#3 : гибель

2.2K 275 28
                                    

гибель (gibel') ; not death, not suicide, but simply ceasing to exist, deteriorating in the way that is painful for others.

Jumong corp.
Seoul, south korea

Jong-in tengah berkutat dengan dokumen dan beberapa hal yang komputernya saat suara ketukan pintu yang membuat pria itu mengalihkan pandangannya kearah pintu yang perlahan terbuka dan memperlihatkan sekretarisnya yang langsung membungkuk didepan pintu.

" Sajangnim, tuan Suho datang"

" suruh dia masuk" perintah pria itu dan tak lama pria dengan setelan jas lengkap dengan tatanan rambut yang sengaja dibawa keatas memperlihatkan dahinya, kulitnya yang begitu putih dan senyumnya yang tidak menghilangkan kesan wibawanya sama sekali.

" sibuk?"

" aniya. kapan kau pulang, hyung? " Tanya Jong-in yang bangkit dari kursi kerjanya dan beralih ke sofa yang memang berada didalam ruangannya. Suho sendiri mengambil posisi di hadapan pria itu sambil melepaskan kancing jasnya sebelum duduk.

" 2 hari yang lalu, Yixing kuwalahan menangani Jun, jadi aku tidak bisa meninggalkannya begitu lama." jawab pria itu sambil mengulas senyum manakala sekretaris Jong-in masuk membawakan dua cangkir kopi.

" Kurasa Jun bukan anak yang akan merepotkan ibunya." ujar Jong-in sekenanya sambil meraih cangkir kopi dan mengesapnya perlahan.
Sedangkan Suho terlihat kecewa dengan reaksi Jong-in yang biasa saja.

" kau sepupuku tapi tidak tahu bahwa istriku hamil tua?" ujar Suho

" ah jinjja? Chukahae hyung, aku akan berkunjung nanti"

" aku tak mendengar ketulusanmu sama sekali. " dengus pria itu yang akhirnya ikut meraih cangkir kopi dan mengesapnya.

" terserah kau saja. jadi ada perlu apa kau kemari."

Inilah ciri khas seorang Kim Jong in. Pria yang tidak menyukai basa-basi dalam percakapan apapun, Menurutnya basa-basi malah membuatnya makin malas meladeni orang tersebut karna terlalu berbelit-belit, tidak peduli orang itu ibunya sekalipun.

" ayahku, apa dia melakukan sesuatu padamu? kudengar kau mengusirnya" ujar Suho akhirnya sambil meletakan cangkirnya diatas meja.

" aku tidak dirumah, hyung"

" dan kau mengusirnya?"

" penjaga rumahku melakukannya karna aku tidak dirumah. kau mau mendebat masalah itu setelah lama tidak bertemu, hyung?" ujar Jong-in yang terdengar lebih dingin dari biasanya.

Suho sendiri tahu bahwa sepupunya ini tidak suka wilayah pribadinya diusik dan akan melakukan segala cara untuk mengatasinya, termasuk pelayannya yang nota bene android tempur yang dia paksa menjadi android rumah tangga dan penjaga.

Hanya saja, tidak berlaku bagi keluarganya. Dia masih mengizinkan anggota keluarganya masuk kecuali mereka benar-benar menganggu. Dan untuk kasus ayahnya, tentu Suho perlu tahu apa yang dilakukan ayahnya pada sepupunya itu hingga membuatnya diusir secara paksa. Suho menghela nafas panjang

"aniya. . . aku sedikit khawatir saat mendengar Abeoji keluar dari rumah, terlebih dia masih menyimpan jasad eomma dan melakukan penelitian padanya. Kau tahu betapa terpukulnya beliau saat eommaku meninggal bukan? Aku hanya takut dia membuatmu terluka"

" paman tidak melakukan apapun, kau tidak perlu khawatir" jawab Jong-in sekenanya yang masih membolak balik berkas yabg sejak tadi masih dalam fokusnya.

" meski dia ayahku, kuharap kau tetap berhati-hati"

" Arraseo "

" kudengar juga, imo masih mengirimmu gadis telanjang kerumah setiap seminggu sekali" ujar Suho yang seketika membuat pria itu meletakkan berkas yang dia pegang dan memilih bersandar pada pungung sofa.

Blue Spacia (Kaisoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang