9. Listen to Me, Rashila (part 2)

34.7K 2.9K 116
                                    

⚠️ Cerita sedang direvisi dan akan di publish ulang secara bertahap

***

Bel tanda jam istirahat telah berbunyi, para murid lalu lalang di area kantin.

Rashila, Desy, Gevin dan beberapa murid kelas 10 A saat ini sudah berada di kantin belakang sekolah, mereka terpaksa pergi kesini karena kantin utama yang sudah terlalu ramai.

Sedari tadi Rashila hanya terdiam dan mengaduk-aduk mie ayam yang ia pesan, ia tidak nafsu makan sama sekali.

Pikirannya masih kacau, di kelaspun ia tidak bisa fokus pada pelajaran.

Suara gerombolan murid terdengar, Rashila menengok.

Kumpulan anak kelas dua belas berjalan memasuki area kantin belakang. Mata Shila langsung bertemu dengan mata salah satu dari mereka.

Rashila memalingkan wajahnya dan kembali menatap mie ayam di meja.

Gevin yang melihat itu mengernyit. "Lagi berantem?" tanya Gevin.

Rashila mengerjap. "Ah.. engga.." ucapnya.

Gevin menengok ke arah meja yang tak jauh dari mereka.

Ia melihat kakaknya yang sedang berkumpul bersama teman-teman kelas dua belasnya disana.

Geovano terlihat asyik bercanda dan tak mempedulikan Rashila disini.

Rashila murung. Semenjak kejadian di panti kemarin, ia belum berhubungan lagi dengan Geovano.

Geo bahkan tidak mengirim pesan ataupun menelfonnya.

Rashila kesal, seharusnya ia yang marah, tapi kenapa malah Geo yang mendiamkannya?

Rashila menghela nafasnya pelan, sepertinya hanya dirinya saja yang galau karena pertengakaran mereka kemarin.

Geovano terlihat baik-baik saja.

Padahal mereka baru saja berciuman beberapa hari lalu, kenapa sekarang malah jadi seperti ini?

"Kamu lagi marahan sama kak Geo?" bisik Desy yang duduk di samping Shila.

Rashila terdiam, kemudian mengangguk pelan.

Desy tersenyum. "Masih pdkt kok udah marahan?" tanya Desy pelan agar tak terdengar yang lain.

Rashila cemberut, bagaimana tidak marahan? Kak Geo terlalu cepat emosi dan berpikir negatif pada kak Oscar yang selalu baik pada Shila selama ini, batinnya.

"Minta maaf aja Shil," ucap Desy.

"Kenapa? aku kan gak salah," kata Shila tak terima.

"Gakpapa Shil, kalo kamu minta maaf duluan, mungkin kak Geo akan mikir, dan dia pasti akan berusaha nyelesaiin masalahnya dengan baik-baik."

Rashila yang mendengar itu menghela nafasnya pelan.

Haruskah ia minta maaf?

***

Rashila bersiap, bel tanda pulang sekolah akhirnya berbunyi, ia sudah siap untuk pulang.

"Shil? mau pulang bareng?" tanya Gevin.

Rashila terdiam berpikir.

Akhir-akhir ini ia selalu pulang bersama Geovano, namun karena hubungan mereka yang sedang tidak kondusif, sepertinya ia tidak pulang bersama Geo hari ini.

"Aku pulang sendiri aja, mau ke perpus dulu," jawab Shila akhirnya.

"Yaudah kalo gitu, aku duluan ya Shil," kata Gevin tersenyum.

Bold n DangerousWo Geschichten leben. Entdecke jetzt