10

129K 1.5K 2
                                    

21:16 WIB

"Kamu yakin nggak kenapa-kenapa?"

"He eh"

Lalu Arga membalikkan tubuhnya menghindari ku.

"Aku bisa kok"

"Maksudnya?"

"Bisa cepet"

"Ngapain?"

Arga masih pada posisi yang sama. Dia sangat mempertahankan posisinya dengan sekuat tenaga.

Sebetulnya  aku pun asal bicara saja.

"Sini liat aku"

"Udah kamu istirahat aja, yang"

Aku pun membalikkan tubuhnya, menarik lengannya sampai kini kami berhadapan. Ya, kami masih berbaring.

Aku mencium pipinya, mendekatkan tubuhku pada tubuhnya. Dan aku bisa merasakan ketegangan tubuh Arga.

Dia menahannya.

"Yaudah... aku istirahat lagi ya, Ga"

Dia masih terdiam. Aku berbaring menghadap langit-langit kamar. Saat aku mulai memejamkan mataku lagi, aku bisa merasakan berat tubuh Arga diatasku.

Bocah ini memang tak tau diri.

Aku masih memejamkan mataku. Dan ku rasakan kedua tangannya menyentuh pipiku. Ternyata Arga mulai menciumku. Aku pun membuka mataku. Tapi Arga menghentikan ciumannya secara tiba-tiba.

"Kenapa berhenti?"

...

"Aku bilang aku bisa cepet"

Alkohol jelas membuatku lepas kendali. Sejak kapan aku se-vulgar ini?

"Kamu yakin?"

Dia masih saja bertanya disaat kejantanannya sudah keras menyembul terlihat dipermukaan celananya.

Aku menariknya dan menciumnya lembut. Tapi balasannya diluar dugaan. Kali ini Arga diatas agresif.

"Hmmmpppphhhh... ngghhhhmmpptt"

Ciuman Arga ini sangat panas. Sampai posisi kami pun berubah. Kami berdua terduduk di ranjang. Lalu aku melepaskan ciumannya.

"Tunggu, Ga"

Aku turun dari ranjang lalu mengunci pintu kamar dan kembali ke pelukan Arga.

Aku turun dari ranjang lalu mengunci pintu kamar dan kembali ke pelukan Arga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tanpa banyak bermain, Arga sudah melepas semua yang melekat pada kami. Gerakannya sangat cepat.

Karena miliknya belum basah, aku pun langsung mengulumnya sebentar. Sementara itu tangan Arga sibuk membuat V ku basah.

"Ssshhh ahhh... aahh hh"

Arga mendesah menikmati jarinya yang kini ada di dalam V ku. Gerakan tangannya dipercepat olehnya dan membuatku sangat basah.

"Hmmmmhhh"

Crrtt ccrrttt crrrttt crrrrrttt

Arga meracau karena pelepasanku. Aku tak bisa melepaskan junior nya begitu saja dan mendesah. Kepalaku ditahan oleh tangan Arga yang satunya. Hampir saja aku menggigit  junior nya.

Aku hanya dapat merasakan kenikmatan pelepasanku yang pertama.

Lalu aku melepaskan kulumanku pada junior nya yang saat ini sudah basah.

Aku membuka kakiku lebar. Memberi akses untuk Arga yang sudah sangat memanas.

Dengan sekali hentakan, miliknya masuk. Dengan tempo yang luar biasa cepat itu membuatku tak kuat menahan nafsunya saat ini. Aku memeluk Arga selagi ia terus mengeluarkan dan memasukkan lagi penisnya.

"Aakh akh akh ahh ah ahh ngghsshh"

Aku terus mendesah. Ini adalah permainan tercepat dan terenak yang pernah ku alami.

"Arrrgghhhh... Salsa..aahh aahh"

"Pel.. aaann aaakh Arr.. gaa ngghh ah ah ah"

"Ak...uu nggak.... bis... a aahh ahh pelaa.. nn"

Tiba-tiba Arga mengubah posisi kami. Arga dibawahku, dan aku diatasnya terlentang. Lalu Arga memasuki ku lagi.

Arga terus bergerak maju mundur di bawah sana. Tangannya meremas payudaraku. Menangkupnya sekaligus dengan kedua tangannya yang besar.

"Aaahhh ahhh ssshhh... ngghhh aahhh ah ahh ahh"

Milik Arga benar-benar memenuhi milikku. Dan berkali-kali ia menyentuh pusat kenikmatanku.

Arga mencubit payudaraku untuk menyalurkan rasa nikmatnya yang sudah meluap itu.

"Aww.. ngghh.. aakkh.. Argaaa aahh"

"Ngghhh aargghh.. nghhh... enaak... bang.. ett sshh"

"Aku.. mau.. keluar.... Sal.. ngghh"

Arga terus memompanya tiada henti.

"Bareng... aakkhh.. Gaa..."

Arga mengocok klitorisku dengan bantuan tangannya. Dan itu semakin membuatku menggelinjang. Aku tak dapat menahannya lagi.

"AAKKHHHH ARGAAAA AAHHH"

"AAARRGGHHHH NGHHH"

Kami kacau.

Arga sudah melepas miliknya sebelum keluar di dalam. Dan aku benar-benar lelah.

Arga menciumi pundakku. Posisi kami belum berubah. Aku masih diatasnya. Tubuh kami masih menempel.

"Sayang.."

"Ya, Ga?..."

"Kayaknya aku mau lagi...."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ARGA IS MINE [20+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang