MUSUH DALAM DIRI : MUSUH PALING RAHASIA

521 15 0
                                    

Nabi Muhammad, semoga keselamatan atasnya, bersabda : "Malam ini panjang; jangan memerdekakannya dengan tidur. Hari ini cerah : jangan menodainya dengan dosa," Malam panjang untuk mengatakan rahasia dan membuat permintaan tanpa gangguan orang dan kesusahan sahabat serta musuh. Damai dan tenang dapat diraih, Tuhan merendahkan hijab hingga perbuatannya terjaga dari kemunafikan dan hanya dipersembahkan sendiri untuk-Nya. Pada malam gelap, orang munafik dapat dibedakan dari orang yang baik : orang munafik akan dipermalukan oleh malam.

Meski pun segala hal lain disembunyikan malam dan diperlihatkan siang, orang munafik akan disingkapkan malam, karena dia mengatakan, "Karena tidak seorang pun akan melihat, untuk manfaat siapa aku melakukan ini?"

Dia akan diberi tahu, "Seseoarang melihatmu, tetapi engkau tidak melihat-Nya. Orang yang melihat engkau adalah yang memegang setiap orang di dalam genggaman kuasa-Nya dan yang dipanggil di saat sengsara."

Ketika seseorang sering terjangkit sakit gigi, telinga, atau matanya terluka, atau di dalam ketakutan dan ketidak-amanan, seluruh manusia berseru kepada-Nya. Dan di dalam hatinya menyerukan bahwa mereka beriman dan yakin Tuhan akan mendengar dan memenuhi permintaan mereka. Secara rahasia mereka memberikan derma untuk menghindari malapetaka atau menyembuhkan kembali orang sakit, dan mereka percaya Dia akan tahu sedekah itu diterima. Ketika Dia telah memberi mereka kesehatan dan kesembuhan, keyakinan mereka menghilang dan kembali pada kesenanagan sisa-sia. Mereka berkata, "Ah, Tuhan, jenis keadaan macam apakah itu? Kami berseru kepada-Mu dengan seluruh ketulusan dari sudut penjara kami. Kami telah mengatakan ribuan kali, 'Katakan, ‘Dia adalah Tuhan,‘ dan Engkau memang mengabulkan keinginan kami. Sekarang kami telah keluar dari penjara itu, tetapi kami masih memerlukan Engkau untuk membawa kami keluar dari penjara ini, dari dunia kegelapan, ke dunia Nabi, dunia cahaya. Kenapa pembebasan serupa tidak datang kepada kami di luar penjara dan dalam keadaan luka?"

Seribu dugaan berbeda muncul apakah itu bermanfaat atau tidak, dan pengaruh dugaan itu menyebabkan seribu keengganan dan ketumpulan. Di manakah kepastian yang mengahncurkan dugaan sia-sia itu? Tuhan kemudian menjawab, "Sebagai telah Aku katakan, jiwa binatangmu adalah musuhmu dan musuh-Ku : jangan jadikan musuhku dan musuhmu sebagai sahabatmu" (QS. 60–1).

Peliharalah penjagaanmu terhadap musuh ini didalam penjara, karena saat dia sedang di penjara, penderitaan malapetaka dan luka, pembebasan dirimu sedang berada di tangan dan mencapai kekuatannya. Sribu kali engkau telah dicoba dengan sakit gigi, sakit kepala, dan takut. Kenapa kemudian engkau merantai tubuhmu, disibukkan dengan kepedulian terhadap hal itu? Jangan lupakan hal yang penting. Jagalah selalu Jiwa badaniah dari memeproleh yang dia inginkan hingga engkau mampu meraih hasrat abadi dari penjara kegelapan. Siapa pun yang bisa menahan jiwanya dan hasrat berahi, sesungguhnya surga akan menjadi tempat tinggalnya. (QS.79 : 40-41).

Jalaludin Rumi, Fihi ma FihiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang