17. Jika Aku Manusia...

77 5 2
                                    

“Kau baik-baik saja? Kenapa berlarian di tengah jalan begini? Dimana orang tuamu”

“Ya! Kau kenapa menangis? Kau kehilangan orang tuamu?”

Aku lalu berhenti menangis. Kemudian berdiri. Itu yang pertama.

“Pada nyatanya, kau lupa bahwa kau melakukan itu semua untuk melindungiku. Itu adalah kesalahanku. Mianhae, Kang So Bong. Maaf telah membuatmu menjadi mesin pembunuh. Maka itu, aku ingin menanggungnya. Aku akan menjadi apapun yang kau katakan. Aku hanya akan menurutimu. Meski aku manusia yang bisa berubah dengan mudah, tapi untukmu, aku akan bersikap seperti robot yang hanya akan mengikuti kemauanmu. Kau bilang, aku akan menjadi sangat buruk di masa depan. Jadi bimbinglah aku di masa kini agar hal buruk di masamu tidak akan terjadi. Mohon terima aku menjadi robotmu, Kang So Bong.”

Lagi, aku berhenti menangis kala itu. Kemudian bangkit berdiri. Untuk yang kedua kalinya. Suara itu lagi.

“Kenapa kau selalu menangis sendirian seperti ini tiap kali kita bertemu?”

Dan untuk yang kesekian, aku berhenti lagi karena suara itu. Lantas membangkitkan diriku untuk berdiri. Ani, dia yang membangkitkanku.
Pemilik suara itu, kenapa dia selalu muncul di kala aku seperti ini. Dirinya masih sama seperti saat pertama. Tapi aku?

“Dirut Nam, aku tidak mengerti maksudmu.”
Sepertinya aku yang berbeda.

“Kalau begitu jawab saja aku. Kau ingat aku, iya kan?”

Aku mengingatmu. Tapi...Aku yang sekarang berbeda.

“Ani. Aku tidak mengerti maksudmu.” Kang So Bong menyentakan tangan Nam Shin yang mencengkramnya.

“Kang So Bong?” Nam Shin menatap nanar pada Kang So Bong. Ia tahu dan yakin, dirinya dibohongi.

“Kang So Bong.” Dan sebuah seruan panggilan untuk Kang So Bong, mengalihkan perhatian mereka berdua. Kang So Bong diam-diam merasa lega karena terbebas dari intimidasi.

“Oh, Shin-ah!” Kang So Bong berseru balik, bersikap seceria mungkin seolah pembicaraannya barusan dengan Nam Shin manusia bukanlah apa-apa baginya. Ia lantas menyambut Nam Shin III yang berjalan mendekat bersama Seo Ye Na yang ia papah di sebelahnya.

“Apa yang kalian lakukan disini?” Tanyanya setibanya di antara Kang So Bong dan Manusia Nam Shin.

“Ini. Aku membawakanmu ini.” Kang So Bong mengimingkan jam tangan robot miliknya sebagai jawaban.

“Kau benar-benar datang rupanya. Gomawo.” Ucap Nam Shin III senang. Lain berbeda dengan Nam Shin Manusia disana yang langsung memutar jengah kedua bola matanya.

“Aku, kan, sudah bilang akan mengurus semua keperluanmu.” Ujar Kang So Bong menimpali. Matanya lalu melirik pada sosok Ye Na yang sedang pengar di pegangi oleh Nam Shin III.

“Seo Ye Na mabuk. Aku baru saja akan mengantarnya pulang. Aku rasa ia begini karena akhirnya ia tahu keburukan ayahnya. Jadi aku disini untuk mencegahnya melakukan hal-hal yang berbahaya.” Nam Shin langsung menjelaskan.

“Hm, jadi seperti itu.” Kang So Bong mengangguk mengerti. Ia merasa konyol pada dirinya sendiri. “Baiklah, ayo kita antar dia pulang bersama.” Serunya kemudian. Sejenak, ia beralih pada Nam Shin Manusia yang merasa dirinya seakan tersisih. “Akan jadi masalah jika ada orang yang melihat kalian berdua disini. Maka dari itu—“

“Arasseo.” Nam Shin Manusia memotong. Ia langsung mengerti. Dan cukup tahu diri untuk segera menyingkir. “Aku yang akan mengantarnya. Kalian berdua pergilah.”

Are You Human Too? (New Version)Where stories live. Discover now