29. Thank You and I Love You

2.6K 276 38
                                    

🍀🍀🍀

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🍀🍀🍀

Pagi itu Eunhee merasa aneh. Dia merasa dirinya seperti seekor kucing kesayangan yang tiba-tiba dibuang oleh majikannya. Kemarin, laki-laki itu terlihat seperti orang lain. Eunhee sama sekali tidak bisa mengenalinya. Dia berbeda, sangat berbeda. Bahkan setelah mereka menghabiskan malam yang panas bersama, Eunhee merasa seperti tengah melakukannya dengan orang lain. Dia Kyuhyun, tapi seperti bukan Kyuhyun.

Suara gemericik air yang berasal dari arah kamar mandi menyadarkan lamunan panjang Eunhee. Rupanya Kyuhyun sedang mandi, pantas saja begitu dia membuka mata pagi ini, Eunhee tidak menemukan Kyuhyun di sampingnya. Perempuan itu melirik sekilas ke arah pintu kamar mandi yang tertutup rapat lalu mengangkat tangannya, menatap pergelangan tangannya yang memerah.

Tanpa dia sadari air mata jatuh dari pelupuk matanya. Eunhee menangis. Untuk pertama kalinya dia menangis hanya karena terluka, entah kenapa rasa perihnya kali ini terasa sampai ke dalam relung hatinya.

"Huh?"

Kenapa?

Kenapa dia menangis? Apa benar hanya karena luka di kedua lengannya ini? Atau karena sikap Kyuhyun padanya? Eunhee bingung. Meskipun sebenarnya dia tahu bahwa rasa perih yang di sebabkan lukanya itu tidak mungkin membuatnya sampai seperti ini, tetap saja tidak mungkin kan karena Kyuhyun? Saat ini yang dia rasakan adalah kesedihan, dan kesepian menyeruak masuk bersama dengan bayangan Kyuhyun yang enggan menatapnya. Malam itu untuk pertama kalinya dia merasa begitu, dia merasa tak dianggap. Dia merasa seperti sebuah boneka yang berfungsi hanya untuk pemuas nafsu semata. Kenapa? Kenapa dia seperti ini?

Apa yang dilakukan Kyuhyun semalam kini membuat kedua pergelangan tangan Eunhee terbalut perban.

"Kau terluka?" tanya Dae Gun khawatir.

"Kemarin aku terkilir saat mengangkat sesuatu," Eunhee mengernyitkan dahi menahan sakit sambil melirik Kyuhyun.

"Keduanya?"

Dae Gun menggaruk-garuk kepala. Eunhee tahu, hari ini harusnya dia membuat laporan keuangan. Pasti Dae Gun mencemaskan laporan bulanannya. Hari sebelumnya, Dae Gun memberitahunya bahwa laporan itu harus sudah diserahkan sore ini.

"Akan aku usahakan," sahut Eunhee dengan tenang sambil mengangkat tangannya ke udara.

"Kau yakin?" tanya Dae Gun khawatir.

"Jangan khawatir, yang sakit kan pergelangan tanganku bukan jari-jarinya," jawab Eunhee dengan riang.

Eunhee mulai mengetik satu persatu laporan yang ada di mejanya, tentunya sambil sesekali memegangi pergelangan tangan. Rasa pegal dan perih bersatu padu membuat jari-jarinya ikut kaku, beberapa kali dia berhenti untuk merileks-kan otot-otot tangannya. Kyuhyun yang melihatnya dari kejauhan hanya menatap sekilas, dia tampak tidak peduli.

Best WeddingWhere stories live. Discover now