wolfwitch 04

224 18 0
                                    

Happy reading:)

Ria berada di ruang bawah tanah. Tepatnya ruangan eksekusi. Air matanya terus berjatuhan. Ria ingin cerita semua kejadian yang ia alami kepada alpha brian tapi entah kenapa lidahnya terasa kelu. Rasanya sakit jika di ingat.

Brian kembali dengan benda panjang di tangannya "ceritakan sebuannya!" ucap brian

"A-alpha...a-aku.... i-itu..." ucap ria terbata-bata

"Berbicara yang jelas!!!" Bentak brian dan langsung melayangkan cambukan di punggung ria

"Ahhhhkkkkssss"

"A-aku......." belum sempat ria melanjutkan ucapannya. Brian kembali mencambuk ria

"Ahhkkkkksssssss" teriak ria menahan sakit

"Apakah kau penyusub?" Tanya brian

"T-tidak" ucap ria takut
"Ahhksssssss" teriaknya kembali saat brian menjambuk betisnya. Ria tersungkur. Merasakan merih di betisnya. Darah segar megalir.

"Ahkkkkksssss"

"Ahhkkksssss"

"Ahkkkksssss"teriak ria saat cambukan demi cambukan kembali di dapatkan

Emosi brian memuncak saat ria tak kunjung menjawab. Brian mencengkeram leher ria. Mencekiknya hingga tubuh mungil ria terangkat ke atas

"Huk huk brian s-sakit l-lepaskan" ucap ria memegang lehernya

"Ria... a-aku s-su..sah..ber..na..fas.." ucap viona terbata-bata menahan sesak di dadanya

Ria berasakan oksigen mulai menipis. Wajah ria mulai memucat. Menahan sesak di dadanya karena cekikan brian

"Kak... apa yang kau lakukan.... kau bisa membunuhnya!" Teriak jeslyn yang baru saja sampai

Brian melepaskan cengkramannya. Timbul rasa menyesal dan khawatir atas perbuatannya.

Ria jatuh dan mulai terbatuk-batuk. Memegang lehernya yang terasa rakit akibat cengkraman brian. Air mata ria menetes .

"A-aku berasal dari black moon pack" ucap ria sambil berdiri

"Aku di reject oleh mateku" kepalanya pusing. Pengeliatannya mengabur

"Dan aku bukan..... penyusub..." ucap ria sebelum kesadaran merenggutnya. Ria pingsan

Brian menangkap tubuh ria yang hendak jatuh. Ada rasa bersalah di hatinya. Brian mengangkat tubuh ria dan megendongnya ke kamarnya.

"Jes... panggil dokter" ucap brian dingin.

Jeslyn keluar untuk memanggil dokter.tak butuh waktu lama dokter telas sampai dan memeriksa keadaan ria

________________

"Dia sudah tidak apa-apa, aku sudah memberikan dia obat." Ucap rendy dokter yang memeriksa ria

"Baiklah, kau boleh pergi"

"Saya permisi" ucapnya sopan dan langsung pergi

"Apa.. kau gila kak... kau hampir saja membunuhnya.!!!!!" Bentak jeslyn kesal

"Aku tak sengaja" ucap brian enteng

Jeslyn memutar bola matanya malas. Kesal dengan perlakuan brian terhadap teman barunya.

"Kau keterlaluan brian... dasar brengsek ...kau hampir saja membunuhnya" mindlink azran kesal

"Diamlah zra" balas brian

"Uh..dasar" ucap azran tak mau berdebat dengan brian.mindlink terputus

"Oh ya katanya julian dan julio mau datang besok lusa" ucap jeslyn sambil tersenyum bahagia. Pasalnya dia sangat merindukan mereka.

"Oh.. baguslah" ucap brian datar

"Aa tak ada semangat-semangatnya" ucap jeslyn malas

"Brian biarkan aku mengambil alih tubuhmu, aku ingin bertemu adik kesayanganku" mindlink azran

"Hmm baiklah"

Manik mata brian berubah menjadi kuning keemasan. Jeslyn tau kalo itu adalah azran yang mengambil alih tubuh brian.

"Adikkuhhhhhh" sapa azran sambil memeluk tubuh jeslyn "wahh kau bertambah tinggi sekarang, aku sangat merindukanmu" ucap azran mengeratkan pelukannya pada jeslyn hingga jeslyn keabisan nafas.

"Aw... aku kehabisan nafas kk..." ucap jeslyn. Berusaha melepas pelukannya.

"Ah.... maaf adik kecilkuhhh.... aku tak sengaja" ucap azran sambil tertawa lepas."katanya si tolol julian dan si bodoh julio akan datang?" Tanya azran pada jeslyn

"Iya.. dan aku sangat bahagia"

"Mari kita sambut dengan kejutan kecil" ucap azran tersenyum penuh arti."mau melakukannya bersama?" Tanyanya

"Ah.. aku tau isi pikiran kk azran, yang benar saja, ikut dong masa melakukan hal menyenangkan aku tak ikut" jeslyn tersenyum "kita akan buat kejutan untuk kakak-kakak tersayangku"

"Hahaha baiklah" tawa azran keras sampai terdengar di kamar ria. Ria yang baru saja sadar tersentak dengan suara itu dan keluar untuk memastikan apa yang terjadi.ria turun dari tempat tidur dan membuka pintu, ria terkejut saat suara tawa itu milik brian.

"Wow alpha brian bisa tertawa juga" mindlink viona

"Ah iya, aku baru pertama kali mendengarnya"

"Ah kalo begini rasa takutku menghilang sesaat" ucap viona

"Hah, yang benar saja, kau takut dengan alpha? Katanya viona tak takut dengan siapapun" ucap ria cekikikan berniat menggoda viona.

"Auah terserah kau saja" ucap viona kesal

"Ah maaf viona aku tak bermaksud--"ucapan ria terpotong saat mendengar tawa viona "kau sangat polos ria aku tak marah kok" ucap viona cepat. Mindlink terputus.

"Hai... k-kalian sedang a-apa" tanya ria. Jeslyn dan azran menoleh. Alangkah terkejutnya ria saat melihat manik mata brian berubah menjadi kuning keemasan

"Ah.. hai ria. Aku azran wolfnya brian, senang bertemu denganmu" ucap azran sambil mengampiri ria

"S-senang j-juga ber-te-mu dengan alpha azran" ucap ria takut

"Jangan takut aku tak akan menggigitmu kok" azran memeluk ria. "Tubuhmu sangat kecil gadisku" ucap azran lembut

Semburan merah tercetak jelas di wajah ria, detak jantungnya berpacu dengan cepat. Ah prasaan apa ini.

"Hmmm... halo aku masih ada disini, jadi nyamuk dong" ucap jeslyn tertawa geli

"Hah?" Ria langsung melepas pelukan azran " maaf azran" ucap ria

"Tak apa kan aku yang memelukmu" azran menoleh pada jeslyn "mengganggu saja"

Jeslyn menjulurkan lidahnya mengejek dan pergi dari sana.

"Kau sudah sadar rupanya"ucap azran menatap wajah ria "istirahatlah kau masih lemah" ucap azran lembut dan mencium kening ria.

"I-iya" ucap ria

"Aku pergi dulu yah"

"Dah"  ucap ria sambil melambaikan tangan.

Ria berbalik menuju kamarnya yang berada di lorong paling pojok .















Typo belum di perbaiki
Haeee...
Aku up nih
Vote dan coment yahh biar semangat nulisnya😚


























WOLFWITCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang