Salsa duduk di kursi sebuah kafe tempat biasa Ia menghabiskan waktu sambil berulang kali menghidup-matikan kamera, sesekali Salsa tersenyum melihat pose dirinya yang sangat lucu.
Terlalu banyak foto Salsa disini, terutama foto yang diam-diam diambil oleh seorang paparazi.
Namun pada akhir-akhir gambar Salsa berubah sendu. Tak ada lagi pose dirinya yang aneh dan lucu. Hanya tersisa potret langit biru yang menjadi tempat berlalu lalang pesawat udara.
Kamera ini milik Rangga. Ia menitipkan kepada Salsa sebelum harus pergi mengejar cita-citanya menjadi seorang taruna disalah satu sekolah penerbangan.
Betapa Salsa sangat merindukan sesosok laki-laki yang pernah mengisi harinya.
Hanya saja hingga saat ini Rangga tak pernah menghubungi Salsa untuk sekedar bertanya kabar.
Apakah Rangga sudah bersama orang baru?
Disini Salsa masih tetap menunggu.
YOU ARE READING
Langit Asa
Teen FictionMereka sama-sama tahu bahwa mereka memiliki perasaan yang sama. Hanya saja, yang satu malu, yang satu lagi ragu. Lalu bagaimana takdir akan menyatukan keduanya? Ataukah takdir sekedar mengizinkan mereka hanya memiliki rasa, tanpa menyampaikan apa y...
