Part 3 SEKOLAH

39.4K 592 41
                                    


Paginya aku bangun agak siang dari biasanya kupikir ini hari minggu ternyata baru hari rabu

Ayah belum dapat pinjaman.
Jadi aku nggak sekolah hari ini.aku tak boleh masuk sebelum tunggakan ku lunas. Jumlah semuanya seratus lima puluh ribu,

Sekolah di smp swasta memang cukup menguras kantong ayah,

Aku mencuci muka dan mulai sarapan.ada bubur jagung diatas meja.dan segelas teh tawar.

Ayah sudah pergi dari tadi.
Selesai sarapan. Aku termenung.
Apa yang harus kulakukan ya untuk menghasilkan uang.

Aku harus melakukan sesuatu. Tiba tiba aku teringat kata ayah ,sawo dikebun belakang
udah banyak yang matang.

Aku akan memetiknya.lalu aku jual sama mbak sami ,pedagang buah .

Aku pun pergi kebelakang rumah.tak lupa ku bawa parang dan karung plastik untuk menampung buah sawo.
Jarak pohon sawo tak begitu jauh dari rumahku hanya sekitar dua ratus meter.
Hanya ada sebatang pohon sawo di sana.jadi aku dengan mudah menemukannya.

Ku pandang pohon sawo itu dari akar sampai keatas, buahnya sangat lebat.aku yakin bisa memenuhi karung plastik itu dengan sawo.

Tak mudah memang untuk memetiknya , pohonnya cukup tinggi.belum lagi semut semut api yang menjadikan pohon itu sebagai sarang mereka.aku pasti akan diserang habis habisan karena telah berani mengusik mereka.

Aku membakar daun kering yang masih ada rantingnya lalu kugosokan kebatang tempat semut itu lalu lalang.semut semut itu pun bertumbangan jatuh ketanah.

Sekarang mudah bagiku memanjatnya. Terasa enteng bagiku untuk memanjat pohon sawo. Aku mulai memetik dari cabang yang lebih rendah.

Buah sawo itu besar dan ranum warnanya coklat terang,sawo terbaik dari kampung ini.

sesekali semut itu menyusup ke bajuku dan mengigit punggungku.rasanya perih dan gatal, namun kutahan.
Ada juga yang menggigit leher dan mukaku.

Aku hanya fokus memetik sawo.tanpa mempedulikan gigitan semut ,keringatku mengucur deras,bajuku basah di buatnya.

Menjelang siang aku sudah selesai.
Aku turun dari pohon lalu kupunguti buah sawo yang berserakan ditanah,sebagian sawo itu tepat masuk kekarung.tapi yang lainnya kubiarkan jatuh dengan rantingnya.
aku telah menebasnya dengan parang dimana ranting yang penuh kumpulan buah sawo.

Setelah selesai memungut sawo
Aku istirahat sejenak.
Karung itu penuh beratnya pasti lebih tigapuluh kilo.

Badanku terasa letih,tanganku pegal sekali.aku kehabisan tenaga.
Ku makan beberapa sawo untuk menghilangkan haus dan menambah tenaga.

Ku coba duduk bersandar dipohon .napasku masih tersengal.
Kutarik napas lebih dalam dan mengeluarkannya pelan pelan.terus kulakukan sampai napasku teratur kembali.

Lalu entah kenapa rasa kantuk menyerang dan aku ketiduran,terkulai dibawah pohon sawo.
Ayah pulang.ia medapati aku tak ada dirumah.
Lalu ia berkeliling sambil memanggil namaku."Bayu kamu dimana."

Ia mendapati aku terkulai di bawah pohon sawo.

"Bayu kamu napa nak"ayah mengguncang tubuhku.
Ia cemas melihat keadaanku.

Ia terus menyebut namaku.
"Bayu bangun nak kamu knapa"
Aku membuka mata.setelah tubuhku diguncang guncang. "ayah!.' Kataku keheranan.
"Kamu kok tidur disini kamu sakit yu""

Aku menggeleng."aku ndak pa pa yah.aku hanya capek abis panjat pohon lalu aku ketiduran."

"napa ndak tunggu ayah"

Balada Anak Kampung  (Upload lagi)Where stories live. Discover now