10. Rencana

43 27 17
                                    

"oh ya Al.. " panggil Zain.

Alya menoleh dengan pipinya yang masih semar semar terasa hangat.

"merah ya... " bisik Zain melirik pipi Alya

"apa sih! " sergah Alya malu

"bercanda Al, besok bawa pudding kamu lagi ya" pinta Zain.

"besok minggu Zain" balas Alya.

"ya senin maksudnya, kalo lo mau anterin kerumah gua silahkan" ucap Zain.

"narsis, kepedean, dan ge-er kamu" balas Alya.

"orang ganteng mah wajar" balas Zain angkuh.

"narsis banget sih" ucap Alya kesal.

Zain terkekeh kecil melihat ekspresi kesal Alya, bahkan ia lebih cantik saat marah, bagi Zain.

"bawain ya, tapi kamu yang buat" pinta Zain.

"iya nanti gua buat untuk lo" balas Alya dengan senyumnya.

"oke, makasih ya Al" ucap Zain mengacak pelan rambut Alya.

Senyum Alya terus mengambang dan tak hilang dari bibirnya, ia merasa senang jika Zain bisa dekat dengannya.

"Alya?! " teriak Rio dari ambang pintu
Refleks Alya dan Zain melihat kearah Rio yang seperti dikejar orang gila.

"dia dikejar orang gila apa dia yang emang gila?" tanya Alya polos ke Zain.

"sama aja kayaknya" balas Zain

Rio melambaikan tangannya menyuruh Alya mendekat kearahnya.

"bentar penting ini! " ajak Rio, Alya berdiri dan berjalan ke arah Rio

"Al balik ini temuin gua dibelakang sekolah " pinta Rio berbisik.

"ngapain? " tanya Alya bingung.

"plis buat sahabat lo" ucap Rio.

"sejak kapan kita sahabat?" tanya Alya.

"Qeena maksud gua bocah" greget Rio karena Alya gak nalar.

"oh gua ngerti, oke fix" balas Alya.
"ajak Qeena gak? " tambahnya.

"gak usah orang mau ngomongin dia, kamu aja bentar doang" ucap Rio.

"kalo ada apa apa lo tanggung" ancam Zain.

Rio mengancungkan jempolnya kearah Alya dan juga Zain yang didalam, sementara Zain membalas jari tengah ke Rio.

"biasa aja kali" ucap Rio.

Zain mengganti jarinya dengan jempolnya.
"salah jari "

***
Alya berjalan menyusul Rio yang sudah menunggu ditaman belakang sekolah, sebelumnya Alya memastikan bahwa Qeena benar benar sudah pulang, ia takut kalau Qeena bisa salah paham.

"lama amat lo" ucap Rio ketika Alya duduk di sebelahnya.

"mending gua datengkan? " balas Alya.
"ngomong apa sih? " tanya Alya.

Rio menceritakan bahwa dia benar benar menyukai Qeena dan bermaksud ingin menembak Qeena beberapa hari lagi.

"Qeena suka apa ya Al? " tanya Rio.

"ya suka kamu lah" balas Alya enteng.

Rio berdengus kesal Alya dengan Zain memang tidak ada bedanya, ribet diajak ngomong.

"maksud gua benda Alya, benda kesukaan dia. Pengen gua jitak kalau lo Reza" gemas Rio.

"hahaha...silahkan, Qeena itu suka apa ya..emm kalo gak salah eceng gondok deh" balas Alya.

They Are Valuable (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang