Chapter 13

9.4K 1K 54
                                    

Haruki masih berdiri termenung dekat jendela sambil menatap keluar. Belum Ada kabar sama sekali tentang Yuuki. Hatinya gelisah namun ia tidak tahu harus mencari kemana. Orang-orang suruhan Tatsuya yang semalam dikerahkan untuk mencari gadis kecil itu pun belum kembali.
"Haru... Istirahatlah sebentar."Tatsuya menghampirinya. Aki sedang menggeliat digendongan Tatsuya, sedangkan Kazusa sudah terlihat segar. Bocah kecil itu memandangi Haruki.
"Ada apa Kazu?"Ujar Haruki sambil berjongkok membelai kedua pipi Kazusa
"Yukki... Akan pulang?"Tanya Kazusa
"Mhmm... Kita akan menjemput Yukki begitu kita tahu Yukki ada dimana" Ujar Haruki
"Nee-cha...bukankah Nee-cha akan pergi ke rumah Aki dulu? ji-cha bilang pada Aki... "Ujar Aki yang sudah bisa benar-benar membuka matanya
"Hm... Aki melihat Nee-chan?"Tanya Haruki.
"Aki bicaralah dengan benar. Kau menamai semua orang dengan panggilan aneh... Ayah benar-benar bingung... Beritahu ayah.. Siapa yang membawa Yukki pergi?"tanya Tatsuya.
Aki menoleh ke sekelilingnya. 
"Ai-cha... "Ujar Aki.
Tatsuya tidak punya ide sama sekali siapa yang dimaksud Aki. Ia mulai kesal. Ia menurunkan Aki dari gendongannya dan memegang bahu anak itu.

"Aki... Jangan memberi orang lain nama panggilan seperti itu. Beritahu Ayah nama mereka yang sebenarnya... Kau tahu? Mereka mungkin akan menyakiti Yukki-chan jika kita terlambat menolongnya" Tatsuya menatapnya lagi dengan wajah memelas.
Aki terdiam. Wajahnya berubah.
"Ada apa Aki?"tanya Haruki
Kazusa memegang tangan Aki.
"Jangan menangis Aki-chan... Bilang pada Ayah agar ayah bisa menjemput Yukki-chan" Ujar Kazusa
"Aizawa membawa nee-chan... "Air mata Aki berguguran.
Pelayan disekitar mereka terkejut. Mereka mulai menoleh satu sama lain.

"Kalian melihat Aizawa?" Tanya Haruki panik
"Semalam Tatsuya-sama memberi perintah untuk Aizawa-san dan dia belum kembali"
"Aki...  Siapa lagi yang kau lihat?"tanya Tatsuya. Ia berusah tetap tenang setelah beberapa saat terdiam.
"Ji-san, dan... " Anak itu tersedu-sedu.
"Aki, mereka tahu saat itu Aki melihat mereka?"tanya Tatsuya

Aki terdiam. Ia kelihatan gelisah walaupun Kazusa sedang menggenggam erat tangannya
"Aki... Ku mohon... Jawablah dengan jujur..."Ujar Haruki sambil berlutut dihadapannya.
"Waaaaaaa... aaaaaaa... aaaaa"Tangisan anak itu pecah begitu saja. 
Tatsuya menggendong anak itu.
"Tatsuya-san... "Haruki memanggilnya namun ia sama sekali tak menghiraukan Haruki.
Kazusa menarik tangan Haruki agar ia mengikuti Tatsuya dan Aki.
Benar saja Tatsuya membawa anak itu kembali ke kamar.
"Haru.. Kuncilah pintunya,  dan Kazu... Kemarilah"Ujar Tatsuya
"Kazu... Kau benar-benar tidak melihat Yukki?"Tatsuya langsung menatap anak itu. Tatapannya terlihat seperti binatang buas yang hendak menerkam mangsanya.
Kazusa terdiam.
"Kazusa!"Bentak Tatsuya. Ia benar-benar sudah tidak sabar saat melihat Kazusa.
"Aki,  yang kau lihat semalam Kazusa juga?"tanya Tatsuya
Aki melirik sebentar ke arah Kazusa kemudian menunduk.
Hampir saja telapak tangan Tatsuya mendarat di pipi Kazusa. Haruki menahannya. Ia menatap ke arah Tatsuya seolah-olah tatapan itu mengatakan
'Biarkan aku yang bicara dengannya'

Haruki menggendongnya. Kazusa membenamkan kepalanya di bahu Haruki.
"Maafkan aku... "Ujar Kazusa lirih.
"Mengapa kau berbohong padaku semalam?"Tanya Haruki
"Mereka bilang akan membunuh Yukki jika aku bilang pada Ayah dan kaa-san"
"Kazu.. Siapa lagi yang ada disana? "
"Hirato Ji-san... " Haruki sontak melihat ke arah Kazusa kemudian ia menoleh ke arah Tatsuya.

"Ia mengatakan sesuatu padamu?" tanya Haruki
Kazusa menoleh ke arah Tatsuya.
"Maafkan Ayah. Bicaralah... Kau tidak perlu takut... "Ujar Tatsuya sambil mengusap rambutnya
"Ji-san bilang... Ia akan menukar Yukki dengan Kaa-san... Aku tidak ingin Kaa-san pergi lagi... Aku ingin Kaa-san disini...aku.. Aku... "Suara Kazusa tercegat. Tangisannya makin menjadi-jadi.
"Jangan menangis lagi Kazu." Ujar Haruki. Kemarahan terukir jelas di wajahnya.  Rasanya ia ingin meledak saat itu juga.
°
°
°
"Selamat Datang Tatsuya-sama,  Haruki-sama"beberapa pelayan membungkuk.
Haruki yang terburu-buru berjalan didepan tidak menghiraukan mereka.
"Haruki-sama... Tuan besar sedang ada tamu sekarang... Anda tidak bisa masuk sekarang" ujar sang pelayan
Haruki menatapnya.
"Mm-maafkan saya Haruki sama"
"Haru?"suara Ichika terdengar.
"Eeeh... Sudah lama sekali tidak melihatmu menggunakan pakaian biasa selain kimono" lanjut Ichika. Perhatiannya kini tertuju pada sosok dibelakang Haruki
"Tatsuya-sama... Silahkan masuk dulu. Aku dan Aika-san sedang minum teh di dalam,  bergabunglah dengan kami"
Haruki tidak menjawab Ichika namun ia tetap pergi menuju ruang tamu. Disana,  mantan kekasih Tatsuya sedang duduk sambil menyeruput tehnya.
Aika menoleh ke arah Haruki kemudian diikuti Tatsuya dibelakangnya.
"Ah.. Sekimura-sama" ia hendak berdiri namun agak kesulitan karena perut besarnya
"Tidak perlu berdiri."Ujar Tatsuya. Ia terlihat tenang.
Haruki tidak mempedulikannya.
Suasana agak canggung. Haruki duduk diantara Tatsuya dan Aika,  namun pikirannya hanya ada pada Yukki.
"Kapan Nii-san kembali? Dan Kapan Tamu ayah akan pergi?"Tanya Haruki
Ichika terkejut. Tidak biasanya Haruki dipenuhi kemarahan seperti hari ini. Apalagi setelah ia menikah sifatnya bahkan lebih mendekati sifat wanita.

LovelessWhere stories live. Discover now