4. Akar Cabe-cabean

2.1K 79 4
                                    

Aku bela-belain menyiapkan dasi, tali pinggang, dan kaos kaki sebelum tidur. Bahkan membuat alarm jam 5 pagi, demi bisa berangkat pagi supaya nggak ketemu Rey.

Jangan harap aku akan memanggilnya dengan embel-embel 'Kak'. Males banget!

Ku lihat jam di tanganku menunjukkan pukul 06.15, berarti aku akan sampai di sekolah kira-kira 06.25, which is sekolah belum rame.

Dan Rey juga pasti belum datang.

Jam segini, matahari masih malu-malu kucing menampakkan cahayanya. Udara juga nggak seberdebu kalau aku berangkat jam 07.00.

Sampai di depan gerbang, aku nggak melihat keberadaan Rey. Bagus dong, berarti dia belum datang.

Bukan maksud menghindar darinya, karena kejadian kemarin. Hanya saja malas berurusan dengannya.

Ku langkahkan kaki menuju kelas. Berjalan di koridor sekolah yang sepi begini rada serem juga.

Tiba-tiba sebuah tangan menarik pergelangan tangan, memaksaku untuk berhenti sejenak. Karena tiba-tiba, aku sedikit kaget dan berteriak, "HUAAAAAAA..."

"Hiperbola," ucap seseorang.

Kok kenal nih suara?

Menoleh.

Kan bener. Si curut ini!

Aku udah dateng sepagi ini loh, kok masih bisa gituh bertemu dengan Rey.

"Kamu itu cewek,"

"Lah siapa bilang gue cowok?"

"Beruntung kemarin cuma aku,"

APA? BERUNTUNG KATA DIA?

Nyantet orang dosa nggak sih?

"Beruntung pala lo bau uduk. Yang ada gue buntung!" balasku mulai kesal. Sebenarnya dari pas liat dia udah kesal sih.

"Kalo cowok laen, pasti kamu udah diapa-apain,"

"Trus?"

"Jangan begitu ke cowok lain."

"AU AH GELEP!"

Aku memilih untuk lari sekencang-kencangnya menuju kelas. Kalau dibanding Rossi pembalap motor, aku lebih cepat deh.

Sampai di kelas, aku berpikir keras. Tumben-tumbenya Rey berbicara. Jangan-jangan setan gagu yang merasuki dia sudah pergi, kemudian berganti kuntilanak yang merasukinya.

Ngomongin setan, ini aku sendiri di kelas. Sepi. Hening.

Gawat!

Serem!

"Eh tumben pagi-pagi lo udah dateng." Ferdi tiba-tiba masuk ke kelas.

"Anjrit kaget gue!" Akhirnya ada orang juga di kelas ini. Nggak jadi serem deh, hehe.

"Perasaan lo piket hari Jum'at," ucapnya lagi.

"Nggak ada apa-apa sih, cuma mau belajar dikit buat ulangan kimia," alasanku.

"Lo dateng pagi, bentar lagi ujan gledek nih," candanya.

"Kampret lo," timpalku, kemudian tertawa.

Hpku bergetar tanda notif Line masuk.

Kutil Tokek

Niko: pokoknya w nyontek u. @dede

Dede: msh pagi udh mikir nyontek aja

My Cool KetOsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang