1

115 8 1
                                    

[ P E R T E M U A N ]

" Jika ada rasa bahagia pasti ada rasa sedih juga menghampiri.
Sama hal-nya seperti pertemuan pasti ada perpisahan. "

***

Jakarta, 11 Januari 2010.

Hari ini terasa sangat berbeda dibanding hari-hari sebelumnya.

Ya, itulah yang kini Keyla rasakan.

Yang biasanya ia selalu menghirup udara sejuk aroma kota Bandung.

Namun kini udara sejuk itu telah berubah menjadi udara yang tercemarkan oleh polusi asap kendaraan.

Benar-benar tak terbayangkan oleh Keyla.

Gadis manis berkulit putih yang sangat suka ketenangan kini terjebak di kota yang jauh dari kata tenang.

Bagaimanakah seorang Keyla akan bertahan hidup dan beradaptasi dikota yang sangat amat ramai ini?

***

Jakarta.
Tiada hari tanpa kata macet.
Tak sedetikpun jalanan di Jakarta dibuat lengah oleh para penggunanya.

Sadis memang.

Aku, Keyla.
Baru ini pindah ke ibukota Jakarta, yang macetnya bikin jalanan jadi ajang lomba menahan kesabaran.

2 hari sudah aku tinggal disini. Memang sangat berbeda sekali dengan tempat tinggalku dulu. Nyaman sih tetapi sangat berisik disini.
Apalagi rumah kakek-ku ini dekat dengan jalan utama. Tambah saja bisingnya tak terkirakan.

Lime! (dering notif chat lime masuk)

Ha? Bunyi apa tuh?
Aduh! sampai lupa ngecek handphone aku saking sibuknya pindahan.

Mona?

Mampus aku! Pasti dia marah-marah nih.

'Keyla!! Kamu pindah ke Jakarta kenapa ga bilang-bilang aku sih?
Udah mulai jahat ya sama sahabat sendiri hu >:( '

///

Benar saja dugaanku kan. Mona pasti kesal karna aku ga kasih tau dia.
Oh ya, aku lupa memperkenalkannya ya?
Dia Mona.
Dia sahabatku.
Malah bukan seperti sahabat lagi melainkan saudara sehati sejiwa!

Dia sahabatku sejak kami duduk dibangku SMP. Bahkan tanpa kita rencanakan, ketika masuk SMA-pun sama juga dan lagi-lagi kita sebangku. Memang ya jodoh ga kemana *eh*

Namun. Setelah kelulusan kami sewaktu SMA kemarin mona langsung pindah ke Jakarta terlebih dahulu karena ia harus ikut orangtua nya pindah dinas di Jakarta sekaligus melanjutkan kuliah yang ia impikan.

Kenapa? Kalian juga ingin tahu aku kuliah atau tidak?
Jawabannya -Tidak.
Karena, setelah kelulusanku kemarin perusahaan ayahku bangkrut dan orangtuaku pun tak punya biaya untuk melanjutkan pendidikan ku kejenjang perguruan tinggi.

Ya, sangat disayangkan sih tapi mau bagaimana lagi bak nasi sudah menjadi bubur. Dan sekarangpun aku dan orangtuaku saja menumpang dirumah kakek.

///

'hehe. Maaf na, habis semua ini terlalu mendadak terus aku lupa ngecek hapeku karna terlalu sibuk pindahan T-T'

'yak! Jahatnya jadi sahabat :(
Terus, kamu tinggal dimananya sekarang?'

'aku di Jakarta pusat dekat stasiun Gondangdia, tapi sepertinya jauh ya dari rumahmu na?'

'ya ampun. Padahal sudah pindah kenapa masih saja jauh sih key. Btw, gimana kalo kita meetup?! Aku kangen sekali key! Ya ya ya??'

DiktaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang