(1) First meet

47 9 0
                                    

"Hanya apa adanya, jika tetap se berarti senja maka aku siap terluka" -Zhafeya
.
.
.
.

Sore ini rintik hujan turut hadir melengkapi dingin nya Copenhagen.
Netra indah sang gadis tak bisa berpaling dari jendela yg mulai tertutup embun, bahkan secangkir kopi hangat di depannya pun tak ia hiraukan.

Pikirannya terlempar pada masa 7 tahun silam, dimana tragedi itu terjadi, tragedi yang tak hanya Merenggut nyawa orang tuanya tapi juga kebahagiaan serta ketenangan hidupnya .

Semenjak orang tuanya meninggal banyak penjilat yang ingin merebut perusahaan yang dibangun orang tuanya.

Namun tak bisa semudah itu kakak nya Devries Marcelleo Wilbert putra serta pewaris perusahaan milik david wilbert sangat mempertahankan nya, bahkan ia tak segan untuk membunuh orang yg berani mengusik daerah kekuasaan nya.

Drrt.. Drrt.. Drrt..

Getaran ponsel membuyarkan lamunan nya, tertera nama Dev MyBrother di layar , tak perlu berpikir lagi ia langsung menjawab panggilan itu.

"Hallo kak, what happend?"

"Pindah tempat lagi hmm."

"Ya, lagi pula kemarin aku menghabiskan waktu terlalu lama di berlin."

"Berapa hari yg kau sebut lama itu?"

"Hmm sekitar 8 hari."

"Terserah padamu saja, ah tumben sekali kau langsung tertuju pada Copenhagen tidak pelosok denmark dulu."

"Hey kau masih saja memata matai ku? Kak aku ini sudah besar aku juga butuh kebebasan, berhentilah memantau ku atau aku tak akan pernah menemui mu lagi."

"Tap...
Tuuutt

Feya sungguh kesal mengetahui bahwa sang kakak masih saja memantau nya, ia tau dev menyanyangi nya namun ia juga butuh kebebasan.

Sementara di sisi lain CEO tampan namun juga kejam itu langsung mengusap wajahnya kasar tak habis pikir dengan pola pikir adiknya.

Bagi sorang Devries menjaga serta membuat Wilbert CORP menjadi perusahaan yang ternama juga berpengaruh di dunia sangatlah mudah,dibanding harus menjaga serta membuat Zhafeya faham akan kondisi dirinya sendiri.

Musuh nya yg lain mungkin tidak tau jika David wilbert dan shinta wilbert mempunyai seorang putri yg bisa saja mereka culik atau lukai untuk dijadikan senjata menjatuhkan Perusahaannya. Tapi bagaimana jika si penjahat yg telah membunuh orang tuanya tiba tiba muncul dan mencoba membunuh zhafeya, sedangkan devries hanya memantau keberadaan feya lewat ponsel nya saja.

Devries semakin frustasi memikirkan hal itu, sekejam apapun dia, ia juga mempunyai kelemahan yaitu ZHAFEYA adik kecilnya yg kini beranjak dewasa, susah diatur , juga pecinta kebebasan hidup.

***********

Rintik hujan sudah reda beberapa waktu lalu, namun dingin kota copenhagen masih sama.

Zhafeya melangkan kakinya keluar dari kedai kopi itu, ia memutuskan untuk kembali ke apartemen yg sudah ia sewa untuk sebulan.

ZHAFEYA AND COPENHAGENWhere stories live. Discover now