"Hey..."

Hinata kembali terjaga ketika mendengar suara Sasuke.

"Ya?" Tanya Hinata.

"Besok pagi aku akan menjalankan misi keluar desa."

"Berapa hari kau akan pergi?"

"Mungkin empat hari."

"Bersama siapa?"

Sasuke membisu.

"Sasuke?"

Sasuke mengangkat kepalanya, kini ia menatap Hinata lekat-lekat. "Bersama Naruto."

"Oh..."

Meskipun Hinata sudah berusaha semaksimal mungkin mengontrol ekspresinya, ia tetap tidak mampu mengendalikan detak jantungnya yang berubah menjadi tidak beraturan ketika mendengar nama Naruto.

Dan sepertinya Sasuke juga tahu hal itu.

"Aku tidak menyukainya." Kata Sasuke dengan nada dingin.

"Tentang apa?"

"Detak jantungmu yang menjadi kacau setiap kali mendengar namanya."

"Maafkan aku." Kata Hinata perlahan.

"Sampai kapan kau akan mengharapkannya?" Tanya Sasuke sambil memicingkan matanya.

Hinata langsung bangkit duduk sambil menggelengkan kepalanya. "Aku tidak mengharapkannya. Demi Kami-sama, aku berani bersumpah jika aku benar-benar tidak mengharapkannya." Kata Hinata dengan bersungguh-sungguh.

Sasuke lalu berbisik tepat di telinga Hinata, hembusan nafasnya yang hangat menerpa cuping telinga wanita itu dan membuat tubuhnya sedikit gemetar. "Aku tidak suka berbagi, ingat itu." Kata Sasuke sambil melingkarkan tangannya di pinggang Hinata. "Jika jantungmu berdetak untuk yang lain... maka akan lebih baik jika jantung itu berhenti berdetak untuk selamanya."

Seluruh bulu kuduk Hinata meremang.

.

.

Jika bisa menolak, Sasuke lebih memilih untuk menolak misi konyol ini. Sasuke adalah shinobi ranking A, mengapa ia harus mendapatkan misi sebagai pengawal seorang saudagar kaya dan tiga orang anaknya?! Banyak shinobi lain yang mampu melaksanakan misi ini!

Akan tetapi Kakashi justru bersikeras untuk mengutus ia dan Naruto dalam misi ini. Alasan utamanya karena uang. Nampaknya saudagar itu rela membayar uang dalam jumlah yang besar hanya demi mendapatkan pengalaman dikawal oleh dua shinobi yang paling terkenal dari Konoha.

Cih, Kakashi benar-benar bisa memanfaatkan popularitas yang dimiliki oleh Sasuke dan Naruto dengan baik untuk mendatangkan keuntungan.

Sepanjang perjalanan, Sasuke lebih memilih diam dan membiarkan Naruto meladeni pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh ketiga puteri remaja saudagar tersebut. Ketiganya nampak sangat tergila-gila pada Naruto dan selalu memanfaatkan setiap momen untuk mendekati pemuda bermata biru itu. Tingkah mereka benar-benar berisik dan mengganggu, terlebih lagi tiga orang itu sangat manja dan selalu mengeluh dengan hal-hal remeh. Untunglah si saudagar itu adalah pria paruh baya yang pendiam dan tidak turut menambah kebisingan.

Sasuke benar-benar mengagumi kesabaran Naruto dalam menghadapi ketiga serangga itu.

Setelah seharian berjalan, kini mereka membangun kemah untuk beristirahat melepas penat. Sasuke memilih giliran jaga pertama, ia tidak bisa tidur jika ketiga serangga itu masih belum terlelap. Jika tidak ada halangan yang menghambat, rombongan ini dijadwalkan akan tiba di tempat tujuan mereka besok malam. Semoga saja ia masih bisa bersabar menghadapi ketiga serangga itu selama seharian besok.

Red String of FateWhere stories live. Discover now