Chapter 51 - The Truth

505 130 518
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah beberapa menit berkendara, aku dan Nat tiba di Four Corners

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah beberapa menit berkendara, aku dan Nat tiba di Four Corners. Setelah memarkirkan mobil, kami masuk ke dalam restoran.

"Kalian, ke sini!" Caleb melambaikan tangan, kami menghampiri teman-teman yang sudah berkumpul di dalam satu meja.

Nat berhenti berjalan, alisnya bertaut ketika melihat beberapa sosok familier yang duduk di meja itu. Ya, kami melihat Kara Sinclair, Max Warren dan Zoe Leon.

"What is she doing here?" tanya Nat sambil menunjuk ke arah Kara.

"Zoe invited me. Is there a problem?" jawab Kara ketus.

"Jade invited me, so I ask Kara to come with us!" ucap Zoe santai.

"Chill out, girls!" Caleb melerai kami. "Mari lupakan sejenak rivalitas sekolah kita, okay? Kita menang besar hari ini!"

Kara memutar bola mata dengan malas, sedangkan Nat menghembuskan napas berat. Pada akhirnya kami duduk di meja tersebut.

Di samping meja kami, berdiri seorang waiter yang bersiap untuk mencatat pesanan.

"Ayo cepat pesan!" ucap Kara ketus sambil menyerahkan dua buku menu pada kami.

"Iya, iya!" Nat memutar bola matanya dan melihat-lihat buku menu bersama Myra. "Myra, bagaimana kalau kita berbagi pizza? cheese pizza? Minumnya lemon tea saja!"

Myra mengangguk. "Boleh. Cheese pizza, please. Satu lemon tea dan satu cola." Ia menoleh ke arah waiter.

"Baik, saya ulangi pesanannya. Dua cheese pizza, dua meaty pizza, lima cheeseburger, tujuh french fries, delapan cola, dua lemon tea dan--" Ia menoleh ke arahku.

"Satu salad." Aku menjawab.

Seluruh pasang mata tertuju padaku, beberapa menautkan alis dan menatapku heran

"What? Aku sedang ingin makan salad!" jawabku santai.

"Di restoran seperti ini dia memesan salad? Memangnya dia kambing?" Max memejamkan kedua netranya sambil memijat pelipis. "Itu sebabnya aku benci murid Berry."

Winter Serenade [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang