1 - Again

14.8K 717 30
                                    

Cinta itu?

Lima huruf, penuh makna.

Cinta itu?

Satu kata, penuh cerita.

Rasa yang selalu mendamba akan kehadirannya diantara relung hati yang mulai mengukir indah namanya. Ia terpatri sempurna dalam lubuk terdalam hingga teramat susah untuk dilepaskan.

Seperti itu kira kira yang kurasakan sejak kehadiran Rakasatya Wijaya yang tiba tiba memporak porandakan hatiku ketika dalam fase baru saja mengenal cinta.

Ia datang dengan membawa cinta yang terpendam dan membuatku jatuh hingga teramat dalam.

🌷🌷🌷

Pagi ini berjuang diantara kemacetan Surabaya menuju kantor tempatku bekerja. Masih kembali ke kota Pahlawan dengan rutinitas berbeda yakni sebagai pegawai kantor salah satu cabang perusahaan merek dagang asal korea yang menjual ponsel pintar yang sedang digandrungi oleh masyarakat Indonesia.

Meskipun jam kerja mulai masuk jam delapan pagi, namun jam tujuh harus bergelung dengan setir mobil menuju kantor tempatku bekerja.

Satu minggu sebelum wisuda mendapatkan panggilan interview diperusahaan tersebut dan surat diterima kerja dikirim dua minggu setelahnya.

Rasanya patut bersyukur mendapatkan pekerjaan setelah menyelesaikan bangku perkuliahan.

Sebenarnya Ayah memintaku untuk melanjutkan rintisan usaha keluarga yang beliau bangun dari nol, namun aku meminta waktu untuk menyibukkan diri  bergabung dengan salah satu perusahaan sebelum menyiapkan diri menggantikan Ayah.

Tau sendiri kan, aku anak tunggal yang menjadi satu satunya harapan mereka.

Sesampainya di kantor kemudian memarkirkan mobilku dan menuju lift yang akan mengantarkanku menuju kubikel ruangku bekerja di lantai tujuh.

Satu bulan sudah hidup di Surabaya dengan suasana yang baru. Melepas status mahasiswa dan kini menjadi seorang wanita karir.

Ya, itu tujuanku dari awal. Mengaplikasikan ilmu yang kuperoleh salama bangku kuliah dengan kini menempati bagian staf accounting.

Mendapatkan sebuah pekerjaan yang benar benar passionku dan beruntung mendapatkan partner kerja yang sangat humble.

Selama satu bulan bekerja belum mendapatkan sebuah persoalan yang cukup berarti. Hingga kini cukup menikmati kesibukan baruku.

"nanti siang kita ada meeting dengan bagian produksi ya, Wilda" baru saja atasanku mengatakannya ketika berjalan melewatiku menuju ruangan yang berada tepat didepan kubikelku

"baik Pak" jawabku sopan.

Aku memanggilnya Pak Tama, namanya Gilang Adhitama. Atasanku yang menjabat sebagai Manager Accounting di tampatku bekerja.

Cara memanggilnya dengan menyebutkan namaku lengkap mengingatkanku pada seseorang yang teramat kurindukan.

Ya, He's Satya.

Terakhir bertemu dengannya saat mengantarkan ke Bandara ketika akan kembali menuju kota perantauan untuk studi S2.

Jujur, aku sangat merindukannya.

Meraih ponsel pintarku kemudian membuka sebuah room chat yang mulai jarang berbunyi notifikasinya.

Me : pagi Jogja, apa kabarnya disana?

30 detik

1 menit

5 menit

10 menit berlalu...

Masih melihat ponselku yang belum memunculkan balasan sebuah notifikasi pada aplikasi chatting dengan ikon hijau.

Kembalinya Mas Satya kemarin memberikan efek cukup berbeda. Komunikasi yang kami agungkan kini mulai berkurang intensitasnya. Mungkin kesibukan disana cukup menyita waktu ditahun kedua studi pasca sarjana.

Meletakkan kembali ponselku kedalam tas kemudian menfokuskan pada laporan yang harus kuselesaikan sebelum jam makan siang.

Jangan sampai Pak Tama menemukanku dengan pekerjaan yang belum beres.

Setelah komputerku menyala kemudian membuka aplikasi keuangan dan berkutat dengan angka angka untuk diinputkan.

🌷🌷🌷

"ke kantin yuk Wil" mbak Laras mengajakku

Dia satu staf denganku, kami direkrut bersamaan. Karena segi umurnya terpaut tiga tahun diatasku jadi kupanggil dengan embel embel mbak didepan namanya agar lebih sopan.

"laporanku belum selesai mbak" jawabku

"elah, nanti bisa diselesaikan habis makan siang" elaknya tetap memintaku ikut makan siang bersama.

"masalahnya habis ini mau meeting dengan bagian produksi. Butuh banget sama laporan ini mbak, maaf ya..." tolakku halus

"permintaan langsung dari Pak Bos ya?" tanya mbak Laras dang kujawab dengan anggukan "yaudah, mau nitip apaan buat ganjel perut"

"sandwich sama jus boleh?"

"sehat sekali permintaan anda, yaudah Gue ke kantin dulu"

"sippp, makasih Bosque" kataku dengan terkekeh dan mbak Laras melenggangbpergi meninggalkan kubikelku.

🌷🌷🌷

Selesai meeting dengan bagian produksi hingga pukul setengah empat, itu berarti setengah jam lagi memasuki jam pulang. Perutku masih belum sempat terisi makan siang karena harus menyelesaikan laporanku yang cukup rumit dalam pengerjaannya.

Sesampainya dikubikel ruanganku bekerja, kulihat mbak Laras memberikan isyarat pada ujung mejaku terdapat paper bag berisi pesananku tadi siang.

"makasih mbak" kataku dengan sedikit berbisik agar tidak menjadi sorotan  karena kulihat didepan pintu ruangan kerja Pak Tama sedang mengobrol dengan salah satu staf yang lain.

Setelahnya merapikan meja kerjaku dan bersiap untuk pulang.

🌷🌷🌷

Menyenderkan punggung dikursi kemudi mobil dengan mengganti sepatu hak tinggi tujuh senti dengan sendal karet yang kusediakan untuk berkendara.

Jujur, aku kurang nyaman dengan sepatu hak tinggi yang menjadi salah satu hal wajib untuk menunjang penampilanku di kantor.

Kembali melihat ponsel pintarku untuk mengecek apakaa ada balasan pesan darinya. Nihil, tidak ada satupun pesan dari Mas Satya untukku.

Padahal status pesanku sudah dibaca olehnya karena sudah memunculkan centang dua dengan warna biru.

Tck, cuma di read aja...

Menyalakan mobil sambil membuka sebuah bungkusan berisi sandwich yang mulai lembek. Namun karena perut mulai bersuara untuk diisi jadi makan sambil menyetir meninggalkan pelataran parkirkan menuju tempatku tinggal.

🌷🌷🌷

Hai, kembali bertemu dengan kalian...

Masuk tim mana nih?

Pembaca baru?

Atau pembaca dari Penggemar Rahasia?

Kalau kalian pembaca baru mungkin bisa disarankan untuk membaca cerita sebelumnya karena lapak ini merupakan sekuel dari 'Penggemar Rahasia'.

Awal awal dikasih dikit dulu ya gais, karena ada beberapa ceritaku yang masih on going...

Tadinya mau nungguin sampai 50 votes di update pertama, tapi aku udah keburu greget pingen update part selanjutnya...

Ohya, rancanaku untuk cerita ini bakal di private ya...

Untuk kapannya masih rahasia, tau tau udah private aja... Karena mau dikhususkan buat pembaca yang follow aku aja, Wkwkwkwk

Hayo, tim vote komennya dongs...

With Love 💕
-Ayaya-
8 April 2019

Bride Story [END - Sekuel Penggemar Rahasia] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang