57. Berusaha Mengingat (Revisi)

63.8K 3.6K 327
                                    

Kini, Aurel berada di suatu rumah yang baru saja di ketahuinya bahwa rumah ini adalah rumah kakek dan neneknya yang ada di Indonesia.

Mereka baru saja sampai dan duduk di ruang tamu, Aurel masih saja diam mengingat kejadian tadi. Bahkan Aurel berpikir kenapa kakek dan neneknya menyayanginya, apa mereka tidak jijik dengan statusnya sebagai anak haram.

"Aurel sekarang kamu tinggal disini bersama kakek dan nenek," ucap Sonya.

"Tidak untuk selamanya, karena besok kakek akan mengurus kepindahan kamu," timpal Daniel.

"Maksud kakek?" Tanya Aurel.

"Kamu akan ikut bersama kami ke Singapore, kamu akan sekolah dan tinggal selamanya di sana, tidak akan ada lagi yang mengganggu kamu," jawab kakek.

Aurel merasa dirinya belum siap meninggalkan semua yang ada di sini, terutama meninggalkan Adrian yang baru saja menjadi kekasihnya. Aurel sudah nyaman dengan kondisinya saat ini.

"Tapi Aurel udah nyaman di sini kek, Aurel gak mau pindah apalagi sekolah dan teman-teman Aurel udah baik kok."

"Kamu harus pindah nak turuti ucapan kakek kamu, kalau kamu tinggal di sini siapa yang jagain kamu? Kami tidak bisa tinggal lebih lama disini nak, pekerjaan kakek kamu menunggu di sana," bujuk nenek.

"Aurel bisa jagain diri sendiri kok, lagian Aurel punya seseorang yang selalu jagain Aurel."

"Adrian? Apa kamu yakin jika anak muda itu bisa menjagamu dengan baik, kami tidak mau jika kelakuannya akan seperti Rendy suatu saat nanti," ucap Daniel.

Meskipun Aurel belum terlalu yakin, tapi dirinya sudah berusaha untuk menerima Adrian apapun yang akan terjadi. Walaupun nanti dia tidak tau hubungannya dengan Adrian akan berakhir seperti apa.

"Aurel yakin kek," jawab Aurel dengan tegas.

"Huft ya sudahlah, setelah kamu tamat sekolah kamu harus ikut kami ke sana, untuk sekarang kami akan menetap menunggu kamu sampai lulus."

"Nanti Aurel pikirin kek," jawab Aurel ragu.

"Keputusan kakek sudah bulat tidak ada bantahan, mau tidak mau kamu harus ikut mengerti?"

Tatapan Daniel yang seperti itu membuat Aurel mengangguk pasrah, takut jika kakeknya marah.

"Apa Aurel boleh bertanya sama kakek dan nenek?" Ucap Aurel ragu.

"Kamu mau nanya apa sayang," tanya Sonya.

Aurel menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya.

"Apa kakek dan nenek tidak marah atau jijik sama Aurel yang terlahir sebagai dosa? Harusnya kalian tidak memperlakukan Aurel seperti ini, apa yang dikatakan Ririn memang benar harusnya kalian menyayanginya karena Ririn cucu sah kalian sedangkan Aurel hanya dosa dan kesialan," ucap Aurel menunduk.

"Kamu itu ngomong apa sih, kamu itu tidak berdosa, papa kamu yang berdosa, meskipun kamu lahir dengan cara yang salah kamu tetap darah daging keluarga kami nak, kami tidak pernah membedakan kalian berdua, hanya saja kami kecewa dengan perbuatan Ririn," ucap Sonya menghela nafas berat.

"Aurel masih terkejut dengan keterlibatan mama Rendy dalam semua masalah ini. Aurel pusing dan lelah nek," kata Aurel.

Daniel dan Sonya hanya diam tak menanggapi ucapan Aurel.

"Dia itu wanita licik dan jahat jadi dia bisa melakukan apa pun, tapi syukurlah semuanya sudah terbongkar, sekarang kita menunggu mama kamu yang akan minta maaf sama kamu dan Ririn yang sudah mengacaukan kebahagiaan kamu," ucap Sonya mengusap rambut Aurel.

LOVE or OSIS [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang