Pesta

9 1 1
                                    

Suasana begitu riuh diacara tersebut,  semua menari, bernyanyi bersama. Semuanya tertawa bahagia, seakan melepaskan kepenatan mereka dihari yang melelahkan.

Tak terkecuali Donna, dia menikmati pesta tersebut. Dia seakan melupakan tugasnya. Ikut bernyanyi dan menari di acara meriah tersebut. Bagaikan bintang tamu yang diundang dan menari bersama para penari yang sudah berlatih begitu lama.

" Segitu senangnya kah kamu? " tanya seorang laki-laki

Donna menoleh kearah kanan dan melihat laki-laki bertuxedo itu, dia laki-laki yang tadi bersamanya ikut bernyanyi dan menari.

Donna otomatis tersenyum " Ya.. Lumayan " tawa renyah terdengar diakhir kalimat gadis itu

" By the way makasih yah tadi " lanjut Donna yang menatap sekilas wajah pria didepannya sambil tetap menikmati lagu yang dinyanyikan seorang penyanyi terkenal dipanggung depan

Bukannya Donna tidak sopan, dari tadi dia hanya melihat sekilas lawan bicaranya. Itu karena dia masih merasakan vibe yang begitu jelas ditempat itu, begitu ramai dan begitu meriah sampai-sampai Donna merasa kepanasan bahkan mukanya ikut memerah karena banyak tertawa, padahal ballroom itu begitu dingin. Jelas, bahkan dinginnya sudah dirasakan Donna saat pertama kali menginjakkan kaki di ruangan besar tersebut.

" Yep, you're welcome " jawab pria bertuxedo mengerti maksud gadis di depannya yang masih saja tersenyum manis tanpa melihat kearahnya dengan jelas.

" Kalau kamu tadi engga bantuin kasih kode untuk tarian berikutnya, aku engga tau deh tadi gimana. Hehe aku keliatan banget ngarang abis dance nya yah tadi? " kini Donna melihat dengan jelas cowok didepannya.

Tampan, itu pasti kata yang terlintas dikepala semua orang termasuk dirinya, pikir Donna. iya, siapa lagi kalau bukan cowok yang sejak tadi mengajaknya mengobrol. Donna memang tadi sempat menatap wajahnya tapi dia tak habis pikir ternyata pria yang berkemeja putih dan jas hitam itu begitu tampan,  oh jangan lupa dengan dasi kupu-kupu yang mempermanis tampilannya.

Hot damnn...
Otak Donna berbicara pada dirinya sendiri

Pria itu tersenyum kecil " Kalau gitu, gimana sebagai ucapan terima kasihnya, kita kenalan. siapa nama kamu nona manis ?" sambil mengulurkan tangannya

" dan kenalkan, nama saya Ryan " tambahnya dengan senyum yang menawan

Gadis yang didepannya hanya tersenyum. Yups, Donna sempat terpesona beberapa detik, lalu segera mengendalikan diri. Mengulurkan tangannya, menjabat tangan pria yang baru dia ketahui namanya.

" Hai Ryan, guee.. Eh saya Madonna,  panggil aja Donna"

" Hi Donna, nice to meet you" jawab Ryan lalu ingin mencium tangan Donna

Tapi tiba-tiba...

" DONNA!  " teriak seseorang


.

Hai...
Ketemu lagi dengan ceritaku~

__

MissAi

You Are MineOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz