2. Pernikahan

2.5K 57 0
                                    

Usai makan malam yang membuatku merasa begitu bingung dan tak tahu harus berbuat apa, diriku termenung dibalkon kamar sembari merasakan udara dingin pegunungan. Rasanya aku tak mengerti mengapa tiba-tiba muncul perjodohan semacam ini. Aku butuh penjelasan, tapi sepertinya Ibu dan Ayah belum ingin mengatakan apapun padaku usai makan malam. Zino terlihat biasa saja dan kembali kekamarnya. Kulihat dari balkonku, lampu kamar Zino masih menyala sepertinya dia belum tidur. 

Tok Tok..

Kudengar pintu kamarku diketuk, kuteriaki untuk memasuki kamar. Tenryata itu Ibu, memasuki kamarku dan menatapku tanpa ekspresi. Aku tersenyum kepada Ibu, sungguh aku tak bisa marah padanya walaupun aku sebetulnya keberatan dengan perjodohan ini.

"Ibu tahu, pasti kamu punya banyak sekali pertanyaan yang ingin kamu ajukan. Yah, baiklah Ibu akan menjawab semampu Ibu." Ibu berjalan mendekatiku yang masih berada di balkon membelakanginya.

"uuuh, dingin sekali. Lisa tidak kedinginan memangnya?"tanya Ibu, aku hanya menjawabnya dengan gelengan kepala.

Tentu saja ada banyak sekali pertanyaan dibenakku, tapi apakah aku akan mendapatkan seluruh dari jawaban itu.

"Ibu takpernah bilang apa-apa soal perjodohan ini, kenapa begitu mendadak?" tanyaku. Aku takbisa mengatakan dengan gamblang bahwa aku keberatan. Karena sepertinya Ibu dan Ayah takmenolak perjodohan ini sama sekali.

"Ibu juga bingung harus menjelaskannya dari mana. Sebetulnya Ibu tidak ingin memaksamu menikah dengan Zino, tapi kamu harus." kulihat Ibu menundukkan kepala sembari menghela nafas. Sepertinya Ibu berkata jujur, memang Ibu tak pernah memaksakan kehendakku sedari dulu.

"Kenapa harus?"tanyaku lagi.

"Kamu ingat tante Dila?" aku mengangguk sebagai jawaban. Tentu saja aku masih mengingat tante Dila, walaupun sudah lama sekali sejak kepergiannya. Tante Dila terkena penyakit kanker yang sebetulnya sampai sekarang aku tak pernah mengerti. Karena saat itu aku masih remaja dan tak ingin banyak bertanya perihal tante Dila kesemua orang. Seluruh keluargaku berduka, menyebut nama tante Dila seperti membawa kesedihan mendalam bagi keluargaku.

"Tante Dila adalah Ibu kandung Zino." sungguh aku terkejut, sangat-sangat terkejut. Selama ini yang ku tahu tante Dila belum menikah, apalagi mempunyai seorang anak. Tante Dila selau mampir kerumah untuk sekedar mengajakku pergi berbelanja ataupun makan-makan. 

"Apa? bukannya tante Dila belum menikah bu?" kulihat raut jawah Ibu tetap sama, sekaan semua ini memang bukanlah hal baru.

"Tante Dila pernah menikah saat kamu belum lahir, dia memiliki seorang anak laki-laki yaitu Zino. Saat Zino berusia lima tahun, saat itu kamu baru lahir, akan tetapi di tahun yang sama tante Dila bercerai dengan suaminya." mendengar cerita Ibu sebetulnya membuatku Shock, karena aku tidak tahu apa-apa.

"Lalu? Om Danis itu?" Ibu dengan cepat menggeleng kepala mendengar setengah ucapanku.

"Bukan, om Danis bukan suami tante Dila. Setelah perceraian tante Dila didiagnosis kanker darah stadium akhir, maka dari itu Zino dirawat oleh Om Danis dan istirnya. Karena om Danis dan Istrinya yang merupakan saudara jauh kita tidak bisa mempunyai anak." sekarang satu persatu cerita mulai ku mengerti, walaupun masih sulit untuk diterka.

"Usai kematian tante Dila, tantemu berpesan untuk menikahkan Zino dengan Lisa, itu adalah permintaan terkahirnya. Seluruh keluarga memohon kepada Ibu dan Ayah untuk menikahkan kamu dengan Zino. Awalnya Ayahmu membela untuk tidak memaksakan pernikahan ini, tetapi mengingat tante Dila yang begitu kita semua sayangi, kami harus menyetujuinya." barulah aku benar-benar paham, bahwa pernikahan ini mungkin memang harus terjadi. 

Aku sangat menyayangi tante Dila, begitu juga dengan semua orang. Mendengar bahwa pernikahan ini adalah permintaan tante Dila, aku sungguh tak bisa menolak. Tante Dila adalah wanita kebanggaan keluarga kami, walaupun memang nasib pernikahannya tak semulus karirnya bahkan kesehatannya pun. Tetapi tante Dila adalah wanita yang sangat tegar, begitulah yang Ibu jelaskan padaku.

HATE OR LOVE (Love is Complicated)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang