Chapter 19

7.9K 838 16
                                    

(/▽\*)。o○♡

"Apa yang harus kulakukan?"
Tatsuya memandangi Haruki yang masih tertidur pulas di sisinya. Ia benar-benar tidak dapat mengontrol dirinya belakangan ini.
"Maafkan aku,  Tatsuya-san" suara pelan Haru terdengar dari balik selimut.
"Tidak perlu minta maaf... Kita hanya harus lebih berusaha lagi" Tatsuya
Haruki terdiam. Bagaimana pun ini mustahil. Frekuensi mereka berhubungan sudah sangat sering namun masih belum ada tanda-tanda Haruki mengandung. Keduanya terlihat sama-sama lelah dan frustasi.
"Tatsuya-san.. "
"Hmm?"
"Mungkin ini saatnya kau mengambil seorang.. "Suara Haruki terhenti saat Tatsuya membekap mulutnya.
"Hentikan!" bentak Tatsuya. Ia segera memakai pakaiannya dan keluar dari ruangan itu.

Lama setelah Tatsuya keluar, Kazusa mengetuk pintu kamar itu sambil memanggil pelan saat mendengar isakkan kecil Haruki.
"

Kaa-san..
Haruki mengangkat kepalanya dan menoleh ke arah pintu.
"Kazu-chan.. Masuklah"
"Ada apa Kazu?"ia menyeka air matanya
Kazusa masuk dan menutup kembali pintu tersebut dan memeluk pinggang Haruki yang masih duduk di ranjang.
"Bagaimana dengan pelajaranmu, apakah kau membolos saat ini?"Tanya Haruki sambil mengusap rambutnya.
"Hng.. Apakah ayah memarahi kaa-san lagi?"Tanya Kazusa pelan.
"Maafkan aku ini salahku Kazu-chan..."ujar Haruki pelan
"Apa aku akan punya adik lagi?"tanyanya sambil menatap Haruki.

Haruki melihat sebentar anak itu dan tertawa.
"Entahlah.. Sepertinya keajaiban tidak akan datang dua kali... Bergegaslah.. Jika ayahmu tahu kau keluar dari ruang belajar, ia akan sangat marah"Ujar Haruki
Kazusa segera mengangkat kepalanya menoleh ke arah pintu.
Ia memeluk dan mencium perut Haruki.
"Hm?" Haruki melihatnya dengan tatapan penuh kebingungan
"Aku baru tahu saat sensei memgatakan adik kecil berasal dari perut kaa-san"Ujar Kazusa kemudian berlari keluar
"Hahaha.. Apa yang sudah dipelajarinya?"Ujar Haruki sambil tertawa
"Mungkin akan segera ada adik kecil lagi namun bukan diperut kaa-san, Kazu -chan"Gumam Haruki.
Ia segera menyelimuti dirinya dan kembali tertidur.
"Hmm.. Jadi yang mulia tidak bisa punya anak lagi? Ini akan jadi berita besar untuk Tsuzuki dan Mikazuki"Seseorang di luar pintu kamar tersenyum kecil saat mendengar pembicaraan Haruki dan Kazusa.
°
°
°
"Yang mulia, Kepala keluarga Mikazuki mendesak ingin bertemu dengan Anda" ujar pelayan pribadi Tatsuya, Yoshinaga. 
"Persilahkan beliau masuk"Ujar Tatsuya
Ia berdiri sambil menanti ayah Haruki.
"Ayah...
"Aku tidak akan berlama-lama Tatsuya. Haruki tidak bisa mengandung lagi bukan?! Mengapa kau tidak segera mengambil seorang selir untuk melahirkan bagimu"Ujar sang ayah ketus.
Tatsuyayang tadinya berniat mempersilahkan Ayah mertuanya duduk, membatalkan niatnya
Ia sangat marah saat ini.
"Tolong jangan ikut campur urusan keluarga ini Mikazuki-san. Aku dan Haruki sedang berusaha"Ujar Tatsuya
"Kau masih mengharapkan pria itu mengandung Yang Mulia? Apa tidak salah? Saatnya kembali pada kenyataan. Aku dengar dirimu menjanjikan hal yang sama pada Tsuzuki-sama, sudah saatnya membayar. Aku akan berdiskusi dengan Tsuzuki-sama untuk segera mencarikan seorang selir untukmu yang mulia"Ujar sang Ayah mertua yang kemudian langsung meninggalkan ruangan itu.

Tatsuya masih berdiri ditempatnya dengan geram. Yoshinaga kembali masuk dan memperhatikan ekspresi Tatsuya yang membuatnya agak bergidik.
"Yang Mulia..."
"Bagaimana bisa Mikazuki mengetahui kondisi Haruki?"Ujar Tatsuya sambil memijat keningnya.
Yoshinaga ikut berpikir. Seharian ini ia bersama Tatsuya dan Tatsuya tidak mengatakan apapun padanya, padahal saat ini Yoshinaga orang terdekatnya. Sebagai keluarga yang melayani Kaisar setiap generasinya, hal ini cukup mengganggunya.
Ia berpikir sejenak.
"Yang Mulia, ini hanya dugaanku... Apakah Mikazuki-sama menempatkan seorang mata-mata diistana?"Tanya Yoshinaga pelan
Tatsuya menatapnya.
"Haah.. Mengapa mereka tak membiarkan kami hidup dengan tenang" gumam Tatsuya. Ia menghembuskan nafas panjang kemudia kembali duduk dikursinya.
"Apa yang harus kulakukan Yoshinaga?"Tanya Tatsuya.
"Maafkan aku sebelumnya yang mulia, aku ingin mengakui sesuatu"Ujar Yoshinaga pelan.
"Kau terdengar seperti beberapa orang dekatku yang akhirnya jadi pengkhianat"Ujar Tatsuya
"Eh... Bukan seperti itu Yang Mulia"Ujar Yoshinaga
"Lalu?"Tatsuya menatapnya tajam.
"Ng.. Anda Tahu Tentang Keluarga Yoshinaga bukan yang mulia?"Tanya Yoshinaga
"Ya.. Kalian melayani Kaisar-kaisar sebelumnya hingga saat ini.. Lalu?"
"Ng.. Bagaimana mengatakannya..."Gumam Yoshinaga sambil menggaruk-garuk pelipisnya
"Yoshinaga!"Tatsuya agak meninggikan nada suaranya
Yoshinaga berjalan mendekati Tatsuya yang sedang duduk di meja kerjanya.
"Mungkin Istriku bisa sedikit membantu Yang Mulia Ratu, ia juga seorang pria sama seperti Haruki-sama"Ujar Yoshinaga.
Mata Tatsuya terbelalak.
"Bukankah hanya klan Mikazuki... "
"Ng... Istriku... Keponakan tertua Yang Mulia Ratu. Namun ia sudah dikeluarkan dari daftar keluarga Mikazuki saat melarikan diri bersamaku"Ujar Yoshinaga. Wajahnya memerah. Ia menunduk dan tidak berani menatap Tatsuya.

LovelessWhere stories live. Discover now