7

482 81 4
                                    

Halo, long time no see. Udah setahun, masih ada yang inget ga cerita ini?

°°°

Suzy terbaring lemah di atas ranjang yang ada di kamar Myungsoo, kini Suzy berada disana karena Myungsoo membawanya kesana. Tidak mungkin bukan pria itu akan membawanya ke kediaman utama? Semua akan heboh.

Myungsoo terpaksa membawa perempuan yang telah ia lukai itu, saat Myungsoo membawa nampan berisi bubur abalone dan secangkir susu serta obat untuk Suzy dia melihat Suzy yang berusaha melepaskan infus.

"Bae Suzy!" Myungsoo mempercepat jalannya dan meletakkan nampan di atas nakas, dengan segera ia menahan tangan Suzy dan langsung mendapatkan fokus dari Suzy.

"Apa yang kau lakukan, Suzy?" Myungsoo menjauhkan tangan Suzy dari selang infus.

Suzy terkekeh pelan, "Aku akan mati, tenang saja kau tidak perlu merawatku karena aku tidak akan mengambil Jongin lagi."

"Aku tidak berbicara begitu!" Tukas Myungsoo.

"Lantas, kau memperbolehkanku bertemu Jongin dan kembali kepadanya?"

"Tidak."

"Aku ingin pulang."

Myungsoo menghela nafas, dia mengangguk dengan tidak ikhlas." Baiklah, tapi aku harus mengantarmu."

Suzy malas berdebat dan memilih mengiyakan ajakan Myungsoo, "Antarkan ke apartemenku saja."

"Hmm."

Setibanya di apartemen, Suzy melepaskan seatbeltnya dengan sedikit kesulitan karena kram yang dia rasakan setelah infusnya di lepas.

Myungsoo mencondongkan tubuhnya, dia membantu Suzy melepaskannya. Suzy menoleh dan jarak mereka hanya beberapa centi, Myungsoo hendak mengikis jarak itu namun Suzy dengan segera membuka pintu mobil.

"Terimakasih, sampai jumpa."

•••

Keesokan harinya, Suzy sudah memakai setelan rapi dan bersiap untuk pergi ke mall sebagai pelarian dari rasa patah hatinya, melupakan fakta bahwa suasana hatinya sedang tidak tenang.

Meskipun dia tidak tahu siapa dirinya, apa yang akan dilakukannya kedepannya. Suzy tetap berusaha baik-baik saja meski perasaannya tidak baik-baik saja.

Perasaan bisa berubah seiring berjalannya waktu, kisah mereka tak mungkin seiring berjalan. Jongin memiliki jalannya dan Suzy pun begitu, tiada hari tanpa mengeluh bagi Suzy kepada Tuhan atas sesuatu yang tak adil ia dapatkan. Namun, hari ini ia bersyukur bahwa dia masih baik baik saja walau badai sedang menimpa kehidupannya secara beruntun.


"Aku selalu baik-baik saja, aku yakin!" Suzy menyemangati dirinya, dia berguman seperti itu dalam perjalanan menuju halte bus, tak sengaja Suzy melihat Myungsoo yang berdiri di halte itu.

"Sialan, kenapa dia disana?" Suzy berbalik dan berjalan dengan cepat sehingga ia tidak sadar ada batu kecil yang membuatnya tersandung dan hak sepatunya lepas, Myungsoo yang bosan dan matanya terus bergerak kemana-mana menyadari bahwa wanita dengan setelan rapi dan sepatu biru tua itu adalah Suzy, Myungsoo memutuskan berlari untuk mendekati Suzy namun wanita itu justru tersandung.

"Suzy!"

"Shit!" Maki Suzy, wanita itu dengan sigap langsung berdiri dan memaksakan kakinya untuk berjalan walaupun dengan kaki yang tinggi sebelah karena hak sepatunya terlepas dan ia lupa mengambilnya karena terburu-buru.

Suzy segera melambaikan tangannya pada taksi yang lewat, meninggalkan Myungsoo yang mengejarnya. Entah untuk menculik atau meminta maaf, Suzy tidak mau tahu dengan pernyataan yang pria itu lontarkan.

Broken [3]Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα