Pembahasan yang sedikit melenceng saat Hobi mengucapkan 'kakakmu' seperti ajakan kepada Jungkook untuk mengingat namja yang pernah mengisi kenangan masa kecilnya. Seseorang yang dirindukan oleh dia, si pewaris tunggal. Rasa kehilangan dan juga bersalah menjadi satu. Entahlah... Jungkook membenci konflik saudara ini, ia merasa jika Taehyung salah paham dan Jungkook gagal meyakinkannya hingga saat ini.

Apakah Taehyung akan terus menuduhnya sebagai pembunuh hingga mereka tua, memiliki anak dan cucu? Jungkook pikir apakah konflik ini akan terus berlanjut hingga garis keturunan mereka. Jungkook saja siap meninggalkan kehidupannya yang serba ada, jika sang kakak mau memberi kesempatan untuknya sebagai adiknya. mengatakan bahwa dia bukan pembunuh ibunya dengan segala kejujurannya.

"Aku bingung...."

Ucap Jungkook kemudian, tak berani menatap siapapun selain jemarinya yang bergerak gelisah.

"Apa yang kau bingungkan?" Dengan sabar Hobi menjadi teman bicara Jungkook. berpikir keras apa maksut setiap ucapan Jungkook yang benar-benar runtuh tersebut.

"Appa memiliki dua anak, tapi kenapa aku yang menerima semua warisannya? Sementara Tae Tae hyung masih anak appa, tapi kenapa appa tidak mencarinya dan memilih hyung untuk menjagaku darinya. Selama ini TaeTae hyung selalu berusaha membunuhku, karena tuduhannya, aku merasa.... aku salah lahir sebagai anak appa."

Jungkook menatap kosong kembali ke depan, hanya saja otaknya berjalan memutari memori masa lalu yang ia alami.

Cukup paham....

Hobi menyandarkan kepalanya, ia bersikap santai dan menatap ke depan. Sebuah hal biasa jika mereka hanya berdua, seolah mereka bukan atasan dan bawahan. Melainkan dua kakak beradik seperti umumnya.

"Kau berpikir jika kau adalah sebuah kesalahan. Tapi apakah Tuhan melihatmu seperti itu?"

"......" Jungkook terdiam, ia akan mendengar perkataan namja di sampingnya terlebih dahulu. Ia ingin tahu apa masukan yang tepat untuk segala pemikirannya yang bimbang.

"Tuhan menciptakan manusia dengan kehidupan meraka yang berbeda. tak memandang apapun itu, Tuhan membuatmu lahir bukan hanya untuk agar kau merasakan derita dan putus asa. Kau bukanlah kesalahan karena Tuhan menciptakanmu tanpa kesalahan. Dia tidak salah dan itu membuktikan kau layak lahir di dunia, walau banyak orang yang ingin menyingkirkanmu karena posisimu."

Hobi menatap ke atas, ia mencoba merilekskan punggung dan leher belakanganya yang terasa pegal tiba-tiba.

Terasa malu saat mendengar penuturan pengawalnya yang bisa dibilang memberikan pencerahan pada pemikiran buntunya. Rasa-rasanya Jungkook merasa dia bukan namja dewasa. Nyatanya Hobi paham betul permasalahannya dan memilih memberikan dia sebuah nasihat yang membuat ia berpikir lebih dewasa.

Suasana menjadi canggung seketika, tak ada percakapan lagi setelahnya. Jungkook hanya mengusap lengannya dengan pandangan yang tetap menunduk. Mungkin saja ia merasa gugup, dan membutuhkan waktu lama untuk menghilangkannya.

"Mau pergi ke pantai? Kau bisa menjernihkan pikiranmu disana. mumpung liburan."

Hobi memberikan penawaran menarik, menghidupkan mesin mobilnya sekali lagi. Ia ingin menghibur hati tuan mudanya sekaligus dirinya. Karena besok dia juga mempunyai jadwal yang padat.

"Ne, tentu saja. ak-aku sudah lama tidak kesana hyung."

"Aku dengar ada kedai ice cream baru disana, kurasa kau bisa mencicipinya disana tuan."

"Boleh, aku akan mentraktir hyung." Jungkook sumringah, rasa-rasanya jiwa periangnya terlahir kembali dan itu berhasil berkat pengawal setianya.

Descendant (Sad Story Vkook) [END]✓Where stories live. Discover now