Chapter 1

29.2K 1.9K 57
                                    

"Aku ... Berharap...seseorang bisa menjelaskan padaku apa yang sebenarnya sedang terjadi. Memang pernikahan sesama Jenis bukan lagi hal yang tabu dinegeri ini,...hanya saja, Aku normal! Arrrghh siapa saja tolong selamatkan aku" Haruki baru saja memasuki kamar barunya, kamar itu dihiasi dengan warna merah sepenuhnya. Rasanya kepalanya ingin meledak saja.
Seperti yang diharapkan dari klan Sekimura, tak banyak perabotan di dalam. Hanya ada sebuah ranjang merah double size, namun terlihat mewah.

Haruki langsung saja menghempaskan tubuhnya ke atas kasur yang empuk itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Haruki langsung saja menghempaskan tubuhnya ke atas kasur yang empuk itu

Hari itu adalah hari yang paling melelahkan dalam hidupnya. Ia baru saja menyelesaikan kehidupan SMA nya yang ia habiskan di asrama. Apalagi itu adalah sekolah khusus anak laki-laki. Ia berharap saat ia masuk universitas nanti ia akan melihat gadis-gadis cantik yang selalu di dambakannya. Namun hal yang tak terduga menantinya ketika ia sampai dirumah.

"Haruki-sama...Tuan besar memanggil anda" Ujar sang pelayan sambil setengah membungkuk
Haruki berjalan menuju Aula utama sambil senyum-senyum. Ia berpikir pasti ayahnya akan membiarkan ia memutuskan sendiri ke mana ia akan melanjutkan pendidikannya.

"Aneh, semua keluarga berkumpul hari ini." Haruki memperhatikan sekelilingnya. Suram. Ia mengambil tempat duduk paling ujung disebelah kakaknya.

"Dua hari yang lalu, kami dikirimi sebuah surat dari Klan Sekimura " sang ayah membuka pembicaraan.
Sebagai anak tertua dan sekarang merupakan kepala keluarga Mikazuki sang ayah terlihat ragu.
"Mereka melamarmu untuk menikah dengan Sekimura Tatsuya" Lanjut sang Ayah.
Haruki terkejut dan langsung menatap sang Ayah
"Apa ayah sudah mengkonfirmasi surat itu? Bisa saja yang dimaksud adalah Onee-san, Hikari, ayaka, sayaka, Sakura, Miya dan mungkin Yuka?" Ia melihat ke arah keponakan kecilnya yang baru berusia 3 bulan. Sepupunya yang tengah menggendong Yuka tersenyum kecil menatapnya. Walaupun Hikaru terlihat tetap tenang, sebenarnya ia ingin sekali berteriak namun keluarganya tidak akan diam saja terhadap orang-orang yang berkelakuan buruk. Ia sangat gelisah sampai- sampai menyebutkan semua nama anak perempuan di keluarga itu.

Haruki masih tidak dapat menerima dengan baik apa yang dikatakan sang ayah. Ia menoleh lagi ke arah semua orang yang hadir, dan semuanya menunduk seolah-olah tidak berani menatapnya. Ia menengok ke arah ibunya, sang ibu pun tetap menunduk.

"Apa ada alasan mengapa seperti itu?Klan Sekimura pasti bisa mencari wanita yang lebih baik dan terhormat. Kenapa harus seorang pria, aku bahkan tidak akan bisa mengandung apalagi melahirkan" Ujar Haruki dengan nada yang tetap tenang.

"Tidak ada alasan. Segera kemasi barang-barangmu sekarang. Supir keluarga Sekimura sudah menunggumu dari pagi hari disini. Kami semua juga akan ikut mengantarkanmu" Ujar sang Ayah kemudian berdiri dari tempatnya.

Haruki masih tak bergeming.
"Haruki!" Sang Ayah tiba-tiba menaikkan nada suaranya.
Spontan Haruki membuka matanya. Ia mengingat-ingat lagi kejadian seminggu yang lalu, tepat sebelum ia diantarkan ke rumah ini untuk mempersiapkan pernikahannya. Perasaan agak jijik mulai menghantuinya. Ia mengingat-ingat kembali ketika ia berdiri berdampingan bersama seorang pria. 

LovelessWhere stories live. Discover now