10%

592 142 38
                                    

"No! I'm not!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"No! I'm not!"

•••

"Kamu seharusnya ada di sana saat kami pergi dengan begitu angkuh, ahh, aku pasti terlihat begitu keren."

Chan sibuk membanggakan diri sendiri dengan menceritakan kejadian 45 menit yang lalu pada Yeri, dimana kamu menarik lengan dua temanmu meninggalkan perpustakaan menuju taman universitas. Ah, mengingatnya saja kamu jadi jengkel setengah mati. Sebenarnya apa yang diinginkan oleh gadis itu?

Selagi mengangguki ucapan Chan, Yeri menjatuhkan atensinya padamu yang terlihat melamun entah memikirkan apa. Tatapannya kemudian beralih pada Mark yang kini menulis sesuatu di buku catatannya. Jadi setelah Chan selesai berceritaㅡtentang betapa mengagumkan dirinyaㅡgadis seusiamu itu merapatkan posisinya denganmu.

"Sudah memasukkan sesuatu ke dalam perutmu?" tanya Yeri dengan nada yang terdengar menyenangkan. Ia tersenyum saat kamu tersentak pelan dan menggeleng untuk menjawab pertanyaannya. "Ingin pergi mendapatkan sesuatu? Sepertinya burrito untuk makan siang terdengar tidak buruk."

"Tentu. Ayo kita berburu burrito!" kamu berseru senang sambil menggamit lengan Yeri untuk meninggalkan Chan dan Mark yang sudah tenggelam dalam dunia mereka.

"Baik, duo Lee, kami akan pergi untuk mendapatkan makan siang. Ingin kubawakan sesuatu saat aku kembali?" tanya Yeri.

Mendengar itu, Mark dan Chan sontak mendongak dengan ekspresi yang berbeda.

"Tidak ingin menunggu? Aku mungkin akan selesai dalam beberapa menit," ujar Mark dengan pena yang masih sesekali bergerak di atas kertas.

Chan menipiskan bibirnya seraya berpikir, seketika isi kepalanya penuh dengan menu makan siang. Kamu sudah mendengus tidak sabar karena demi debu luar angkasaㅡChan dan pilihan makan siang adalah kombinasi yang buruk!

"Aku ingin salad! Oh, tidak, aku rasa roti isi lebih baikㅡatau burrito saja?" ia bermonolog ria.

"Dengar, dinosaurus gila," kamu menarik atensinya seraya berkacak pinggang. "Putuskan satu menu makan siang dalam dua detik atau kulempar kepalamu dengan kursi."

"Ahh, kamu terdengar menakutkan dan nakal."

"Aku mungkin bisa mati muda karenamu!"

Yeri tertawa diikuti Mark yang tersenyum menatapmu dalam. Pemuda itu meletakkan pena lalu menutup buku catatannya.

"Aku bisa menemani kalian mendapatkan makan siang," katanya. Kamu mengangkat sebelah alismu sebelum menggeleng tidak setuju.

"Aku baik-baik saja bersama Yeri, kamu bisa menyelesaikan pekerjaanmu lebih dulu. Akan lebih baik jika temanmu memutuskan menu makan siang sekarang juga."

Mark terkekeh, ia melirik Chan yang masih juga belum memutuskan. "Pilihkan saja roti isi, akan menghabiskan waktu lama jika kalian masih menunggunya memilih menu."

Yeri menjentikkan jarinya lalu menarikmu meninggalkan taman universitas disusul jeritan Chan yang menginginkan burrito sebagai makan siangnya.

- Comet -

"Kamu tahu, aku mungkin memang terlihat tidak peduli. Tapi jika kamu butuh seseorang untuk menjadi pendengar, aku bersedia."

Kepalamu bergerak cepat, menoleh dan mendapati Yeri yang tersenyum tenang. Mungkin memang gadis ini diciptakan dengan tingkat kepekaan di atas rata-rata, kamu patut bersyukur untuk itu. Otakmu memutar kejadian di perpustakaan, tentang bagaimana Mikayla tersenyum menyebalkan pada Mark. Terus terang saja, senyumnya membuatmu muak. Mungkin jika Chan mengetahui ini, pemuda itu juga akan mengatakan hal yang sama.

"Yah, kamu tahu," ujarmu di sela kunyahan terakhir sebelum menelan. "Ada seorang gadis yang terus saja menginginkan atensi Mark, uh, dia juga sering mengajak Mark pergi ke suatu tempat. Sebelumnya aku masih bisa bersikap baik. Lalu ketika dia mulai terus menerus muncul, aku jadi merasaㅡ"

"Cemburu."

"BahwaㅡApa? Ha-ha-ha, kamu ini bicara apa? Tentu saja tidak! Mana mungkin aku cemburu. Iya, kan?"

Yeri menyemburkan tawanya ketika kamu bertanya tanpa henti, ia bersumpah jika kamu nampak konyol dengan kedua pipi yang merona bak persik. Ia berdeham pelan ketika tawanya mereda, namun sebuah senyum yang terlihat menyebalkan masih ada di sana.

"Baik, jadi sampai mana tadi? Kamu jadi merasa...?"

Bibirmu mencebik sebelum menjawab, "Aku jadi merasa kesal. Berhenti tertawa atau kubuang semua burritomu!"

"Hey, ayolah," Yeri terkekeh lagi, kali ini terdengar sepuluh kali lebih menyebalkan. "Tapi menurutku wajar saja jika kamu merasa kesal. Jika aku di posisimu, mungkin aku juga akan merasa tidak nyaman. Tidak masalah jika kamu ingin mengekspresikan perasaan aneh yang bersarang di hatimu, tapi kuharap kamu tidak melampiaskannya pada sembarang orang."

Kamu mengangguk singkat, membenarkan seluruh ucapan gadis di hadapanmu. Kamu merasa tidak nyaman dan...marah? Baiklah, kamu juga tidak mengerti apa yang terjadi padamu. Kepalamu terasa mendidih ketika Mikayla terus berusaha merebut atensi Mark, dadamu juga bergemuruh tidak nyaman ketika Mark membalas sapa dan senyum Mikayla. Ini aneh, jadi bagaimana kamu harus menginterpretasikan perasaan ini?

"Kurasa kamu menyukai Mark," ujar Yeri yang secara tidak sadar kamu angguki.

"Kurasa jugaㅡapa?!"

"Ah, jadi benar, ya?"

"Yeri! Bukan seperti ituuu!!"

- Comet -

Sambut aku gais!!!

Constellation Series - January 2019

Constellation Series - January 2019

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
[Constellation Series] | Comet - Mark VersionWhere stories live. Discover now