D U A P U L U H D E L A P A N

221 65 13
                                    

Seorang lelaki sedang berada di rooftop sekolahnya, sambil sesekali ia memandang sekitar. Ia menitihkan air matanya, karena ia berpikir mengapa dirinya bisa menyukai seseorang yang bahkan tak pernah menengok ke arahnya sama sekali.

Tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya pelan, sontak lelaki itu berbalik badan dan mendapati seseorang yang baru saja ia tangisi.

Fadli, teman sekelasnya yang selalu membuat hati Kiki naik turun.

"Kenapa lu nangis, Ki?" Ucap Fadlan penasaran.

"Jadi lu liat gua barusan nangis?" Tanya Fadli yang kembali memasang wajah datar.

"Ma-maaf gua gak maksud gitu kok, tadinya gua cuma mau duduk aja di rooftop." Jelas cewe itu.

"Oh." Jawab Fadli.

"Kalo boleh tau, lu kenapa nangis tadi? Apa lagi ada masalah?" Tanya Nayla.

"Emang ada urusannya sama lu?" Selidik Fadli. "Ya gua kan cuma nanya aja, siapa tau gua bisa bantu."

"Gak perlu." Tanggap Fadli dengan nada dingin.

"Kalo boleh tau nama lu siapa?"

Nayla seringkali lupa menghafal beberapa nama orang-orang didekatnya.

"Kepo." Sahut Fadli.

"Dih ngeselin banget sih jadi cowo."

Fadli lalu beranjak dari kursinya dan pergi meninggalkan gadis misterius itu. Sementara, Nayla hanya menghentak-hentakan sepatunya kesal


-----
Kini Fadlan dan yang lain sudah berada dikelas. Dengan geng Kiki tentunya, terkecuali Fadli. Bukan Fadli doang deh, Alif sama Dina juga gak ada karena sibuk jajan.

"Fadli kok belum dateng ya." Uca Kiki khawatir.

"Duh apa gara-gara kita ya?" Sahut Putri lagi.

"Udah lu berdua percaya aja dia cuma butuh waktu sendiri ki put, dia juga kalo udah gak sedih bakal balik lagi." Jawab Fadlan santai.

"Ada-ada aja sih." Celetuk Devan.

"Tenang aja ki." Ujar Revan.

"Kalo Fadli ngambek, ambekin balik aja put. Kan gampang." Saran Riko.

"Gak nyambung lu, hahaha lucu." decak Yubi kesal.

"Ribut aja ribut," timpal Alga

"Emang si Fadli kenapa dah?" Tanya Bagas dan Figo.

"Kepo amat." Jawab Revan.

"Lagian sih, tadi gak gabung sama gua." Ucap Fadlan.

"Bodo ah males." Gerutu Figo.

"Udahlah lupain aja." Ucap Kiki.

"Jadi khawatir aku." Kata Putri lagi.

"Gak usah khawatir kan ada aku put , kamu tenang aja." Ujar Devan dan Riko sambil menatap Putri.

" Ujar Devan dan Riko sambil menatap Putri

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
TEMENAN DOANG KO BAPER [REVISI]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora