"Valdo yang manaan sih re?" tanya Carollina. Irene hanya tertawa melihat tingkah laku teman temannya ini. Sedangkan Theressa, ia masih cemberut sambil memandang handphone nya.

"Emang Valdo ada berapa sih?" Tanya Theressa sewot. Carollina nampak berfikir, saat ia sudah mendapatkan jawabannya ia malah ditikung oleh Nayla.

"Ya siapa tau valdo anak kelas sebelah atau valdo anaknya pak rus kan bisa aja Re" sahut Nayla. Carollina kesal ia langsung menggemplok kepala Nayla dengan kotak pensilnya yang tebal itu.

"Goblok! Valdo anak MenSa kan re?" Tanya Carollina, Theressa hanya menganggukan kepalanya sambil tersenyum mengingat kejadian tadi pada saat ia berangkat ke sekolah.

Flashback on

"Re?" Panggil Valdo sambil melirik spionnya, Theressa hanya tersenyum menanggapinya.

"Jadian yuk"

Deg...

Satu kalimat, dua kata, 9 huruf membuat dunia seolah olah berhenti berputar, Theressa tak bisa menahan bibirnya untuk tidak melengkung melawan arah gravitasi.

"Ngasi tau apa nawarin sih do?" Tanyanya pura pura

"Ngasi tau hehe" sahut Valdo enteng. Theressa mengeratkan pelukannya pada Valdo, ia sangat senang dan ia berharap hubungannya ga kayak paket kuota, sebulan putus.

Flashback off

🌊🌊🌊

Theressa POV

Gue gak ngerti lagi, tumben gue sebahagia ini jadian. Beda aja gitu rasanya sama yang dulu dulu. Kali ini gue bakal traktir temen temen gue makan aja deh kayaknya, tumben gue seseneng ini soalnya hihi.

"Gais, makan yuk? Udah bel kan ya?" Entah kenapa teman teman gue malah pada asik sama handphonenya masing masing. Gue kesal karna mereka mengacuhkan gue.

"Yaudahh yang ga nyaut ga bakal dapet traktiran!" Gue langsung pergi ke kantin, diperjalanan gue langsung mengetikkan pesan di grup chat gue bareng temen temen gue yang lain

Gengges🐛 (7)

Warsam buru, yang ga dateng ga gue traktir. (Read by 6)

Nicko: cao
Rian: cao (2)
Nayla: cao (3)
Irene: 🏃🏻‍♀️
Carollina: apaan tuch artinya ren?

Ini pada bilang cao tapi ga da yg muncul gue pergi dari warsam nihhhhh
(Read by 6)

Kenapa pada gercep banget ngeread nya dah? Batin gue.

"Haaiii acu datangg" Dandi berlari dan langsung duduk dihadapan Theressa.

"Yang lain mana dan?" Gue liat Dandi dateng cuman sendiri, biasanya dateng bareng Nicko sama Rian. Ga selang 5 menit, Rian, Nicko, Irene, Carollina, dan Nayla pun datang.

"Udah mesen makanan re?" Gue cuman menggeleng lalu gue mengisyaratkan Carollina yang pergi untuk memesankan makanan.

"Mo pesen apa?" Tanya Carollina. Setelah semua menyebutkan pesanannya satu satu, Carollina pun pergi menuju ibu yang berdagang di warsam.

"Kenapa nih tumben traktir traktiran?" Tanya Nicko kepo, Gue cuman senyam senyum aja jijik banget kalo gue ngebayangin gue lagi senyam senyum kasmaran begini.

"Pj kak, kan baru jadian tuch" sahut Irene dengan tatapan menggoda. Dandi yang lagi minum es jeruknya sambil stalking pun tersedak dengar Irene bilang gue jadian.

"HAHHH? SAMA SIAPA? KOK LU NINGGALIN GUE TAKEN SIH?!" Sahut Dandi dramatis.

"Lah, emang gue ngizinin kalo lu yang pacaran sama Ressa?" Sahut Rian jutek. Gue cuman ketawa aja liat mereka, entah kenapa kalo udah berada diantara mereka gue ngerasa seneng banget.

"Lah lu emang izinin si Ressa pacaran sm panadol?" Tanya Dandi sambil memasukkan mie nya ke dalam mulut

"Hehhh panadol siapa sih? Valdo goblough" sahut Nicko gemas dengan tingkah laku Dandi yang aneh. Ya gue juga kesel sih, masa pacar gue dibilang panadol?!

"Kesel gue sama lo dan!" Theressa kesal lalu pergi berlalu meninggalkan teman temannya.

"Baru jadian masa udah ngambek? malu sama rumput dek" goda Rian berusaha membujuk Theressa agar tidak ngambek lagi. Theressa yang mendengarkan hanya diam saja tak ada niat untuk memprotes ataupun hanya menoleh. Rian mendengus melihat perempuan mungil yang sudah ia anggap sebagai adiknya itu tetap diam tidak bergeming sedikitpun.

"Obatnya udah dimi..."
"NGGA USAH DIINGETIN!" Theressa memotong perkataan Rian lalu langsung pergi berlari entah kemana. Rian yang melihat itu terkejut, "Ressa? bentak gua? Ressa bentak gua? tumben" pikirnya. Rian pun segera berlari menyusul Theressa, ia berlari kemanapun mencari Theressa. Ia takut terjadi sesuatu pada perempuan mungil itu.

Gue berlari gak tau kemana nih kaki bawa gua. Tapi pada akhirnya gua berdiri didepan pintu, dibalik pintu itu ada tangga yang bisa bawa gue ke rooftop. Gimana ya? ah bodoamat gua ke rooftop aja kali ya? nenangin diri.

20menit kemudian...

"DEK!" Rian dateng ngosngosan dengan keringat yang bercucuran dimana mana. Gua bingung dia napa dah?

"Kenapa sih kak?" Rian tbtb meluk gua, gua yang lagi pusing banget karna kecapekan berlari langsung terhuyung dan tidak sadarkan diri dipelukan Rian...

🌧🌧🌧

HAII UDAH LAMA NIH GA NULIS KWKWKWKW. MAAF AKU LAGI GA ADA IDE, BUKAN MAKSUDNYA LAGI BANYAK BEBAN ASIQ JADI BARU SEMPET NIH UPDATE NYEHWHWHE

JANGAN LUPA VOTEMENT NYA YAA!☄️

Theressa [COMPLETED]Where stories live. Discover now