Bagian 1

98 48 44
                                    


     Anak perempuan berusia 8 tahunan berkulit putih dan pipinya yg tembem dengan rambut pendek lurusnya yg berwarna hitam pekat. Dia menyelusuri jalan dan sedang melewati sebuah lapangan yg cukup luas. Anak perempuan itupun memandang anak anak yg sedang bermain di lapangan itu, anak perempuan itupun tersenyum dan menghampiri anak anak lain disana. Sampailah dia pada sekelompok anak anak perempuan yg sedang bermain lompat tali "Apa aku boleh bergabung ?!" serunya pada anak anak tersebut, tapi tidak ada jawaban dari sekelompok anak anak perempuan tersebut, mereka tidak peduli padanya. Senyum anak perempuan itupun hilang, dan dia kembali mencari-cari, dan melihat sekelompok anak laki laki seusianya yg sedang main bola kaki, anak perempuan itupun menghampiri mereka "Apa aku boleh ikut bermain?" tanyanya dengan polos pada seorang anak laki laki.

"Siapa kau? Anak perempuan tidak bisa bermain sepak bola" jawab anak laki laki tersebut dengan judes.

"Tapi aku bisa main sepak bola" jawabnya dengan polos.

"Diam kau! Pergi sana! Jangan ganggu kami bermain" anak perempuan itupun dimarahi oleh anak laki laki tersebut.

Dari kejauhan seorang anak laki laki seusianya melihat kearah mereka, diapun menghampiri mereka, sesampainya dia disana anak laki laki tersebut langsung membela anak perempuan tersebut. "Eh kalian, jangan ganggu dia, kalian lupa, aku reman disini" dengan PDnya anak laki laki itu membela anak perempuan tersebut.

"Hahaha, Reman?" mereka menertawainya.
"Sini kau payah" merekapun menghajar anak laki laki tersebut. (ala anak kecil).

"Jangan... ", anak perempuan itu mencoba melerai mereka.

Dikursi dibawah pohon besar anak laki laki dan anak perempuan itu sudah terduduk disana.
"Kamu tidak apa apa?" tanya anak perempuan itu kepada anak laki laki tadi yg wajahnya babak belur ringan.
"HeHeHe, aku tidak apa apa" sambil tertawa ngekeh, "Aku ini kan reman... Hehe" anak perempuan itupun tersenyum.

"Siapa nama kamu?" tanya anak laki laki tersebut.

"Namaku Lisa!" Lisa tersenyum lebar

"Aku Viko" memberi tangannya, merekapun bersalaman.

"Jadi sekarang kita teman?" tanya Lisa.

"Ya.. tentu saja"

"Akhirnya aku punya teman"

"Jadi aku teman pertamamu?" tanya Viko.

"Iya"

"Aku juga"

"Benarkah!" Lisa sangat senang.

"Iya!"

"Rumahmu dimana?"
"Apa aku boleh bermain kerumahmu?" tanya Lisa.

"Rumahku tidak jauh dari sini makannya aku di izinin untuk bermain disini, dan itu hanya dari jam 3 sampai jam 4 saja, dan mungkin aku tidak bisa membawamu kesana" Viko menjelaskan.

"Owh aku mengerti, apa orang tuamu jahat?"

"Tidak... mereka tidak jahat bahkan mereka sangat baik. Oh ya ini sudah jam 4, aku pulang dulunya, setiap jam 3 sampai jam 4 kita bertemu disini dan bermain bersama, kamu mau?!" tampak Viko terburu-buru.

"Iya!"

"Aku pergi dulu..."

"Da... " Lisa melambaikan tangannya.

"Da... " Vikopun pergi, tetapi di belakangnya Lisa mengikutinya hingga Viko masuk kedalam sebuah perumahan.

Dibalik pohon Lisa memandangi punggung Viko yg baru saja masuk kedalam perumahan tersebut. Dan melihat fanplat disana bertulisan "PANTI ASUHAN".
Terlihat Lisa yg berloncat loncat kerianggan "Sekarang aku punya teman" sambil tersenyum Lisa menuju ke rumahnya, sesampai dirumahnya yg sederhana, langkah Lisa terhenti di depan pintu. Begitu berisik, dua orang dewasa sedang bertengkar didalam. Mengeluarkan kata kata kotor dan kasar, badan Lisapun bersandar di tembok "Papa, mama.."ucap Lisa dengan sedikit menangis.

11 tahun kemudian

***

TETAPLAH BERSAMAKU Donde viven las historias. Descúbrelo ahora