Sekitar 20 menit sudah berlalu, Agam berdecak kesal saat sudah memasuki gang perumahan Carra, ko bisa cepet banget sih pikir Agam.

"Berhenti di warung makan itu yah" tiba-tiba suara Carra terdengar, dan itu membuat seketika Agam nge'rem mendadak, itu juga membuat Carra terhuyung kedepan.

"Sory Carr, gimana tadi, gue kurang denger" ucap Agam yang membalikan kepalanya 90 derajat. Carra menghela napas.

"Gue laper, lo bisa berhenti didepan warung makan itu" ulang Carra dengan suara malas, tuh kan Agam jadi tidak enak.

"Oh, iya Carr" balas Agam.

Mereka pun berhenti di warung makan perumahan ini,sebenernya sih ini tempat langganan Carra kalau malem-malem lapar, bukanya dirumah tidak enak, tapi disini suasanya lebih berkeluarga, walaupun tidak banyak orang yg datang.

Setelah memarkirkan motor Carra dan Agam memesan makanan, jujur ajah sih Agam juga belum makan.

"Carr, aku minta maaf soal tadi" ucap Agam yang menatap Carra , namun gadis itu sama sekali tidak menatap Agam.

"Gue sama sekali gak keberatan lo berantem sama siapapun, cuman gue gak suka kalau lo berantem karna gue," Carra lalu menghela napas , sudah waktunya ia memberitahu cowok ini.

"Mulai sekarang lo gak perlu berantem karna gue" lanjut Carra, Agam lalu menyernyit.

"Gimana kalau ada yang ngehina kamu, aku gak bisa diem ajah, kamu itu udah kaya harga diri aku Carr, menghina kamu sama ajah menghina diri aku sendiri"

"Kalau itu terjadi, tidak perlu ada baku hantam, lo bisa bawa gue pergi" jelas Carra, Agam melotot sempurna, apa ini,kode apa ini. Agam lalu melihat jam yang melingkar di pergelangan tanganya.

"Jadi kamu mau jadi pacar aku?" tanya Agam dengan sangat serius, pliss Carr, pliss.

"Tentu, " jawab Carra enteng, hati Agam serasa membuncah kesenangan, ya tuhan Agam sangat bahagia, apa bener Carra menerima cintanya, jadi selama ini perjuangan Agam gak sia-sia dong.

Tubuh Agam menjadi panas dingin, gak tau kenapa padahal ia sudah sering kali bergonta-ganti pacar, tapi ini beda, sangat beda.

"Jadi kita sekarang pacaran?" tanya Agam memastikan.

''Hm'' jawab Carra, Agam bener-bener pengen teriak sekenceng-kencengnya, pengen guling-guling di tengah jalan, Agam serasa pengen terbang saking bahagianya.

**

"Ini gue beneran pacaran gak yah sama Carra?" tanya Agam saat ia bangun dari tidurnya, siapa tau tadi malam cuman mimpi kan, ia lalu mengambil ponselnya.

Mencari kontak bernama Carramel.

Agam 'Pagi pacar'

Agam menghela napasnya yang sesak, gak tau kenapa seneng banget ngucapin selamat pagi sama Carra. tapi Carra bales gak yah, Agam jadi gelisah sendiri.

Sudah sekitar 3 menit namun belum ada balasan, baru saja Agam akan menaruh ponselnya.

Tring

Sebuah notip masuk.

Carra 'Ada apa?'

Agam tersenyum lebar.

Agam 'Berangkat sekolah aku jemput yah?'

Baru saja beberapa detik langsung ada notip.

Carra 'Oke'

Agam langsung saja pergi ke kamar mandi dengan sangat cepat, pokoknya gak boleh telat jemput pacar.

***

Salam hangat dari Ninna Nattasha penulis yang bentar lagi Otw ke Konsernya Bangtan Boys.

Salam hangat dari Ninna Nattasha penulis yang bentar lagi Otw ke Konsernya Bangtan Boys

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ini Carra lagi berenang , ciee yang udah jadian.

**

Agam kalau udah liat Carra renang lemes banget yah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Agam kalau udah liat Carra renang lemes banget yah.

The Ice Girls [END]Where stories live. Discover now