Drei(3)

27 2 0
                                    

"Perhaps all the dragons in our lives are princesses who are only

waiting too see us act, just once, with beauty and courage.

Perhaps everything that frightens us is, in its deepest essence,

Something helpless that wants our love."

― Rainer Maria Rilke, Letters To a Young Poet


Arfel

Buih-buih busa yang melekat seketika luruh oleh air hangat yang menghujani tubuhku. Aku mematikan shower lalu menyambar handuk yang untuk menutupi bagian pinggul hingga sebatas lutut setelah seluruh tubuhku telah meguarkan aroma Eucalyptus. Aku mengenakan kaus polos berwarna hitam yang hampir usang karena terlalu sering dipakai dan celana panjang krem berbahan katun yang menjadi pakaian paling nyaman ketika berada dirumah. Aku menggosok-gosokkan handuk pada rambutku yang basah seraya melangkah keluar kamar.

Hari ini aku berencana menghabiskan waktu dengan menonton film. Sejak kecil aku sudah memiliki kegemaran menonton film dalam berbagai genre. Sampai-sampai aku dijuluki Filmsüchtiger(29) oleh banyak temanku. Hampir separuh dari film-film yang kusukai diproduksi dalam rentang tahun 1950-1990 dan sisanya adalah film-film era kekinian. Salah satu hal yang paling membahagiakan sepanjang hidupku adalah ketika memiliki ruangan bioskop mini di dalam apartemenku sendiri. Ruangan bioskop mini ini sesuai dengan namanya. Tidak luas, hanya mampu menampung sekitar dua puluh orang. Namun interiornya kubuat semirip mungkin dengan bioskop sungguhan agar aku tidak kehilangan esensinya.

Aku melempar handuk dengan sembarangan ke salah satu kursi dan mulai memilih-milih film. Hobiku tidak hanya menonton film, tetapi juga menonton film berkali-kali. Meski sudah hafal seluruh alur cerita, latar tempat, bahkan beberapa dialognya. Film itu akan tetap kutonton.

Tanpa sengaja mataku menangkap cover film Top Gun. Mengisahkan tentang Peter 'Maverick' Mitchell yang diperankan oleh Tom Cruise, memiliki impian untuk menjadi seorang penerbang terbaik dunia. Sampai pada suatu hari Ia berkesempatan untuk masuk sekolah penerbangan yang telah banyak melahirkan banyak Pilot hebat.

Ketidaksengajaan ini menggiringku untuk mengingat sosoknya. Yang mampu menghabiskan waktu berjam-jam untuk mendengarkan seluruh album milik The Script.


ÎÎÎ


Elle

"Elle lihat!"

Sandra menarik lenganku, membuat perhatianku teralih sepenuhnya dari manekin yang memamerkan Duffle Coat. Rupanya Ia ingin menunjukkan sebuah Collarless Coat berwarna fuschia. Aku langsung mengerti, kemarin setelah memutuskan untuk menghabiskan satu hari libur ini dengan berbelanja di Pasing Arcaden(30).

"Du solltest es versuchen(31) San."

Kami membuat daftar yang mencatat semua barang-barang yang akan kami beli dan Collarless Coat itu tertera pada daftar milik Sandra. Aku memanggil seorang pramuniaga untuk membantu Sandra menunjukkan ruang fitting. Beberapa menit menunggu, Sandra muncul dari balik tirai. Long Cardigan hijau tua yang melapisi kaus putihnya kini telah berganti. Sandra berputar-putar didepanku dengan centilnya. Tergelak melihat sikapnya dan memberikan dua ibu jariku sebagai tanda bahwa Coat itu sangat cocok untuknya.

Usai Sandra membayar, kamikeluar dari toko itu dan memasuki toko-toko lainnya. Sesi berbelanja memangbagian yang paling menyenangkan untuk setiap wanita. Celotehan riang dan beraduargumen menemani saat-saat mencoba berbagai jenis dress non-formal yang lucu, gaun malam yang elegan, sepatu-sepatu dengan tinggi hak yang beragam, hingga bingung memilih warna lipstick dalam gradasi nude atau dark.

DITERBITKAN DALAM VERSI E-BOOK OLEH BHUANA ILMU POPULER Where stories live. Discover now