Prolog

27 1 3
                                    

Baiklah, aku akan coba menyapanya. Batin Onodera merasa gugup. "Assalaamu'alaikum, selamat pagi Ichijo," sapaan lembut Onodera ke Raku.

"Eh, (Onodera?!) wa'alaikumussalaam, pagi juga..." kejut Raku, ini beneran kan? Onodera sedang menyapaku loh, sudah lama kita tidak bicara soalnya kita tidak sekelas lagi sih. "ada apa, Kosaki?" lanjutnya.

"A-aku menyukaimu Ichijo!" lepas Onodera dengan sangat malu. Duuuh, kenapa aku tiba-tiba mengatakan hal seperti ini, aah bodoh. Onodera tertunduk memerah.

"Eeh?! Kosaki, aku.." Raku menjatuhkan pandangannya, aku juga menyukaimu Onodera, sejak kita masih SMP dan bahkan aku sangat serius denganmu, tapi.. "aah, maaf Kosaki.. aku tidak bisa!"

"(Langsung ditolak?!) Heeeh, kalau begitu maafkan aku." Melihat Raku dengan senyuman keputusasaan.

"Ti-tidak Kosaki, maafkan aku. Suatu hari.."

"Ruri, selamat pagi." spontan Onodera ketika melihat sahabat dekatnya tiba di sekolah.

"Yooo, Onodera, selamat pagi.." Ruri sudah tahu kalau Onodera memang menyukai Raku, sudah sejak lama tapi dia heran ketika melihat mereka berduaan, "apa yang kau-"

"Ayo Ruri kelas sudah akan dimulai."

"O-oke."

"Bye Ichijo, assalaamu'alaikum." Melihat Raku dengan tatapan seolah mengatakan anggap saja ini tidak pernah terjadi.

"Ooh bye Kosaki, wa'alaikumussalaam," respon Raku.

Kosaki Onodera's POV

"Kamu baik-baik saja?" tanya Ruri ketika melihat wajah Onodera yang tidak seperti biasanya.

"Iya, aku baik-baik saja," jawab Onodera dengan senyuman lalu kemudian menangis.

"O-onodera, apa yang terjadi?"

"Ruri, aku ini bodoh sekali."

"Setidaknya kau sudah melakukannya..." Ruri mengerti apa yang terjadi meskipun sebenarnya itu sepertinya tidak mungkin terjadi, "suatu saat kau berhak mendapatkan yang lebih baik, berhentilah karena guru akan segera masuk." Ruri memeluk Onodera yang sedang sedih.

Ichijo Raku's POV

"Pagi, Raku!" sapaan dari teman dekat Raku, Shuu.

"Pagi, Shuu."

"Tadi aku melihat mu dengan Onodera, apa kau sudah mengatakannya?"

"Tidak.. A-aku.. Aku mengacaukannya."

"Jadi begitu, kau memang bodoh Raku."

"I-iya, mau bagaimana lagi. Pacaran tidak membawa kebaikan untuk kita."

"Iya juga sih.. tapi setidaknya kau mengatakan sesuatu agar dia tidak salah mengerti."

"Tentu saja aku mengatakan sesuatu... aku tidak tahu mau bagaimana lagi."

~
Mungkin selanjutnya langsung kita Time Jump saja ke masa kuliah. Soalnya ini cuma prolog.

Mohon beri kritik dan sarannya di kolom komentar. Jangan lupa klik "Like" dan "Subscribe" karena subscribe itu geratis. Makasih.

The FateWo Geschichten leben. Entdecke jetzt