TETAPLAH BERSAMAKU

Bagian7

* * * * * *

Terlihat Lisa di sofa ruang tamu rumahnya.

"Pak saya minta cuti untuk 2 hari, iya,  iya,  terima kasih Pak" Lisa berbicara ditelfon, dengan hp tombol satu-satunya itu.

Sesaat itu, Lisa terdiam menatap hpnya "Mama, aku merindukanmu" Sambil menatap hpnya.

Lisa menarik nafas dan menekan salah satu tombol hpnya, Lisa menelfon Mamanya tetapi tidak diangkat, Terlihat Lisa yang kecewa, tapi ini biasa terjadi.

"Sms aja" Lisa menulis pesan untuk mamanya

Isi pesan:

"Mama Lisa merindukan mama"

Lama menunggu, beberapa menit kemudian baru dibalas.

"Mama juga merindukanmu nanti kita bicara ya"

Balasan dari mamanya sontak membuat Lisa senang tak terhingga, karena sudah lama mamanya tidak membalas perannya.

"Mama!?" Lisa tersenyum lebar

"Mama membalas pesanku!" Ucapnya tersenyum sambil memeluk-meluk hpnya.

* * *

Keesokan harinya, Lisa dan Viko pergi kr lapangan luas, tempat dimana dulu mereka sering bermain disana, tapi sekarang lapangan tersebut lebih sepi dari pada dulu.

"Aa... tempat favoritku"Viko langsung tidur diremputan-remputan berwarna hijau kekuningan tersebut.

"Viko... jangan tidur disana!" Teriak Lisa yang sudah menyiapkan alas dengan lauk pauk diatasnya.

"Ok... baiklah... " Vikopun berlari menemui Lisa

Merekapun duduk bersama

Viko memulai pembicaraan "Kamu ingat gak saat kamu nembak aku"

"Hahaha... " Lisa tertawa kecil "Tentu saja aku ingat"

Kembali ke 11 tahun yang lalu

Terlihat Viko kecil dan Lisa kecil sedang bermain sepak bola di lapangan luas, tampak mereka begitu bersenang-senang, tapi saat Lisa kecil mengejar bola kakinya, Lisa kecil terjatuh sehingga membuat lutut Lisa kecil sedikit tergores, Lisapun menangis.

"Hiks.. hiks..e.."

"Lisa! Kamu tidak apa-apa" Viko kecil menghampirinya

"Tidak apa-apa tenanglah, ini hanya luka kecil" Viko kecil meniup-niup luka Lisa kecil dan membuat Lisa kecil berhenti menangis.

"Terima kasih Viko"  Ucap Lisa dengan suara lucunya.

Viko tersenyum lebar dengan menyipitkan matanya kearah Lisa kecil, dengan tiba-tiba Lisa kecil mencium pipi Viko kecil, membuat Viko kecil terkejut.

"Apa kamu mau pacaran denganku" Kata Lisa kecil, Viko kecil hanya terdiam bingung.

Kembali ke 11 tahun kemudian

"Hahaha... Lucu banget mengingat hal itu" Lisa tertawa terbahak-bahak

"Padahal aku tidak mengerti apa yang aku katakan, aku mendengarnya pada orang dewasa saat itu" Lanjutnya

"Waktu itu aku juga sangat geli dengan ciuman kamu di pipi"

"Oo... Benarkah!, tetapi sekarang kamu sering melakukannya" Jelas Lisa

"Hehehe" Kekeh Viko malu

"Em! Ayo kita makan" Ucap Viko kemudian

"Ayo...!" Lisa dan Vikopun makan bersama

* * *

Di kampus Lisa, Lisa tidak pernah diganggu lagi, tapi dia masih dengan kesendiriannya.

Terlihat Lisa sedang sarapan dikantin kampusnya. Hingga orang-orang disana bergosip

"Eh orangtuanya Mikel bangkrut ya?"

"Masa?!"

"Wah sekarang dia sudah jadi orang miskin dong"

Gosip-gosip itu dengan jelas masuk ke telinga Lisa, tapi Lisa tidak mau peduli.

"Eh itu dia" Mereka beebisik-bisik saat Mikel ke kantin

Mikel menatap orang-orang disana yang menatapnya aneh. "Kalian mau ngomong apa!, bicara ke gue!" Teriak Mikel

"Nindi! oci!  Kok kalian maaih mau sih temanan sama Mikel yang sekarang udah miskin" Kata anak sosialita lainnya.

"Apa lo bilang!, dengar ya perusahaan papanya Nindi jauh dari perusahaan papa gue, papanya aja dulu itu dapat bantuan dari papa gue, kalo enggak, mana mungkin dia sekarang kayak gini, ngerti kalian" Jelas Mikel

"Buktiin dong kalopapa lo gak bangkrut" Kata anak sosialita tadi

"Ok semua yang ada disini gue taktir"

"Uu...  Ye... Ye.. "Sorak anak seisi kantin

"Dan kalian bertiga bakalan gue belanjain barang bermerk nanti habis ini" Ajak Mikel

"Wah! ok! Nanti ya... " Jawab perempuan sosialita tadi dan teman-temannya.

Lisa langsung peegi setelah mbayar makananya, Lisa tidak mau ikut campur.

•

•

•

•

•

Bersambung...

Jangan Lupa vote dan komennya

Follow juga akun ini

Makasih : )