Bab 11

6.2K 512 29
                                    

"Aissshhh... Ngapain membawaku kemari?" Tanya Taehyung bingung saat Jungkook mendudukkannya di ranjang.

"Tidak ada. Aku hanya ingin membawa kekasihku ke kamar. Bagiku, ini adalah salah satu simbol bahwa kamu adalah milikku. Tak ada kebohongan apapun untukmu. Punyaku adalah punyamu, privasiku? Tak berlaku bagimu" Ucap Jungkook dengan cengiran khasnya.

"Cih, kita hanya kekasih Guk, bukan sepasang suami istri" Jawab Taehyung.

"Tunggu, kamu panggil aku apa barusan?" Tanya Jungkook memastikan saat pendengarannya menangkap sesuatu yang janggal.

"Guk, Gukkie" Jawab Taehyung dengan tatapan polos ke Jungkook.

"Guk? Guguk?" Jungkook merasa keberatan dengan sebutan itu.

"Aissshh... Bukan guguk itu maksudku. Kan namamu Jeon Jeongguk. Aku panggilnya Guk, Gukkie. Apakah salah?" Jungkook membolakan matanya. Bagaimana Taehyung tahu? Perasaan dia sudah mengubah tulisan namanya menjadi Jungkook. Teman-temannya juga sudah memanggilnya Jungkook atau Kookie.

Taehyung menatap kekasihnya heran. Jungkook hanya terdiam menatap langit-langit kamarnya seolah berpikir.

"Wae? Apakah aku salah?" Tanya Taehyung. Jungkook tersadar dari lamunannya dan menatap Taehyung.

"Tidak. Kamu tidak salah. Memang benar namaku Jeon Jeongguk. Tapi, aku sudah mengubahnya menjadi Jungkook. Bagaimana kamu tahu?" Tanya Jungkook.

"Di absen masih tetap kok namanya. Kamu mengubahnya hanya di sosmed dan buku-bukumu ya?" Taehyung menatap lekat kekasihnya itu. Jungkook hanya tertawa dan mengusap tengkuknya.

"Hehe... Kamu benar Tae. Tapi, bisakah kamu ubah panggilanmu? Masak memanggil kekasihnya sendiri Guk?" Jungkook mempoutkan bibirnya. Tatapannya menjadi memelas menatap Taehyung.

"Kenapa? Aku suka kok. Aku tidak suka jika panggilanku disamakan dengan yang lain" Mendengar penuturan Taehyung, Jungkook langsung tersenyum dan menatap jail ke Taehyung.

"Kenapa menatapku begitu?" Taehyung memundurkan posisi duduknya. Sedikit ngeri melihat tatapan nakal Jungkook yang terkesan mesum.

Jungkook semakin mendekat ke arah Taehyung.

"Apakah aku spesial di matamu Tae?" Jungkook tersenyum bahagia. Memiringkan kepalanya menuntut jawaban dari Taehyung.

"T.. Tentu. Kamu kekasihku" Jawab Taehyung gugup.

Jungkook masih terus mendekat
hingga wajahnya begitu dekat dengan Taehyung sekarang.

"Ka... Kamu mau ap...apa?" Taehyung semakin gugup dan sedikit takut saat Jungkook bertingkah seperti ini.

Jungkook mengecup bibir Taehyung sejenak, kemudian mengambil handphone Taehyung yang ada di sampingnya. Sedari tadi Taehyung memegangnya, tetapi karena gugup, handphone itu terlepas.

"Aku mau ambil ini" Jungkook segera berdiri dan menunjukkan handphone yang ada di genggamannya pada Taehyung.

"Mau kamu apakan handphoneku?" Tanya Taehyung bingung.

Tanpa menjawab, Jungkook mencari nama bunda pada kontak telepon Taehyung. Setelahnya, dia menyentuh tombol hijau bergambar telepon yang ada di layar handphone Taehyung. Kemudian dia mengarahkannya ke telinga.

"Kamu telepon siapa?" Dahi Taehyung mengernyit.

"Hallo, Bunda ini Jungkook. Saya mau minta izin. Malam ini Taehyung akan menginap di rumahku. Apakah boleh?" Tanya Jungkook sopan.

"Baiklah. Tolong jaga anak Bunda. Jangan terlalu kasar padanya" Jungkook terkekeh mendengar ucapan Bunda Kim.

"Baiklah, terima kasih Bunda" Jawab Jungkook ceria.

Setelah itu panggilanpun berakhir. Jungkook mengembalikan handphonenya pada Taehyung.

"Isshh... Padahal aku belum menyetujui untuk nginap di sini" Taehyung mendengus dan kemudian membaringkan tubuhnya di ranjang Jungkook. Dia menatap lurus ke langit-langit kamar.

Jungkook yang melihat Taehyung sedang merebahkan tubuhnya di ranjang, ikut serta dan merebahkan tubuhnya di samping Taehyung. Mereka terdiam beberapa saat.

"Tae?" Panggil Jungkook. Pandangannya masih lurus ke langit-langit kamar.

"Hmm?" Taehyung mengubah posisi menjadi menghadap ke Jungkook.

Jungkook pun ikut memiringkan badannya menatap Taehyung. Netra mereka bertemu. Begitu indah dan teduh.

"Kau tahu? Aku sangat mencintaimu. Bahkan sejak aku pertama melihatmu" Jungkook membelai pipi Taehyung sayang.
Taehyung mendekap tangan Jungkook dan menciumnya.

"Aku juga mencintaimu" Taehyung tersenyum manis. Jungkook yang melihat ekspresi itu tak tahan dan kemudian mencubit gemas pipi kekasihnya itu.

"Aku sangat beruntung memilikimu" Jungkook mencium ujung hidung Taehyung. Tahi lalat indahnya terlihat manis dan menggemaskan di mata Jungkook.

"Terima kasih. Aku bahagia bersamamu" Taehyung memeluk Jungkook mesra.

"Bolehkah aku menciummu?" Pertanyaan Jungkook membuat Taehyung malu. Ngapain dia berizin dulu? Sangat memalukan jika dia mengiyakan. Tapi sangat sayang jika ditolak. Sebenarnya dia juga menginginkannya. Dia merindukan ciuman Jungkook.

"Emm.. Tidak" Taehyung berbalik memunggungi Jungkook.

"Aissshh... Jahatnya" Jungkook memeluk Taehyung dari belakang.

"Aku mencintaimu Taehyung" Bisik Jungkook tepat di telinga Taehyung. Hal itu sukses membuat bulu kuduk Taehyung berdiri. Spontan Taehyung menoleh menatap Jungkook yang berada tepat di belakangnya.

Cup

Jungkook langsung mengecup bibir Taehyung. Mengecupnya lama seraya membawa badan Taehyung untuk menghadap padanya. Perlahan Jungkook melumat bibir merah itu. Taehyungpun membalas lumatan itu dengan lembut. Semakin lama lumatan itu semakin menuntut. Taehyung mulai susah menghirup oksigen. Dia memukul dada bidang Jungkook sebagai isyarat agar diberi jeda.

"Hah...hah..." Taehyung dan Jungkook terengah. Mereka menghirup oksigen sebanyak yang mereka mampu.

"Aku sungguh mencintaimu" Jungkook membawa Taehyung dalam dekapannya. Terasa nyaman untuknya. Merekapun terlelap dengan saling berpelukan. Menyalurkan kenyamanan pada pasangannya.

Bersambung...

EUPHORIA [KV]Where stories live. Discover now