9. Listen to Me, Rashila (part 2)

Start from the beginning
                                    

"Iya.."

Rashila berjalan keluar kelas menuju ke perpustakaan sekolah. Ia ingin membaca buku dulu disana, untuk menghilangkan stress.

Perpusatakaan di sekolah Shila memang menyediakan berbagai jenis buku, termasuk novel-novel remaja untuk dibaca para murid, bahkan ada komik juga.

Rashila selalu datang kesini saat ia sedang bosan.

***

Setelah hampir satu jam berada di perpustakaan, Rashila akhirnya pulang.

Ia berjalan ke arah luar gerbang utama.

Langkah Rashila terhenti saat ia melihat pemandangan di depannya.

"Dari mana?"

Rashila tersentak.

Saat ini Geovano sudah duduk dengan santai diatas motornya yang masih terparkir di dekat gerbang sekolah.

Apa kak Geo.. menunggunya? batin Shila.

"Dari perpus," jawab Shila pelan.

"Ayo," ucap Geo. Ia mulai menyalakan mesin motornya dan memberikan helm yang ia pegang pada Rashila.

Rashila terdiam sesaat, ia pikir Geo sudah pulang sedari tadi.

Perlahan ia menerima helm tersebut.

Rashila masih bingung. Ia hanya terdiam memegang helm tersebut.

"Ayo naik," kata Geo melihat Rashila yang hanya terdiam.

Beberapa saat seperti itu hingga Rashila naik ke atas motor dan mengenakan helmnya.

Merekapun mulai menyusuri jalanan kota Jakarta yang padat.

***

Sepanjang perjalanan, keheningan menyelimuti.

Geovano hanya fokus menyetir sedangkan Rashila termenung. Ia mencengkram sedikit bagian samping jaket yang dikenakan Geo sebagai pegangannya.

Motor Geo akhirnya sampai di depan pagar panti asuhan, Rashila turun dan memberikan helm putih itu pada Geovano.

"Makasih kak," ucapnya.

Kemudian Rashila diam.

Ia bingung harus apa, ia hanya berdiri canggung di dekat Geo.

"Kalo gitu aku masuk ya.." ucap Shila, ia hendak memasuki pagar namun Geo memanggilnya.

"Rashila."

Shila kembali menengok.

"Jangan makan malam dengan Oscar."

Rashila terdiam, ia menyipitkan matanya. "Kakak masih berpikiran buruk tentang kak Oscar?" tanya Shila.

"Dia memang buruk," jawab Geo cepat.

Shila menghela nafasnya kasar, ia menggeleng pelan.

"Aku akan tetap makan malam dengan kak Oscar," ucapnya.

Rashila berbalik dan hendak melangkah pergi menjauhi Geovano, namun lengannya ditahan dan kembali ditarik mendekat.

"Rashila, jangan keras kepala, dengarkan ucapanku," kata Geo menatap Shila dengan serius.

Shila menggeleng. "Gakmau." Rashila langsung menghempaskan tangan Geo.

"Kenapa aku harus mendengarkan ucapan kak Geo? aku udah lebih lama mengenal kak Oscar dibanding kakak"

"Rashila.."

"Udah cukup." Rashila langsung berbalik dan meninggalkan Geovano.

Ia berjalan memasuki pagar panti dan langsung menutupnya.

Bold n DangerousWhere stories live. Discover now