"hallo jagoan ngambek nih sama daddy"ucap Devan berdiri di ambang pintu lalu menghampirinya dan mencium istrinya kemudian Sean dan terakhir Sena yang tengah tidur di box bayi.

"daddy mandi dulu abis itu kita main ok jagoan"ucap Devan pada Sean namun Sean masih dalam masa ngambeknya jadi memilih diam

"mirip kamu sayang kalau lagi ngmbek tuh"bisik Devan di telinga Adel membuat Adela memelototi suaminya langsung.

Adela merebahkan badannya di ranjang kemudian Sean mengikutinya Adela memeluknya sambil menasehati putranya itu namun tak ada jawab sama sekali membuat Adela langsung menatap putranya yang malah sudah tertidur pulas di pelukanya membuat Adel menggeleng.

Selesai mandi Devan tersenyum melihat pemandangan di ranjangnya kemudian menghampirinya ikut berbaring di ranjang  membuat Sean merasa terusik kemudian Devan memindahkan Sean ke atas badannya seperti kebiasaanya dulu Sean selalu tidur di atas dadanya  dan lihatlah sean kembali tertidur pulas dan kini giliran si kecil yang menangis nampaknya si kecil  merasa cemburu akhirnya Adel menggedongnya dan ikut dibaringkan di tengah tengah mereka sambil menyusui putri kecilnya.

Adel tersenyum senang karena putrinya ini berbanding terbalik dengan sang putra wajahnya lebih dominan mirip denganya dari pada suaminya beda dengan Sean  jadi bisa di bilang Sena adalah Adela versi kecil dan Sean suaminya bersi kecil juga.

"makasih sayang udah kasih aku sepasang malaikat yang lucu"ucap Devan mengelus kepala Adel

"sama sama daddy"ucap Adela



****



Omanya datang dengan oleh oleh di tangannya apalagi jika bukan makanan dan mainan kebetulan mamanya adel baru sja pulang dari Thailand habis liburan bersama papanya.

"oma paling baik deh"ucap Sean sambil membuka satu persatu mainannya membuat omanya itu tetawa

"oma nanti bilang opa ya Sean minta di beliin ikan yang merah gemuk gemuk seperti ini"ucap Sean sambil menunjukan foto ikan dari ponsel mommynya yang tadi di ambilnya.

"loh bukanya ikan Sean udah banyak kan"ucap omanya

"ikanya mati oma daddy gak mau beliin Sean lagi"ucapnya kini giliran Sean mengadu pada oma cantiknya membuat Adel dan Devan yang menuriuni tangga menggelengkan kepalanya ada saja tingkah anak sulungnya itu.

"mama kebiasaan deh beliin Sean mainan kan mainan dia udah banyak banget sampai gak muat di kamarnya"protes Adela ya tidak suami tidak mama dan papanya mereka sama sama suka sekali membelikan Sean mainan padahal kamarnya sudah seperti gudang mainan.

"gak papa del buat cucu sendiri"ucap mamanya membuat Adel mendengus kemudian mamanya mengambil Sena dari gendonganya.

"tuh kamu buka oleh olehnya Sena biar sama mama"ucapnya di angguki oleh Adela seketika matanya membulat melihatnya mamanya membelikan jam tangan keinginanya selama ini.
Bukanya Adela tidak mau membelinya sendiri tapi Adel memilih kebutuhan yang benar benar di butuhkan dan menyampingkan keinginanya.

"mama kok tahu Adel pengen ini"ucapnya sambil mencoba jam tangannya

"mama gak beliin kamu yee itu pesanan suami kamu mama gak punya uang sebanyak itu "ucap mamanya terkekeh membuat Adela langsung menatap suaminya

"kenapa gak bilang aja
langsung kalau kamu penegn sayang aku bisa beliin apapaun kalau kamu ngomong"ucap Devan kemudian Adel menghampirinya dan memeluk suaminya

"bukan itu maksud Adel kak Adel gak terlalu pengen lagian kan  harganya mahal mending buat masa depan anak anak kan jam yang Adela punya aja banyak siapa yang beliin coba"ucap Adela

"kalo itu kamu gak usah pusing sayang aku udah mikirn semuanya bahkan sampai mereka nanti menikah kita punya cucu punya cicit dan yang lainya ,kamu itu kebahagiaan aku jadi apapun yang kamu inginkan tinggal bilang"ucap Devan akhirnya Adela mengagguk mengalah daripada memperpanjangnya.
Karena Adel tahu betul sifat suaminya yang selalu ingin  memanjakanya membelikannya barang barang mewah bahkan lemarinya penuh oleh tas  baju dan perhiasan lainya yang harganya tidak murah semua Devan yang memelikanya meskipun dirinya tak pernah memintanya sama sekali.
Namun Devan tahu jiwa soerang perempuan meskipun Adel tak pernah memintanya.
Sudah paham betul dengan kehidupan perempuan semua Devan ketahui dari mama dan kakaknya.

"makasih untuk setiap kebahagiaan yang kak Devan beri untuk Adel"ucapnya semakin memeluk suaminya

"sama sama sayang"jawab Devan

Lihatlah sekarang ruang tamunya seperti kapal pecah Sean membuka semua mainan barunya dan memainkanya secara bersamaan dengan mulut yang terus bergumam entah apa yang di gumamakan bocah kecil itu Adel hanya bisa menghela nafanyanya jujur badannya merasa lelah mengurus dua malaikat kecilnya namun Adela tidak pernah mengeluh karena balik lagi ini adalah ketentuan seoarng wanita mengurus anak suami memasak dan yang lainya namun Adel menikmati itu semua untungnya suaminya itu selalu mengerti dirinya bahkan bergantian menjaga si kecil ketika rewel.

Tak ada yang mampu mengungkapkan kebahagiaan Devan yang ternyata lengkap kali ini mempunyai dua anak dan istri yang selalu menjadi saksi  perjalan hidupnya hingga kelak nanti ajal menjemput, Devan bersyukur dari hubunganya yang di lalui oleh jarak namun di balik jarak yang ada justru semakin membuat kuat perasan satu sama lain.

"bahagia"

Sudahkah kalian bahagia jika belum bersabarlah semua sudah mempunyai letak kebahagiaanya masing masing

Terima kasih buat semuanya yang udah baca ceritaku dari awal cerita yang gak jelas dan banyak kesalahan di setiap bagianya.

Makasih guys

Jangan lupa baca cerita baruku ya kita bertemu di "HANDSOME CEO"

Byeeee i lopyuhhj guys...😍

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 08, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

LDR (goals)Where stories live. Discover now