30: Akhirnya

4.6K 283 42
                                    

Sudah sejak hampir sebulan rose kembali ke rumahnya, sejak saat itu pula keadaan menjadi sedikit berubah diantara june dan rose.

June kini mencoba menghilangkan rasa gengsinya yang setinggi langit itu, ia mencoba untuk mengungkapkan semuanya dengan kata kata dan perlakuannya. Ia akan mengucapkan betapa ia mencintai rose dan akan memperlakukan rose bak putri kerajaan di hatinya. Bahkan june sampai lupa kalau ia kini telah menyandang sebagai saingan bucin hanbin dan jennie.

Ngomong ngomong soal duo bucin, hanbin dan jennie kini menagih bayaran yang akan mereka dapat karena ikut ambil bagian dari drama mereka, belum lagi bonusnya karena june dan rose kini benar benar menjadi sepasang kekasih. Tentunya june dan rose memberikan tiket liburan ke bali buat mereka berdua. Ya itung itung sebagai bulan madu mereka walaupun mereka belum nikah, tapi kawin udah.

Sementara jaehyun, dia masih sibuk mikirin hal apa yang pengen dia minta ke june. Tapi lebih baik dia simpan, karena nanti dia mau peres semua uang yang june punya buat modal nikahan dia sama jiho hahaha, tapi tenang jaehyun bukan pemeras dia cuma bercanda.

Memang apa yang dilakuin jaehyun sampe berhasil meyakinkan orangtua rose dan june? Mudah, dia hanya menceritakan betapa sengsara dan ngelangsanya june ketika harus menunggu rose di rumah sakit. Jaehyun juga ngomporin mamanya rose diem diem, karena biar bagaimanapun juga hal yang udah dilakukan mereka -khususnya papa june- amat tidak bagus, sampai sampai rose harus terbaring di rumah sakit untuk waktu yang lumayan lama.

Kita kembali ke tokoh utama, dimana keduanya kini tengah duduk berhadapan sambil melemparkan senyum manis milik masing masing.

Tangan june terulur untuk meraih tangan rose, dan june langsung mencium punggung tangan rose sekilas. Hanya hal semudah itu dan mampu membuat pipi rose rasanya sudah mau memerah.

"Lebay banget sih jun" cibir rose.

"Lebay juga yang penting lu suka kan?"

"Gue engga suka sama lu"

"Terus apa dong?" tanya june.

"Gue cinta sama lu, jun" jawab rose.

Keduanya tertawa sejenak menertawakan kelakuan mereka yang seperti abg baru dilanda cinta.

"Kok lu engga jawab gue jun?" kini gantian rose yang bertanya.

"Jawab? Emang lu nanya apa?"

Rose cemberut, june ini kadang gengsinya suka masih nongol. Sementara itu june mengacak pelan rambut rose.

"Gue juga cinta sama lu, sayang malahan" ucap june dan kini sukses bikin rose tersenyum lebar.

June memutar tubuhnya mendekatkan dirinya pada rose yang masih terduduk di balkon rumah june menikmati pemandangan di sore hari.

"Apa? Ada yang aneh?" tanya rose begitu june menatapnya lekat.

June hanya menggelengkan kepalanya. Tangannya terulur ke leher belakang rose, june mendekatkan wajahnya pada wajah rose hingga perempuan itu dapat merasakan hembusan nafas lelaki itu di wajahnya. Keduanya saling memejamkan mata menunggu bibir mereka untuk bersentuhan.

"Ekhemmm..." dehem seseorang di belakang mereka.

Rose dengan cepat mendorong june untuk menjauh, dan mereka kini menatap kikuk sosok mama june yang tengah berdiri diantara pintu pembatas dengan balkon.

June langsung menatap mamanya seolah bilang kalau mamanya ganggu mereka.

"Yuk turun, pasti sebentar lagi mama rose bakal sampai" perintah mama june dan berlalu meninggalkan mereka berdua.

Kiss Me or Slap Me ✔Où les histoires vivent. Découvrez maintenant