Prolog

87 3 0
                                        

Arunika Almeera

Biasa dipanggil Rara. Gadis yang genap berumur 17 tahun, memiliki rambut yang sejajar dengan pinggang nya. Hidung mungil dan pipi nya yang lumayan berisi. Kulit putih nya mampu berubah warna menjadi merah muda. Jangan lupakan ukuran tubuh pendek yang memberikan kesan imut pada diri nya.

Sama seperti langit~Biru adalah warna favoritnya. Si penanti hujan & penikmat sunrise. senyuman selalu tercetak di bibirnya yg ranum. Keceriaan adalah bentuk syukur nya terhadap hari. "menikmati hari dan mensyukuri nya" merupakan salah satu prinsip utama nya.

Mobil Rara mogok lagi dan akhirnya ia memutuskan untuk jalan kaki ke sekolah walaupun ia tau akan ada efek samping nya. Hal itu harus dilakukannya jika ingin sampai di sekolah tepat waktu apalagi mengingat ini adalah hari senin dimana upacara akan dilaksanakan dan seluruh siswa siswi harus menaati seluruh peraturan sekolah tanpa alasan apapun. Terlebih lagi ia adalah ketua OSIS yang harus mempunyai image yang baik tentunya.

Baru beberapa langkah ia berjalan, sebuah mobil sport berwarna hitam melaju kencang tanpa melirik pejalan kaki di trotoar jalan dan alhasil 'byurrr' seragam sekolah Rara menjadi korbannya. Kesal! Satu kata itu dapat membaca raut wajah Rara.
Rara memaki mobil itu kuat dan mengambil batu besar, untuk melempar mobil itu tentunya. Benar saja kaca belakang mobil itu pecah hingga membuat mobil itu mundur dan sang empunya keluar dengan wajah datarnya dan tak merasa bersalah. Demi tuhan Rara akan mengingat wajah pelaku kesialan nya itu selamanya!

"Apa Lo?" Tantang Rara.

Laki-laki itu melihat kondisi kaca mobil nya yang pecah. "Tanggung jawab!" Perintah nya dingin.

Rara memutar bola matanya malas "Lo punya mata gak sih? Itu comberan hampir Segede kolam. Lo gak liat?"

"Aku harus ganti rugi berapa?" Tanya nya.

"Buset! Kaya bener. Mentang-mentang anak konglomerat, terus Lo bisa tanggung jawab pakai duit seenak kantong Lo? Minta maaf sekarang!" Jawab Rara lantang.

"Sepertinya aku yang rugi disini, bukan kamu. " Ucapnya pelan.

Laki-laki itu sesekali memeriksa kaca mobil nya yang pecah sambil berkacak pinggang. Seketika Rara sadar dan nyali nya ciut melihat hasil karya nya di pagi hari dan di mobil orang pula. Pasti tidak murah untuk memperbaiki kaca mobil itu, bahkan permintaan maaf tidak bisa membayar harga kaca mobil yang pecah itu. Rara memutar otak nya untuk mencari alasan dan bebas dari masalah ini.

Rara melihat jam di lingkaran lengan nya. "Whatt?? Gue telat! Gue belum maafin Lo ya, awas aja ketemu gue lagi Lo!" Gagap nya, dan secepat kilat Rara pergi meninggalkan lokasi kejadian.

"Crazy girl" Jawab nya.










You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 24 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

KELABUWhere stories live. Discover now