Part 10 : Penyelesaian

18.7K 382 16
                                    

Lewat senja aku termenung didepan ayah.belum tampak tanda tanda ia akan siuman.

Toni sudah pulang kerumahnya.parjo sudah pamit sore tadi dan ia berjanji akan datang malam nya untuk menjaga Ayah.

"Bayu " aku mendengar suara seorang memanggilku,

Aku menoleh dan melihat bang anton datamg membawa bungkusan besar.
Aku menuju ketempatnya dan ia memelukku," kamu baik baik aja kan"
Aku mengangguk.

Bang anton mendekati ayah, ia mengusap kening ayah," abang yakin ayahmu pasti sembuh" .

Bang anton memperhatikanku.
Aku masih pakai seragam smp ,seragam itu sudah kotor dan acak acakan ,padahal baru berapa hari yang lalu dibelikannya.
.
"Abang bawa pakaianmu yu.
Kamar mandi dimana ya."

Aku menunjuk kesebelah barat kamar ini.
"Mandi dulu ya. Bawa aja pakaianmu ini sekalian ganti baju di sana.
Biar abang yang jaga."

Bang anton memberiku handuk , sabun mandi juga sebotol shampo.
Aku menuju kamar mandi. Letaknya cukup jauh.kamar yang dekat sini telah dikunci pada pukul 6 sore.
Penerangan di beberapa lorong sangat minim dan suasana terlihat mencekam.

Cahaya di kamar mandi itu cukup terang namun suasananya sepi dan baunya kurang enak. Bau itu berasal dari ampas obat yang keluar melalui air seni pasien.

Beda banget dengan kamar mandi bang anton yang wangi dan bersih.
Diruang itu ada enam pintu kamar mandi yang dibuat tiga baris dan saling berhadapan.

Tak ada siapa pun disana,baik yang sedang mandi atau sekedar kencing.
Kuperiksa satu persatu.mana yang paling bersih itu yang kupakai.

Aku mengambil yang paling ujung karena lebih bersih dari yang lain.

Aku menutup pintu kamar mandi dan membuka semua pakaianku.
Ku gayung air dari bak mandi dan kuguyur badanku yang telanjang.
Airnya dimgin dan segar
Aku mengambil sabun yang masih masih disegel dalam kemasannya.ku buka dan ku sabuni badanku.wangi sabun itu mampu mengusir bau obat yang memuakkan itu. Suara air yang mengalir dari kran ke bak mandi terdengar bergema.

lamat lamat telingaku mendengar suara aneh. Seperti suara bocah laki laki yang menangis pilu.

Bulu kudukku berdiri. Aku mencari sumber suara aneh itu. Tapi tak ada siapa siapa.
Ku tuang sampo ke tangan kiri dan kuusapkan ke rambut busanya yang wangi memenuhi kepalaku.

"Tolooong."

Suara itu terdengar lagi.
Aku mempercepat mandi dan mengeringkan badan dengan handuk.
Kupakai kolor ,celana pendek dan baju kaos yang diberikan bang anton.

Lalu aku bergegas meninggalkan kamar mandi .
Di ujung lorong sesosok misterius berdiri mengawasiku.
Posturnya tinggi, tegap dan memakai pakaian hitam hitam.

Sosok itu sengaja menghadangku ia berdiri ditengah lorong.
Aki tak bisa melihat wajahnya.seperti ia memakai topeng.

Tak ada jalan lain untuk menghindarinya karena itu satunya jalan menuju kamar ayah.

Aku menunggu. Apabila sosok misterius itu mendekatiku, aku akan berkelit dan berteriak.

Sosok itu juga menunggu.tampaknya ia mengira ngira seberapa mudah ia bisa menaklukkan.

Aneh benar malam ini tak seorang pun yang kulihat dilorong ini. Padahal baru jam 8 malam.
Ada misteri apa dirumah sakit ini.

Ada misteri apa dirumah sakit ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Balada Anak Kampung  (Upload lagi)Where stories live. Discover now