jurusan yang gue ingin ....

744 53 11
                                    

Persoalan tentang rencana masa depan baik itu tentang kuliah atau pilih jurusan gue singkirin gitu aja. Males. Kelas sebelas tuh waktunya santai-santai. Ngapain mikirin hal-hal berat yang bikin pusing? Ditambah pelajaran Kimia yang memang nggak bisa gue pahami sejak masuk kelas sebelas.

Di pojok literasi kelas, karena gabut, gue ambil salah satu novel punya temen gue yang judulnya Konstelasi Rindu. Awalnya gue pikir bakal banyak bahas astronomi-astronomi gitu karena gue suka topik astronomi. Tapi ternyata bukan. Isinya tentang cewek bernama Rindu yang bohongin ayahnya mengenai tempat di mana dia kuliah karena mau jagain ibunya yang sakit. Sampai akhirnya dia nggak dikasih uang bulanan, sampai akhirnya rahasianya ketahuan.

Tapi fokus gue bukan pada itu sih, tapi tentang kehidupan kuliahnya. Rindu kuliah di jurusan Arsitektur. Dan waktu baca … Boom! Gue jadi tertarik pengen jadi arsitek meskipun matkulnya minta dibakar. Cuma tertarik loh ya.

Akhirnya di wattpad, gue juga nyari-nyari cerita tentang arsitek gitu. Nemu beberapa. Dan nggak lupa juga gue nyari-nyari tentang kuliah, jurusan, dan sebagainya. Tambah bingung! Tambah pusing! Tambah bimbang.

Di kelas sebelas, gue jatuh cinta sejatuh-jatuhnya sama pelajaran Fisika. Efek guru juga sebenernya. Gampang banget dipahami. Ngajarnya juga enak. Dan sejak saat itu gue jadi mikir gue suka Fisika, tapi gue nggak mau ambil Fisika Murni. Dan tiba-tiba gue inget gue suka Matematika. Matematika pelajaran favorit dari SD UWUWUWU. Tapi gue males ambil pendidikan karena gue orangnya gampang banget marah. Adek gue aja nyerah waktu minta diajarin PR.

Setelah konsultasi sama kakak-kakak di luaran sana, katanya kalau suka matematika sama fisika cocok buat ambil teknik. Gue cari-cari jurusan teknik itu apa aja. Ada teknik informatika (meskipun kadang informatika masuk FMIPA), teknik fisika, teknik kimia, teknik arsitektur, teknik perkapalan, teknik sipil, teknik elektro, teknik nuklir, teknik lingkungan, teknik mesin, teknik mencintaimu daaaan yang lainnya.

Dan waktu gue baca satu per satu, gue berhenti lama di teknik sipil. Kayak menemukan apa yang gue cari. Dari sebelumnya status gue yang: I still haven't found what I'm looking for jadi I FIND MY SOUL.

Nggak deng. Aslinya gue masih bingung pilih Teknik Arsitektur apa Teknik Sipil. Kalau nggak salah gue akhirnya baca cerita di wattpad yang sebenernya cerita itu udah lama gue save tapi baru sempet baca. Judulnya After All This Time. Intinya ada sangkut paut sama teknik sipil gitu. Dan gue lebih mendalami sebenernya teknik sipil itu apa ya di situ.

Terus gue nanya di grup.

Gue: Mending ambil teknik sipil apa arsitektur?

Galuh: Menurut anak nggak berjiwa estetik semacam gue, gue lebih pilih teknik sipil. Tapi kalo lo punya, ya terserah, Ev. Ambil arsitektur juga nggak papa.

Dan saat itu gue resmi pindah haluan.

Terus mau ambil teknik sipil di mana, Phi?

-

Gue saranin pake banget, ketika kalian mau pilih jurusan, konsultasi dulu sama orang tua kalian. Takutnya, orang tua nggak ridho dan kalian malah kesusahan sewaktu jalanin kuliah nanti.

Contoh:

"Mah, aku pengen masuk Psikologi."

"Ngapain sih? Peluang kerjanya dikit tau!"

Di saat-saat seperti ini, yang perlu kalian lakuin adalah meyakinkan dengan sepenuh hati. Jangan nyerah gitu aja ya, guys. Kalian kasih tahu baik buruknya jurusan yang kalian mau itu apa aja. Bisa jadi nanti orang tua berubah pikiran jadi setuju.

Kalau misalkan nggak setuju, ya terima nasib. Tapi sebagai anak ngeyel--biasanya di jalur masuk PTN entah itu SNM, SBM, UM, pasti nggak cuma milih satu jurusan--ambil satu yang orang tua kalian mau, ambil satu yang kalian mau. Dipikir-pikir juga toh yang jalanin kalian.

Maap kalo aku sesat. Saiya membuka sesi curhat dan akan dibalas kalau nggak sibuk eaak.

Luvs,

Phi

28-02-2019

Drama SNMPTN "Sang Alas" ✔حيث تعيش القصص. اكتشف الآن