FIX YOU! (part32)

29.5K 1.1K 1
                                    

Gue melepas ciuman ini, gue memandang Prilly yang tersenyum manis dan gue melihat wajahnya yang memerah, gue pun tersenyum lalu mencium bibir Prilly sekilas.

Gue membantu Prilly bangun, Prilly bersandar di badan gue, "kita kayak pacaran yaaa" kata gue tibatiba, Prilly pun langsung menengok ke gue, "gapapa temenan rasa pacaran, daripada pacaran rasa temenan" kata Prilly sambil tersenyum lebar, kita pun tertawa bersama.

"Yukk tidur, kekamar gih" ucap gue, "temenin yaaa" rengek Prilly, "iyaa Prilly mungil" jawab gue gemas sambil mencubit pipi Prilly, kita pun berjalan ke kamar Prilly.

"Pake selimutnya ya biar gak kedinginan" ucap gue yang memakaikan selimut ke Prilly, Prilly pun hanya tersenyum, gue duduk disebelah Prilly, baru bentar aja Prilly udah terlelap.

"Good night mungil sayang" bisik gue ke Prilly dan mencium keningnya pelan, gue tertidur di sebelah Prilly sampai pagi.

Matahari pun membangunkan gue, gue mengerjapngerjapkan mata gue, gue teringat Prilly, gue menoleh tapi Prilly udah gak ada.

Gue turun ke bawah dan langsung mencari Prilly, tujuan pertama gue dapur, dan benar dugaan gue, dia sedang memasak sambil menyanyi merdu.

Gue pun tersenyum melihat sikap Prilly, gue memutuskan untuk tidak mengganggu Prilly, gue kekamar mandi dan menuju ruang tamu.

Gue melihat ada hp Prilly tergeletak disitu, gue mengambil lalu melihat pesan dihp Prilly, ada sms dari "Rendy", gue pun membukanya.

Gue kaget, disitu Rendy memanggil Prilly dengan sebutan sayang, Prilky pun sangat ramah dengan Rendy, gue langsung mengembalikan hp Prilly dan memasang muka badmood.

"Haii buncitt, udah bangun lo" kata seseorang yang tak lain adalah Prilly, gue menengok ke Prilly sebentar lalu memalingkan wajah ke arah lain, Prilly sepertinya bingung dengan sikap gue yang seperti ini.

"Lo kenapa sih?" Tanya Prilly yang berjalan lalu duduk di samping gue, "gapapa, gue mandi dulu" jawab gue lalu beranjak dari sofa.

Setelah gue mandi, gue berjalan ke balkon, "lo gak makan?" Tanya Prilly yang ternyata menyusul gue, "nanti aja, gue males" jawab gue yang masih memandang lurus.

Prilly memaksa gue menghadap dia, "gue ada salah sama lo ya?" Tanya Prilly, "gak" jawab gue singkat, "terus kenapa lo kayak gitu?" Tanya Prilly lagi dan memasang muka sedih.

"Rendy itu siapa lo sih? Kok sms pake sayang sayang segala?" Tanya gue kesel, "oh jadi lo kayak gini garagara baca sms Rendy? Jadi lo cemburu? Cieee Ali cemburuuu ciee" ledek Prilly sambil mencolek dagu gue.

"Gini yaa buncit, Rendy itu temen SMA gue, dia emang kayak gitu orangnya, semua cewek pun dia panggil sayang, tenang aja gue gak kemakan sama omongan dia kok" kata Prilly meyakinkan gue.

Gue pun puas mendengar jawaban Prilly, gue tersenyum lebar ke dia, "ciieee senyumm, udah gak ngambek lagi" goda Prilly ke gue, gue pun hanya bisa salah tingkah didepan Prilly sambil garukgaruk kepala.

Gue sama Prilly dari siang sampai malam bercanda bareng, tertawa bareng.

Gak terasa udah satu minggu gue sama Prilly barengbareng, gue udah tau sifat asli dia, begitupun sebaliknya, gue sama Prilly udah packing dari semalem.

"Udah siap?" Tanya gue ke Prilly, Prilly hanya mengangguk lalu tersenyum, "yaudah yuk masuk mobil, gue udah pamit sama pak Agus tadi pagi" kata gue dan bergegas membukakan pintu mobil untuk Prilly.

"Silahkan tuan putri Prilly Latuconsia" kata gue layaknya pangeran yang mempersilahkan permaisurinya menaiki kereta kuda, "terimakasih tuan Aliando Syarief" jawab Prilly yang menirukan gaya seorang putri, kita pun tertawa bersama.

FIX YOU!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang