Bab 15

5.5K 441 17
                                    

Pelajaran hari ini sudah selesai. Taehyung dan Jungkook memasukkan buku dan alat tulisnya ke dalam tas.

"Kookie, kamu tidak lupa janji kita dengan Sehun hyung kan?" Tanya Namjoon.

"Janji apa?" Taehyung memasang ekspresi bingungnya.

"Aku, Namjoon dan yang lainnya berjanji akan membantu Sehun hyung menyiapkan PENSI. Kamu pulang sendiri hari ini, tidak apa-apa kan Sayang?" Jungkook mendekat dan merangkul pinggang Taehyung.

"Tapi kamu bukan anggota OSIS kan?" Tanya Taehyung.

"Iya, tapi Sehun hyung baik padaku. Aku pernah berhutang budi padanya. Jadi aku ingin membantunya" Jungkook tersenyum dan mencium kening Taehyung.

"Baiklah kalau begitu. Kabari aku kalau sudah selesai" Taehyung tersenyum dan memeluk Jungkook.

"Aigoo... Tak sadarkah kalian kalau masih ada kami di sini? Dasar tidak tahu tempat!" Ucap Jin seraya berjalan meninggalkan Taehyung dan Jungkook.

"Mian" Ucap Jungkook terkekeh.

"Baiklah. Hati-hati pulangnya. Aku menyayangimu" Jungkook mengecup dahi Taehyung.

"Aku juga Gukkie"
.
.
.

Taehyung duduk gelisah di dalam kamar. Sesekali ia menatap jam dinding dan handphonenya bergantian. Saat ini waktu sudah menunjukkan pukul 19.00 KST. Namun, kekasihnya belum juga memberi kabar.

"Aisshh... Kemana kamu Guk? Apakah sesibuk itu?" Gerutunya seraya memandang layar handphonenya.

Karna sebal, Taehyung melemparkannya ke sisi ranjang dan berjalan keluar kamar.

"Mengapa mukamu kamu tekuk begitu Tae? Ada apa?" Tanya bunda Kim saat melihat raut cemberut anaknya.

"Aniya Bun" Jawab Taehyung cuek.

"Apakah kamu bertengkar dengan Jungkookie?" Taehyung mendudukkan dirinya di depan bunda yang asyik menonton televisi.

"Tidak Bun. Hanya sebal saja" Taehyung mengarahkan atensinya pada layar televisi.

"Aissshhh... Memangnya ada apa? Apa yang dilakukan calon menantuku yang tampan itu?" Bunda Kim bertanya dengan sedikit menggodanya.

"Ihh.. Bunda... Hmm.. Dia tidak memberi kabar padaku" Taehyung kembali mengerucutkan bibirnya.

"Jangan buru-buru marah begitu. Mungkin dia sedang sibuk. Tunggu saja Sayang" Bunda Kim tersenyum dan mengelus surai lembut Taehyung. Taehyung hanya mengangguk dan tersenyum.

Sejenak, rasa kesal Taehyung terlupakan. Ia terlalu asyik menonton acara televisi bersama bundanya. Sesekali mereka tertawa terbahak-bahak, kadang juga marah-marah. Pikiran tentang Jungkook terabaikan untuk sesaat.

Tok Tok Tok

Suara ketukan pintu membuyarkan keseruan mereka. Taehyung langsung beranjak untuk membukakan pintu. Sedikit kesal sebenarnya, siapakah yang bertamu pada jam segini. Apakah tidak tahu kalau ini sudah malam?

"Tae!" Sebuah teriakan bahagia dan pelukan diterima Taehyung saat membuka pintu rumahnya.

"Aku sangat merindukanmu" Ucap orang itu dengan masih memeluk erat tubuh Taehyung. Taehyung masih memasang muka blanknya.

Pelukan mereka terlepas, Taehyung langsung tersenyum lebar saat menyadari sosok yang ada di hadapannya.

"Jiminie! Kapan kamu pulang? Aku juga merindukanmu!" Taehyung memeluk erat tubuh Jimin lagi.

"Tae, aku akan tinggal di sini denganmu dan akan sekolah bersamu" Ucap Jimin antusias.

"Wah... Daebak! Aku senang sekali. Ayo masuk!" Taehyung merangkul Jimin dan mengajaknya memasuki rumah. Namun sebelum dia melangkahkan kakinya lebih jauh, suara seseorang menghentikannya.

"Taehyung!"

Bersambung...

EUPHORIA [KV]Where stories live. Discover now