Nerd Girl's and Bad Boy's Heart 39 - Janji untuk Ditepat

18.6K 1.3K 400
                                    

Written by Shireishou

Dicopy sama persis ke:

💖 THE BAD AND THE NERD 💖

💖 POSSESSIVE BAD BOY AND MY NERD GIRL 💖

💖 MY STALKER BADBOY 💖

💖 BADBOY'S LOVE 💖


 Suara kenop pintu yang diputar mengejutkan Aria

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suara kenop pintu yang diputar mengejutkan Aria. Cepat-cepat ia berpaling dari wajah tampan yang melenakan di hadapannya. Tepat ketika seorang pria paruh baya melangkah masuk. Sang ayah memandangi sepasang anak muda di hadapannya dalam diam selama beberapa detik sebelum akhirnya dia sadar apa yang mungkin baru terjadi.

"Hey, man! What are you doing?" seru pria itu mendapati tamu laki-laki di apartemennya begitu dekat dengan putrinya.

"Papa ...," ucap Aria lirih sambil memandang wajah ayahnya yang tampak marah sekaligus khawatir.

Axel gelagapan mendengar makian dari pria paruh baya yang ternyata adalah orang tua Aria. Pemuda itu tidak menyangka akan bertemu ayah Aria dengan cara seperti ini. Ia khawatir lelaki sepantaran Dad itu salah paham terhadapnya.


"I- I did nothing, Sir. Saya hanya mengantar Aria pulang," jawab Axel gugup. Belum pernah ia merasa segugup ini menghadapi seseorang, lebih dari ketika dia menghadapi ayahnya sendiri. Mungkin karena laki-laki itu orang tua Aria dan penilaian pria itu sangat penting bagi Axel.

Ayah Aria memandang wajah putrinya yang masih sembab. Terlihat bekas air mata di pipi dan perlahan amarahnya naik. Untung saja akal sehatnya memerintahkan untuk menganalisa keadaan sebelum menuduh.

"Aria, kau kenapa?" Lelaki pirang itu mendekati putrinya. "Apa dia melakukan sesuatu padamu?" tanyanya lebih tajam tanpa disadarinya sambil melirik ke arah Axel, membuat pemuda itu langsung kaku di tempat.

"No, Papa. A-aku hanya kelilipan. Ya, mataku merah bukan karena menangis." Aria mengarang alasan.

Ayahnya memandang Aria dengan selidik. Dia tahu kalau kelilipan tidak akan membuat mata anaknya membengkak seperti itu. Ingin sekali dia mendesak Aria tapi dia juga tahu, Aria bukan lagi anak kecil. Sebagai ayah, dia harus memberikan kebebasan pada Aria yang sudah remaja. Pria itu akhirnya menghela napas dan menepuk-nepuk kepala Aria.

"Papa selalu siap mendengarmu, Nak," ucap sang ayah penuh kasih membuat Axel merasa iri dengan perhatian itu. Seandainya saja Will memperlakukan dia dengan cara yang sama.

Pikiran Axel terhenti ketika mata biru itu kembali memandangnya tajam, sebelum kembali menatap Aria.

"Aria, apa pemuda yang menyatakan cinta padamu dan membuatmu menangis?"

END Posessive Bad Boy and My Nerd Fangirl x Dunia Remaja Tanpa BatasanWhere stories live. Discover now