#6 : Abience

1.3K 200 15
                                    

abience; the strong urge to avoid someone or something



Jong-in's house
Daechi-do, Seoul

Jong-in menggerang merasakan kepalanya berdenyut menyakitkan sesaat dia membuka mata. Tidurnya memang terusik dengan suara bel rumah yang memekakan telinga, dia bahkan meringis kesal saat cahaya matahari meringsek masuk kedalam ruangan itu dan membuatnya harus perlahan menyesuaikan matanya. Dia beringsut duduk sambil menekan kepalanya.

Cukup lama dia terdiam, berusaha mengumpulkan nyawanya saat dia menyadari bahwa dia tidak berada dikamarnya sendiri, kepalanya seketika berdengung menyakitkan saat serangan ingatan semalam yang membuatnya langsung menoleh kesisi ranjangnya dan menemukan Kyungsoo yang tergeletak tak sadarkan diri diranjang yang sama dengannya dengan tubuh penuh luka lebam dan hanya tertutup seadanya dengan selimut juga kedua tangannya yang terikat dipunggung ranjang.

Dengan gemetaran Jong-in menyentuh tubuh Kyungsoo berusaha mengguncang tubuh gadis itu.

"Soo~yaa kumohon. . ." Ujar pria itu yang dengan panik melepas ikatan ditangan Kyungsoo dan membawanya kedalam pelukannya.

"Bangunlah kumohon. . ." Ujar pria itu sambil menyelimuti tubuh telanjang Kyungsoo memeriksa denyut nadi gadis itu.

Tidak, dia bahkan tidak tahu apa yang harus yang dia lakukan. Dia hanya memeluk Kyungsoo dengan erat tak peduli suara teriakan dan dari luar rumahnya dan kemudian digantikan suara bantingan pintu yang menampakan seorang pria dan wanita yang muncul dengan wajah panik.

Wanita itu langsung menghambur kearah Jong-in dan Kyungsoo dan mendorong Jong-in menjauh tanpa mengatakan apapun. Dia langsung memeriksa denyut nadi Kyungsoo sebelum akhirnya bernafas lega meski tidak dengan tatapannya yang seolah bersiap menguliti pria itu.

"Kyung. Soo bagaimana. . ." Ujar Jong-in dengan nafas tersengkal. Demi tuhan dia ketakutan melebihi apapun.

"Keluar" seru wanita itu yang membuat Sehun yang memang datang bersama wanita itu langsung berjalan kearah Jong-in dan entah dari mana dia mendapatkan bathrobe yang jelas dia memakaikan benda itu ke Jong-in dan menyeret pria itu keluar dari kamar itu.

***

Sehun tidak memulai pembicaraan apapun dan membiarkan Jong-in merenungi kesalahannya sendiri. Dia jelas tahu apa yang terjadi karna kenyataannya dia melihatnya dengan mata kepalanya sendiri. Firasat istrinya memang tidak pernah salah, lebih beruntung lagi karna dia berinisiatif datang bersama Kim Minseok, dokter yang bekerja bersamanya dan juga kakak sepupu Jong-in.

Sehun langsung berdiri dari tempat duduknya saat Minseok muncul dari kamar Kyungsoo sedangkan Jong-in hanya diam.

"Siapkan mobil, aku akan membawa gadis itu." Perintah wanita itu ke Sehun yang langsung membuat Jong-in bangkit

"Nunna kau."

" aku tidak mau mendengar protesmu, Kim Jong-in" sergah wanita itu yang jelas tidak bisa dibantah. Wanita itu langsung menekan sesuatu pada ponselnya dan membuat beberapa android masuk kedalam rumah Jong-in dan tak lama membawa Kyungsoo keluar dari kamarnya. Gadis itu masih tidak sadarkan diri yang membuat nafas Jong-in tersengkal melihat kondisi Kyungsoo.

Wanita itu tampak tidak ambil pusing dengan wajah pucat adik sepupunya.

" Minseok nunna akan menjaganya sementara hingga kondisinya stabil. Yang perlu kau lakukan sekarang adalah bangun, Kim Jong-in" ujar Sehun dingin sebelum akhirnya meninggalkan Jong-in yang membeku di tempatnya sendiri.

***

"Entah apa yang terjadi jika kita tidak datang lebih cepat. Sebenarnya apa lagi yang membuatnya menggila seperti itu!" Ujar Xiumin geram sambil membanting stetoskop yang dia kenakan. Wanita itu bukan jenis wanita yang mudah marah bahkan dalam hal sebesar apapun terkecuali jika menyangkut adik sepupunya, Jong-in.

Blue Spacia (Kaisoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang