3.2K 592 48
                                    

"So, who is she?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"So, who is she?"

•••

Chan mengunyah makanannya dalam diam. Siang itu Matahari tidak bersinar seperti biasanya, cahanyanya berpendar redup. Awan kelabu menggantung di langit, enggan bergeser satu inchi pun. Dan langit berubah menjadi abu-abu beberapa menit kemudian. Katakan saja, hujan akan turun sebentar lagi. Tapi Chan lebih suka mendeskripsikan sesuatu secara berlebihan, terkadang.

Pemuda itu menatap gadis di hadapannya dalam diam. Tanpa menghentikan kunyahannya, Chan bergumam panjang, membuat Yeri mengangkat kepala dan mengernyit bingung.

"Apa?" tanya gadis itu tanpa basa-basi.

Chan menelan makanannya. "Apa kita mengenal Mikayla?"

"Demi Tuhan, kamu baru saja melupakan teman sekolahmu dulu."

"Begitu?" Chan terdengar tidak terkejut sama sekali, bahkan pemuda itu mengendikkan bahunya acuh saat Yeri menaikkan sebelah alisnya. "Kutebak ; dia si gadis jenius yang menumpahkan jus apel di kemeja Pak Brian Kang saat pesta kelulusan?"

Gadis mungil di hadapan Chan mengangguk. Tangannya yang memegang sendok seketika mengacung di depan wajah Chan, seolah ingin mencungkil mata sang pemuda dengan sendok.

"Kenapa tiba-tiba bertanya soal Mikayla? Mulai tertarik padanya?"

"Oh tidak, lihat siapa yang tengah cemburu sekarang!"

"Katakan sekali lagi, dan kupastikan kamu tidak bisa berjalan dengan kedua kakimu besok."

Chan tergelak selama beberapa saat sebelum menutup mulutnya. Terlalu cepat untuk perubahan ekspresi, dan Yeri terkejut untuk itu.

"Gadis bermasalah itu mengincar temanku."

- Comet -

"Jadi, Mark, bagaimana dengan Jum'at malam? Kamu pasti tidak pergi kemanapun, benar?"

Mark mengangguk cepat, fokusnya teralih antara dirimu dan Mikayla. Demi susu basi, kamu benci keadaan dimana Mikayla terus menempel pada Mark layaknya anak itik pada induknya. Maka kamu mencoba berjalan lebih dulu sebelum tangan Mark-oke, terlambat. Pemuda itu sudah lebih dulu melingkarkan sebelah lengannya di pinggangmu. Wajah Mikayla terlihat memerah dua detik kemudian, kamu tahu bahwa gadis itu sangat kesal. Dan kamu mencoba untuk tidak peduli.

"Maaf, Kay."

TungguㅡKay? Jadi mereka sudah sedekat apa?

"Aku dan gadisku akan menghabiskan malam bersama. Mungkin aku juga akan menginap di rumahnyaㅡ"

"Oke, hentikan," potong Mikayla cepat, senyumnya terlihat dipaksakan dan kamu ingin tertawa saat ini juga. "Kalau begitu aku akan menunggu hari Minggu pagi. Bagaimana?"

[Constellation Series] | Comet - Mark VersionWhere stories live. Discover now