(5)Disappoint

18 1 0
                                    

"Jangan terlalu cepat menafsirkan rasa, karena jika hanya obsesi semata kau akan terluka" - Zhafeya
.
.
.
.
.

Detik terus berdetak, Bernada menciptakan masa lalu, sang fajar terlihat malu - malu untuk menyapa , langit pun masih gelap dengan sedikit jingga, tetapi zhafeya sudah berkutat di dapur dengan alat masak nya.

Entahlah pagi ini ia begitu semangat bangun pagi, mungkin karena janji pada Alegra?


Tangan nya begitu cekatan dalam menggunakan alat masak, begitupun kala ia memasukan bumbu pada masakan nya , tak perlu di coba kembali karena takaran nya pas seolah ia telah biasa dan terlatih.

Tetapi wajar saja, mendiang ibu nya dulu adalah seorang chef hebat, setiap harinya ia memperhatikan sesekali ikut belajar pada ibu nya.

Tak lama kemudian, feya sudah menata masakan nya di meja makan . Jika di lihat dari waktu harus nya alegra sudah tiba di sini. Namun sepertinya ia harus menunggu sebentar lagi.

Sebentar? Sepertinya ini lebih dari sebentar yg feya perkirakan, ini sudah hampir pukul delapan, namun alegra belum juga datang. Masakan nya pun sudah mulai mendingin, entah ini kesalahan feya yg terlalu semangat hingga memasak terlalu pagi atau memang murni kesalahan Alegra yg datang telat atau bahkan tak akan datang ?.

Feya bergegas meraih ponsel nya, ketika ponsel sudah ada di genggaman nya, ia baru sadar jika sejak pertama bertemu mereka belum bertukar kontak.

Bodoh apa yg diharapkan oleh nya? Bagaimana bisa ia mempunyai pikiran bahwa Alegra akan meminta hatinya jika nomor kontak yg bisa menghubungkan kala mereka jauh dan bisa membuat mereka dekat saja tak Alegra pinta.

Mencoba untuk berpikir positif, Feya memutuskan untuk menunggu untuk sebentar lagi saja?

Menunggu dengan pikiran yg entah kemana, hingga feya tak sadar waktu terus berlalu begitu cepat seolah menunjukan pada feya bahwa apa yang di tunggu tak akan datang.

Feya melirik jam di ponsel nya, ia sedikit terkejut dengan yg ia lihat, ternyata sudah pukul 09:30, Menunggu sebentar yg ia pikirkan ternyata cukup memakan waktu juga, feya tersenyum menyirat kan kekecewaan, harus nya ia tak berharap dari awal, Alegra itu pria baik, bisa saja baik nya bukan hanya pada dirinya saja.

Katakan bahwa Feya adalah gadis awam dalam masalah perasaan, namun bukan berarti ia bodoh kan?

Akan feya apakan makanan ini, sedangkan ia sudah tak bernafsu untuk makan, bahkan menyentuh nya saja sepertinya feya enggan .

Kecewa? Tentu saja, namun feya sadar feya bukanlah siapa - siapa , posisi nya disini hanyalah sebagai orang yg berharap tidak lebih.

Rasanya ia ingin bertanya pada kakak nya, apa semua pria seperti itu? Datang seolah meminta hati, lalu pergi untuk mematahkan nya. Feya patah hati? Ini terlalu jauh tetapi ada rasa sakit terasa di dalam rongga dada nya. Entah disebabkan oleh rasa kecewa atau sebuah rasa yg feya pun belum bisa menafsirkan nya. Atau mungkin keduanya? Tetapi yg pasti feya merasakan kecewa juga sakit secara bersamaan.

Feya beranjak dari duduk nya , ia memutuskan untuk membuang makanan yg sama sekali belum ia sentuh.

Sementara di sisi lain, di kediaman mewah berarsitektur denmark yg kental, dua orang dewasa berbeda jenis kelamin sedang berdebat hebat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ZHAFEYA AND COPENHAGENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang