Part 1 [A Sweet Talker]

545 48 2
                                    

Siang ini, terlihat beberapa siswa anggota OSIS sedang melakukan rapat untuk menyelenggarakan sebuah event besar sehubungan dengan Dies Natalis SMA Galileo yang ke 10 tahun.

Sang ketua OSIS, Park Chanyeol sedang khusyuk mendengarkan beberapa saran yang diusulkan oleh beberapa anggota mengenai acara yang akan diadakan pada perayaan Ulang Tahun SMA tersebut.

"Oke, semua saran dari kalian udah gue catet disini, dan keputusannya besok gue umumin di rapat selanjutnya. Jangan lupa kumpul lagi besok hari Kamis setelah pulang sekolah. Rapat gue tutup, makasih." Kata Chanyeol si ketua OSIS yang menutup rapat.

Semua anggota satu persatu meninggalkan ruangan kecuali seseorang yang sudah diinstruksikan oleh si ketua untuk tetap tinggal.

Seseorang itu Lalisa Manoban, anggota OSIS yang jarang sekali mengikuti rapat bahkan kehadirannya dapat dihitung dengan jari, hanya tiga kali sejak ia dilantik menjadi anggota OSIS. Entah mengapa ia bisa diterima kala itu.

Dan saat ini ia ditahan oleh ketua OSIS untuk tetap tinggal di ruangan itu, bisa saja kali ini dia dapat peringatan langsung dari ketua OSIS. Lisa harap-harap cemas bahwa ia akan dikeluarkan dari OSIS, ia tak bisa diam kakinya terus saja bergerak gelisah sementara Chanyeol hanya menatapnya aneh.

"Lo tau kenapa gue suruh tetep disini?" Tanya Chanyeol.

"Gak tau kak." Gugup Lisa, ia menundukkan kepalanya. Menatap ujung sepatunya seolah lebih menarik dibanding menatap sang ketua OSIS.

"Oy, gue disini, yang ngomong disini bukan dibawah." Kata Chanyeol.

Lisa mengangkat kepalanya, melihat wajah sang lawan bicara.

"Astaga ganteng" Kata Lisa tak sadar saat menatap wajah tampan Chanyeol.

"Apa?" Tanya Chanyeol terkejut.

"Enggak kok kak." Bantah Lisa.

"Masih niat gak lu jadi anggota OSIS?" Tanya Chanyeol.

"Masih kak." Jawab Lisa.

"Tapi absen lo di rapat OSIS 10 persen, lo kemana aja selama ini? Lupa kalo anggota OSIS? Apa lupa ruang OSIS dimana?" tanya Chanyeol.

Lagi dan lagi Lisa menundukan kepalanya, sesuai dugaannya ia dimarahi karena tidak pernah hadir dalam rapat.

"Maaf kak." Lirihnya.

"Maaf gak akan bikin lu nggak gue keluarin dari OSIS!" ancam Chanyeol. Mendengar itu Lisa mengangkat kepalanya dan terkejut.

"Kak plis jangan keluarin gue dari OSIS. Gue janji gue bakal serius jadi anggota kak. Gue mohon plis, yah plis jangan keluarin gue." Lisa memohon.

Chanyeol menyeringai, "Oke gue bakal kasih lo kesempatan kedua." Kata Chanyeol.

"Serius? Makasih banyak kak, ya ampun kak Chanyeol makin ganteng aja ya Tuhan. Ketua OSIS kebanggaan gue." Lisa melebih-lebihkan perkataannya.

Chanyeol menggelengkan kepalanya tak tahan dengan perilaku gadis di depannya itu.

"Tapi gak segampang itu. Lo harus bisa nyelesaiin misi dari gue. Gue punya misi khusus buat lo." Kata Chanyeol tersenyum licik.

Lisa mendengarkan serius, ini menyangkut hidup dan matinya. Ia akan mati oleh kemurkaan ibunya jika dikeluarkan dari OSIS dan akan tetap hidup jika tetap di OSIS.

Dapat dikatakan bahwa sebenarnya Lisa masuk OSIS karena paksaan yang kuat dari sang ibu karena dilihatnya Lisa adalah gadis yang amat sangat malas, agar putrinya itu tidak seterusnya menjadi pemalas maka ia memaksa Lisa untuk menjadi anggota OSIS. Syukur Lisa diterima kala itu.

🍃🍃🍃

Pulang sekolah ini Lisa meminta Rose, sahabatnya untuk datang kerumahnya. Jadi, ia sekarang sedang didalam kamarnya bersama Rose.

"Jadi gitu Rose." Curhat Lisa pada Rose.

"Wah keren dong kalo sekolah kita bisa sampe ngundang artis K-Pop." Respon Rose excited.

"Iya keren, keren -banget- sampe kerennya gue stress mikirinnya." Sarkas Lisa dengan menekankan kata -banget-.

"Mana ini syarat biar gue gak dikeluarin dari OSIS lagi." Lanjut Lisa.

"Ih tapi kan dia sepupu Lo Lis, apa susahnya coba." Jawab Rose.

"Apa susahnya lo bilang? Rose zeyeng lu pikir ngundang idol K-Pop ke sekolah di Indonesia itu segampang nyuruh pembantu buat bikin teh?" Kesal Lisa, dia sangat stress saat ini rasanya curhat pada Rose tidak ada manfaatnya.

"Tapi kan-"

"Udahlah percuma gue curhat sama lo, nyuruh lo kesini. Gak membantu." Ujar Lisa.

"Kok lo gitu sih Lis. Eh Lis Lis, ngomong-ngomong, kak Chanyeol tau darimana lu sepupuan sama idol K-Pop? Padahal yang tau itu cuma gue doang lho." Kata Rose, Lisa terlihat berpikir.

"Iya ya" kata Lisa.

"Baru inget gue kak Chanyeol bilang gue harus bisa ngundang sepupu gue. Kok gue gak ngeh sih tadi." Lanjut Lisa.

"Ah lu yang cerita ke dia kan? Ngaku lu?!" Tuduh Lisa ke Rose yang tidak tidak.

"Gue ngobrol sama kak Chanyeol aja gak pernah gimana bisa cerita hal kek gini coba." Bantah Rose, tuduhan Lisa memang sangat konyol pikirnya.

"Terus kak Chanyeol tau dari siapa dong?" tanya Lisa.

"Mana gue tau." jawab Rose sambil mengedikan bahunya.

"Tau ah pusing, gue mau tidur aja. Capek gue mikir terus." ucap Lisa lalu berbaring diatas kasur.

"Lah terus gue gimana? Kok lu malah tidur sih Lis" balas Rose.

"Lu pulang aja sono, gue mau bobok cantik." ucap Lisa sambil memeluk gulingnya.

"Yaudah deh gue pulang aja." balas Rose.

"Hm, ati-ati lu dijalan." ucap Lisa.

"Iya." balas Rose sambil menutup pintu kamar Lisa.

🍁🍁🍁🍁

Hay..hay semua!!!!
Gue muncul lagi nih. Tapi kali ini gue muncul kaga sendirian dan di story yang beda pastinya...👏
Kali ini gue muncul bareng sohib gue outerpeaces
Seneng banget deh akhirnya bisa dapet temen buat kolaborasi bikin story bareng. I hope you all like my second story with my best friend outerpeaces😊

Dan buat story pertama gue, sorry banget nih belom bisa update soalnya masih belom mood buat nulis lagi😁
Oke sekian pidato dari gue, kayanya kepanjangan deh😄

Jangan lupa tinggalin vote and comment kawan. Thanks😊

A Sweet TalkerHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin