EIGHTEEN

5.4K 390 58
                                    


Dear pembaca setiaku, pembaca baruku, jangan lupa vote sebelum membaca dan comment setelah membaca. Terimakasih ♡♡

Shanghai, China__

Mulut Marco terus berkomat-kamit, berdoa dalam hati agar ia bisa kembali ke Las vegas dengan keadaan selamat. Ia tidak berharap mati di cincang habis oleh keluarga Wang, ia belum memiliki keturunan untuk mewariskan restoran mahalnya, ia bahkan belum mengunjungi ibu dan adiknya selama enam bulan terakhir ini. Ya Tuhan, kenapa di saat-saat seperti ini ia malah teringat akan dosa-dosanya. Mendadak ia percaya kepada Tuhan, Marco merasa sudah di ambang kematiannya.

Tuhan, jika kau ada. Selamatkan hidupku. Sungguh, aku belum mau mati. Aku hanya bercinta dua kali dengan Cecillia. Tapi kenapa aku merasa akan kehilangan kemaluanku saat ini juga. Marco merapatkan kakinya dengan menahan kedua tangannya di pangkal pahanya.

"Makan!!!" Teriak ayah Cecillia sambil menggebrakan meja makannya dengan satu tangannya. Marco ingin kencing saat ini juga. Gosht!!! Padahal ia hanya disuruh makan saja.

"A...aku akan makan!" Dengan nada gemetar Marco mengambil sumpit yang berada di atas mangkuk kecil berisikan soup? Cucian? Atau apa, entahlah! Marco tidak tahu! Ia hanya akan makan dengan cepat saat ini. Meja dengan bentuk memanjang di depannya, tidak hanya ada dirinya dan ayah Cecillia. Di depannya ada ibu Cecillia yang masih terlihat cantik di usianya. Ibu Cecillia tidak seperti orang Asia, ia terlihat mirip seperti keturunan orang Inggris dengan rambut pirang, dan bulu mata pirang pula. Rambutnya di sanggul rapi ala bangsawan kaya raya. Tatapannya tidak semengerikan ayah Cecillia, namun tetap saja, matanya seperti sedang mengintimidasi Marco dari ujung kepala sampai ujung kaki. Sebenarnya Marco sedikit curiga, jangan-jangan mereka sengaja memberinya makan yang banyak setelah  itu mereka akan membunuh Marco dengan keji apalagi setelah mengetahui putrinya baru saja memberikan kenikmatan kepadanya, atau mungkin mereka sengaja memberi Marco makan agar badannya semakin gemuk dan berisi setelah itu mereka akan melemparkannya ke peliharaan keluarga Wang yang tidak di ketahui Marco. Naga misalnya? Ya Tuhan! Naga tidak ada di dunia ini. Sadarlah Co! Tapi keluarga mereka memang benar-benar misterius dan susah di tebak. Seandainya kepala Marco ada tumbuh antena seperti milik Alien, ia pasti akan memanggil Nickolas dan Javan saat ini juga. Meminta belas kasih agar mereka bersedia datang ke Shanghai untuk menolongnya! Namun sayangnya kepalanya tidak tumbuh antena sama sekali!!!!

Elishabet wang menyenggol kaki suaminya sambil mencondongkan kepalanya ke arah telinga suaminya, Alle. "Dia tidak kerdil" bisiknya lirih.

Alle mengangguk. "Dia juga sebesar kingkong" balas Alle berbisik pula.

"Lihat otot di lengannya. Besar sekali. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana otot miliknya yang ada di bawah sana"

"Aku jadi ingin mematahkannya jika mengingat saat dia membuat Cecillia menjerit keenakan" guman Alle lirih.

"Masa depannya akan suram jika kau mematahkannya! Dasar bodoh"

"Aku tidak peduli" jawab Alle malas. Ia memutar kedua matanya jengah dengan kelakuan istrinya. Memuji pria lain di saat ia bersama dirinya yang tidak kalah menawan dari yang lain. Namun Allemanus  mengakui, jika pria bernama Marco horrison memang di puar perkiraannya. Ia tampan dan gagah, matanya berwarna biru, namun dari pengamatannya kenapa pria itu seperti pria tersial di muka bumi. Nasibnya sering tidak beruntung, malang sekali. Alle berdehem, "siapa namamu?"

"Marco! Marco horrison!"jawab Marco cepat. Ia sampai menghentikan makannya karena mendengar ayah Cecillia berdehem. Sumpah demi Tuhan, dia seperti sedang menjadi seorang terdakwa kasus pencurian dan pemerkosaan. Jantungnya berdebar tidak karuan.

WILD ANGEL, CECILLIA ( END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang