Sedikit informasi aja guys, meskipun banyak yang bilang SNMPTN itu untung-untungan, tapi sebenernya lihat kita bisa ngukur peluang. Berikut bakal gue share pengalaman gue yang mungkin jangan ditiru.
1. Masalah nilai. Nilai gue pas-pasan, tapi ambil jurusan dan universitas yang ketat banget. Ini berpengaruh lah. Setinggi apapun juga nilainya, kalau nggak rasional sama jurusannya, ya enggak bisa juga. Kalau grafik nilai, gue kurang tahu sih, temen gue naik turun tapi tetep dapet. Tapi ya diusahakan nilai kalian tinggi dan grafiknya stagnan atau naik. Masalah rasionalisasi, kalian bisa cari-cari sumber tahun lalu, atau gue sih lihat di ignya bang ripaajp.
2. Masalah saingan. Nggak usah takut menyingkir. Kalau misalnya di sekolah kalian banyak yang mau ambil prodi dan univ yang sama, diusahakan menyingkir aja. Entah nilai kalian lebih besar atau kecil. Ini tuh kayak gambaran, di sekolah aja saingannya udah segini, apalagi di luar sana?
3. Asal pilih. Waktu gue milih, gue dalam keadaan down, terdesak, dan sebagainya. Jadi nggak gue pikirin baik-baik. Lebih baik, jauh-jauh hari dipersiapkan ya. Juga dilihat daya tampung dan keketatannya. Akreditasi juga.
4. Daftar di akhir. Semakin nunda pendaftaran, semakin besar kemungkinan kalian goyah. Lagipula biasanya di akhir-akhir itu server down. Kalian bakal susah buat merasa tenang dan santai, bawaannya emosi terus. Kayak gue. Jadi aura-aura negatifnya terpancar gitu wkwk.
5. Nggak ada prestasi. Gue nggak pernah menang apapun di SMA. Ini tuh buat nambah nilai. Semakin prestasinya banyak, bisa lebih mudah lolos. Tapi tergantung sama nilai juga.
6. Indeks sekolah, ini tergantung sekolah, kita nggak bisa apa-apa.
7. Alumni nggak ada. Alumni sekolah gue nggak ada yang di jurusan yang gue pilih. Tapi faktor alumni kayaknya nggak terlalu pengaruh sih, soalnya beberapa temen gue yang lolos juga belum ada alumni yang ke sana. Yang ada alumninya juga ada yang nggak lolos. Intinya, jangan lihat dari satu faktor aja.
8. Nggak nurut orangtua. Mama gue aslinya pengen gue yang deket aja, terus ambil pendidikan. Gue sempet pengen pendidikan matematika kan, tapi gue mundur karena terlalu banyak yang minat. Gue juga sok-sokan nggak mau ambil Unsoed karena yang gue lihat tahun lalu kebanyakan yang keterima di Unsoed justru dari Jabar bukan Jateng. Jadi gue malah milih yang lain. Dan nggak lolos. Seenggaknya kalau orang tua meridai, pasti nanti ikut mendoakan yang baik-baik.
Kayaknya itu sih.
Oh iya, sekali lagi bener-bener harus cek identitas, foto, udah pas atau belum.
+selalu berdoa dan jangan sombong.
Semoga membantu ;)
Kalau ada pertanyaan, silakan bertanya.
