14. Milik dan Pemilik

108 8 0
                                    

Sudah 20 tahun.

“Shin-ah, ini Ye Na, puterinya Ahjussi. Mulai sekarang, kau akan bersekolah di tempat yang sama dengan Ye Na. Kalian harus berteman dengan baik. Tolong jaga dia, yah.”
Sudah 20 tahun lalu, ayah memperkenalkanku padanya. Kala ketika bocah itu masih memanggil ayahku dengan sebutan Ahjussi. Pendar bola matanya, aku masih mengingatnya dengan jelas. Dia adalah orang lain pertama yang memperlakukanku layaknya manusia setelah semua yang di lakukan teman-temanku di sekolah.
Semuanya berjalan lancar dengan semestinya. Seperti memang telah di rencanakan sejak awal pertemuan. Menginjak dewasa, mereka mengatur pertunangan untuk kami. Aku tidak mempermasalahkannya. Sungguh. Karna yang aku inginkan di dunia ini setelah mengenalnya adalah menjadi miliknya. Dan ternyata, dunia ini sungguh berpihak padaku. Aku tidak pernah sekalipun mempertanyakan bagaimana perasaannya kala itu. Yang aku tahu, dia bersedia. Aku bahagia.

“Oppa, hari ini temani aku belanja, yah!”

“Shiro! Pergilah sendiri.”
Tapi rupanya, terlampau lancar untuk kami adalah masalah yang sesungguhnya. Hal itu, pertama kalinya Oppa memperlakukanku dengan kasar. Bukan hal aneh. Mengingat sebelumnya Oppa juga tidak pernah sebaik yang kuinginkan. Tapi hari itu, aku membaca ekspresi wajahnya. Sebuah dendam.

Dan semenjak saat itu, ia tidak pernah sekalipun memperlakukanku dengan sama seperti hari-hari kemarin. Oppa-ku, dia berubah.

“Ne, Kang So Bong. Aku sedang di butik dengan Seo Ye Na. Bagaimana keadaanmu? Kau sudah baikan? Arasso. Aku akan tunggu disini sampai kau datang.....So Bong-ah.”

Di hari itu....aku seperti melihat kembalinya Oppa-ku yang dulu. Ceria, penuh perhatian akan rasa khawatir yang berlebihan, dan akrab. Tapi, semua itu bukan untukku. Sesuatu yang memiliki rupa yang sama dengannya, memakai pakaian yang sama, berjalan dan bergaya yang sama dengan Oppa-ku, menunjukan semua sikap yang kurindukan dalam dirinya pada gadis lain. Meski aku sadar bahwa dia bukanlah Oppa-ku yang sebenarnya.
Lalu kenapa denganku? Kenapa aku seperti ini?

“Hanya saja aku merasa aneh. Kau serupa dengan Shin Oppa, berjalan, bergaya dan berkelakuan sama dengannya. Meski ia tidak pernah memperlakukanku dengan baik sebelumnya, aku ingin dia juga memperlakukanku seperti kau memperlakukan Kang So Bong. Jika itu Shin Oppa yang asli, tentu saja ia tidak akan melakukannya. Tapi jika itu kau—“
“Apa kau akan melakukannya?”

“Seo Ye Na-ssi?”

“Tidak hanya karna berpura-pura. Oppa....bisakah kau benar-benar menjadi Shin Oppa-ku?”

Ada apa denganku? Apa yang baru saja ku katakan tadi? Seo Ye Na, kendalikan dirimu!

“Apa maksudmu?” Tanya Nam Shin tak mengerti.

“Ani. Dwaesseo!” Ye Na memalingkan muka. Ia sadar sudah nampak konyol saat ini. Beruntung, alam bawah sadarnya buru-buru terbangun untuk menyelamatkannya dari kebodohannya.

“Neo gwaenchanayeo?” Tanya Nam Shin sambil mengendik-ngendik mencoba melihat lagi wajah Ye Na yang barusan disembunyikannya.

“Hm.” Jawab Ye Na singkat. Ia mencoba lagi menunjukan wajahnya pada Nam Shin dan menunjukan ekspresi sebiasa mungkin. Yang mana justru terlihat makin aneh bagi Nam Shin. Tapi syukurlah, Nam Shin enggan memperpanjang hal tersebut. Ia kembali diam dan sibuk dengan lamunannya, menunggu Kang So Bong yang katanya akan datang memberikan jam tangan robotnya. Beberapa menit jenuh terbuang begitu saja. Ye Na yang duduk di sebelahnya mulai gusar.

“Ya!” Dia pun membuka percakapan lagi. Cukup mampu membuat Nam Shin menoleh padanya. “Apa kau bisa makan?” Tanyanya kemudian. Setelah di pikir-pikir olehnya, sejak dirinya tahu bahwa ada robot yang serupa dengan Si Manusia Nam Shin, Ye Na tidak pernah sekalipun tahu apa-apa tentang robot itu.

Are You Human Too? (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang