Dulu tubuh Minyoung sangat kurus dan artinya Kyuhyun tidak mungkin bergairah dengan tubuh Minyoung yang seperti itu bukan? Lalu bagaimana bisa hal tidak pantas itu dilakukan Kyuhyun pada Minyoung?

Entah kenapa ia yakin sekali jika memang bukan Kyuhyun yang melakukannya. Karena secara logika, seorang penjahat tidak akan mungkin kembali mendatangi tempat di mana ia melakukan kejahatan. Tapi Kyuhyun justru bersikeras ingin kembali ke tempat di mana ia mendapat masalah yang sangat besar guna membuktikan kebenaran yang ada.

"Kyuhyun-ssi," panggil Saera akhirnya sambil menepuk-nepuk bahu kanan Kyuhyun dengan tangan kirinya.

"Kyuhyun-ssi, bangunlah." Saera kembali menepuk bahu Kyuhyun, lalu alisnya bertaut karena merasa aneh jika ia masih memanggil Kyuhyun seformal itu di saat status mereka sudah mereka.

"Kyuhyun, ayo bangun." Saera tersenyum tipis ketika mengganti panggilan itu, tapi kenapa rasanya tidak sopan sekali sekarang?

"Kyuhyun, ada banyak hal yang ingin aku bicarakan denganmu. Ayo bangun." Saera semakin keras menepuk bahu Kyuhyun, namun Kyuhyun masih bergeming membuat Saera mendengus kesal.

"Yak Cho Kyuhyun!" Saera menaikkan volume suaranya, namun Kyuhyun tetap diam. "Eish, dia ini tidur atau mati sebenarnya?" gerutu Saera.

"Jaga bicaramu, istriku sayang. Aku masih bernapas," balas Kyuhyun akhirnya dengan suara serak. Hanya saja ia masih tetap dalam posisinya, dan masih tetap tak membuka matanya.

Sementara Saera, ia yang tadi mendengar panggilan Kyuhyun itu langsung tersenyum malu. Ia juga memang kedua pipinya yang terasa panas, dan ia yakin jika wajahnya sekarang sudah sangat merona. Lagipula kenapa Kyuhyun harus memanggilnya seperti itu? Saera menggelengkan kepalanya, tak terlalu mempedulikan itu karena ia lebih peduli untuk kembali membangunkan Kyuhyun.

"Kyuhyun, buka matamu. Ada hal penting yang ingin aku bicarakan, ayo bangun cepat." Saera kali ini mengguncang tubuh Kyuhyun membuat suaminya itu mengerang kesal.

"Aku akan benar-benar bangun jika kau memanggilku 'Oppa' atau panggilan romantis lainnya," balas Kyuhyun, nadanya sedikit menggoda.

Saera sontak saja mendengus kesal. "Kau lebih pantas kupanggil 'Ahjussi' daripada 'Oppa'," ketus Saera.

"Kalau begitu panggil saja seperti itu. Aku ingin mendengarnya." Kyuhyun tersenyum. Bukan karena ia menyukai panggilan itu, hanya saja ia rindu panggilan itu. Mungkin dengan Saera kembali memanggilnya 'Ahjussi' itu bisa mengembalikan ingatan Saera tentangnya.

"Tidak. Aku ingin memanggilmu Kyuhyun saja," tolak Saera tegas.

"Kalau begitu aku tidak akan bangun. Aku akan tetap seperti ini."

"Ck, kau menyebalkan," dengus Saera. "Ayolah aku sedang tidak ingin berdebat panjang lebar denganmu. Ada banyak hal penting yang harus kita bicarakan, Kyu." Saera melanjutkan membuat Kyuhyun akhirnya menegakkan kepalanya juga menegakkan duduknya.

Mata Kyuhyun masih tampak mengantuk membuat Saera yang melihat itu mengulum senyumnya. Kenapa di matanya sekarang Kyuhyun sangat menggemaskan? Bahkan semakin menggemaskan saat pria itu meregangkan tubuhnya lalu mengacak pelan rambut hitam lebatnya yang sedikit berantakan.

'Ya Tuhan, apa benar pria ini berusia 33 tahun? Kenapa sama sekali tak terlihat tua?' batin Saera seraya melebarkan senyumannya.

Tapi cepat-cepat ia hilangkan senyumannya itu ketika mata Kyuhyun sudah membuka dan beradu pandang dengannya. Saera kembali memasang raut wajah angkuh, sinis, serta ketusnya pada Kyuhyun. Sementara Kyuhyun sebaliknya, pria itu justru tersenyum hangat serta mamandang lembut pada gadis yang sudah menjadi istrinya itu sejak kemarin.

The World Where You Existजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें